Berita Bontang Terkini
Jumlah Warga Miskin di Bontang Merangkak Naik, Angka Terbanyak Berada di Lok Tuan
Dari catatan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), ada sekitar 8.815 warga miskin saat ini bermukim di Bontang
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
Baca Juga: Rakercab DPC Gerindra Bontang, Andi Harun Beri Tugas Berat untuk Kader, Tambah Kursi di Parlemen
Sebab jumlah warganya terbilang paling besar dari wilayah lainnya.
Sementara disusul urutan tertinggi ke dua yakni Berbas Tengah dan Tanjung Laut.
"Tingkat besaran penduduk itu mempengaruhi. Cuman bedanya juga cuman tipis-tipis," pungkasnya.
Bontang jadi Kota Terkaya di Kalimantan Timur
Kota Bontang menjadi daerah paling kaya atau makmur di Kalimantan Timur versi dari Badan Pusat Statistika (BPS).
Hal itu ditandai total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dicatat BPS, per kapita sebanyak Rp 312 juta per tahun.
Jika dirata-ratakan perbulanya, warga Kota Bontang bisa memperoleh Rp 26 juta.
PDRB atas dasar harga Berlaku itu nilai tambah barang dan jasa dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahunnya.
Baca juga: Disdikbud Bontang Usulkan 188 Formasi Tenaga Pengajar dan Guru Ngaji dalam Rekrutmen PPPK 2021
Sederhananya, total nilai tambah barang dan jasa satu daerah dibagi dengan jumlah penduduk.
"Tertinggi karena pembagian jumlah penduduknya lebih sedikit," ujar Widiyantono Kepala BPS Bontang, Selasa (16/3/2021).
Sehingga Kota Bontang, Kalimantan Timur menempatkan posisi pertama sebagai daerah paling kaya atau paling tajir di Kalimantan Timur.
Bahkan pada tingkat nasional, daerah julukan kota gas dan kondensat ini berada diurutan ketiga di Indonesia.
Baca juga: Spesialis Congkel Rumah Digelandang ke Mapolres Bontang usai Maling Ponsel di Dua TKP
Baca juga: Komisi 3 DPRD Kaltim Prihatin Kondisi Jalan Poros Bontang, Kutim dan Berau, Minta Pemerintah Serius
Tak heran, mengingat Bontang menjadi tempat berdirinya beragam perusahaan dan pabrik raksasa seperti Pupuk Kaltim (PKT) dan PT Badak NGL.
Masih data BPS Bontang, posisi kedua diisi oleh Kutai Timur dengan nominal PDRB per kapita Rp 296 juta. Selanjutnya, Kutai Kartanegara sebanyak Rp 185 juta.