Berita Berau Terkini

Wujudkan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan Berau Dorong Dasawisma untuk Kembangkan Budidaya Ikan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Berau, Tenteram Rahayu mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini, pihaknya melakuk

Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Bupati Berau Sri Juniarsih menikmati panen ikan lele di RT 17 Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau Jumat (9/4/2021). TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Berau, Tentram Rahayu mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini, pihaknya melakukan penyesuaian kondisi dengan menggerakkan Dasawisma, Minggu (18/4/2021).

Sehingga kebutuhan ikan masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil ikan laut tapi bisa juga dari kelompok masyarakat yang melakukan budidaya.

"Karena di masa pandemi program yang diutamakan adalah ketahanan keluarga, ketahanan pangan. Jadi, dasawisma ini salah satu program bisa kami turunkan untuk tahanan pangan," jelas Tentram Rahayu.

Baca juga: Sejumlah Kecamatan di Berau, Zona Hijau Penyebaran Covid-19, Bupati Sri Juniarsih Ingatkan Prokes

Baca juga: Soal Rencana Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Berau Sebut Masih Lihat Perkembangan Covid-19

"Makanya kami tahun lalu membantu 10 paket budidaya lele terpal kepada sepuluh Dasawisma. Dan Alhamdulillah beberapa dari kelompok dasawisma telah panen sehingga itu kita dorong untuk dikembangkan," tuturnya.

Keberadaan kelompok budidaya yang dilakukan Dasawisma, kata Tentram, tak memengaruhi kelompok nelayan lain, sehingga kelompok perikanan tangkap untuk nelayan dan pembudidaya air payau juga tambak tetap berjalan.

"Jadi kelompok dasawisma ini program khusus di masa pandemi, kemudian setelah itu berjalan dan memang masyarakat juga terutama di perkotaan merasakan manfaatnya karena mereka biasanya ingin budidaya namun terhalang oleh ketersediaan lahan," ucapnya.

"Tapi dengan adanya budidaya lele terpal yang kita kenalkan ini, artinya orang bisa tetap berbudidaya meskipun di kota dengan memanfaatkan lahan yang tidak cukup luas," imbuhnya.

Baca juga: Wakil Bupati Berau Optimis Penyediaan WiFi Gratis untuk Masyarakat Bisa Terwujud Tahun Depan

Baca juga: Pasar Ramadhan Diizinkan Beroperasi, Bupati Berau Tegaskan Harus Patuhi Protokol Kesehatan

Sementara untuk impor ikan laut sendiri, katanya, sejauh ini masih berjalan hanya saja dengan adanya pandemi pengiriman tidak bisa berjalan dengan baik.

Pasalnya negara tujuan ekspor seperti Malaysia biasa melakukan pembatasan jika kasus Covid-19 meningkat.

"Pengiriman ikan kita selama ini, masih jalan ya. Memang sempat kayak di Malaysia itu kadang-kadang sementara ada tutup, begitu naik kasus, dia tutup, tapi nanti buka lagi sebentar, jadi memang pandemi ini cukup berdampak termasuk produksinya agak menurun di pemasaran," tuturnya. 

Berita tentang Berau

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved