Berita Pemkab Mahakam Ulu
Kunjungi Kementan RI, Bupati Bonifasius Belawan Geh Perjuangkan Kemajuan Pertanian Mahulu
Safari kerja Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh dalam memperjuangkan kemajuan daerah di pusat masih berlangsung.
Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Safari kerja Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh dalam memperjuangkan kemajuan daerah di pusat masih berlangsung.
Kali ini perjuangan tak henti untuk kemajuan petani dan sektor pertanian di daerahnya.
Setelah bertandang ke Komisi IV DPR RI, orang nomor satu di Pemkab Mahakam Ulu ini melanjutkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Jakarta.
Dalam lawatan kerja pada Kamis (21/4/2021) lalu, bupati dengan didampingi beberapa pimpinan OPD terkait diterima Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Kementerian Pertanian, Siti Munifah.
Dalam kesempatan itu, bupati memaparkan sejumlah program dan persoalan pertanian yang tengah dihadapi Mahakam Ulu.
Bupati berharap pertemuan kali ini bisa menjadi awalan yang baik untuk berkoordinasi dan menyinkronkan program pertanian di daerah dan pusat.
Baca juga: Ingin Pastikan Pembangunan Perkantoran Tepat Waktu, Bupati Mahulu Datangi Kantor PT Brantas
Bupati yang juga Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Mahulu ini menyampaikan daerahnya memiliki potensi besar pertanian yang harus segera dibangkitkan.
Dalam catatanya, ada potensi cadangan 12 ribuan hektare lahan pertanian di Mahulu.
Dari jumlah itu, baru sekitar 200-300 hektare yang sudah digarap.
Sementara, untuk ladang padi kering yang digarap petani lokal seluas 3,2 ribu hektare dengan cara tradisonal, yakni sistem ladang gilir balik dengan cara membakar lahan dengan produktifitas yang hanya 1,2 ton gabah per hektate.
Jauh dibandingkan hasil jauh dibandingkan rata-rata produktivitas padi lahan persawahan mencapai 4-6 ton per hektare.
Baca juga: Mahulu Kekurangan Dokter, Bupati Teken MoU dengan Universitas Brawijaya, Ini Permintaannya
Di periode ke dua masa jabatannya, bupati bertekad meningkatkan produksi padi di Mahulu.
Hal ini diyakini bakal meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketergantungan beras dari luar daerah sehingga mendorong ketahanan pangan di Mahulu.
"Karena itu, kami mendorong program pertanian moderen lahan menetap dan berwawasan lingkungan," ujar Bupati Bonifasius dalam pertemuan itu.
Sementara itu, mewakili Kementerian Pertanian RI, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Siti Munifah mengapresiasi tekad Pemkab Mahulu memajukan pertanian dalam arti luas.
Termasuk program ketahanan pangan yang senafas dengan semangat yang diusung Kementerian Pertanian.
Menuju ke sana, Siti Munifah menyarankan agar Pemkab Mahulu memperkuat penyuluhan pertanian. Baik lewat penyuluh negara maupun relawan yang berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Baca juga: Temui Anggota DPR RI Budisatrio Djiwandono, Bupati Mahulu Curhat Masalah Pertanian
Perempuan bergelar doktor ini juga menyarankan pemkab mengubah cara berpikir petani tradisonal ke moderen.
Hal ini bisa melalui pendekatan sentuhan teknologi dan melibatkan petani dari kalangan millenial.
Ini agar terwujud iklim wirausahhawan pertanian.
"Bertani di masa depan tak perlu susah-susah seperti orang tua dulu. Bisa memanfaatkan teknologi serba otomatis untuk penyiraman maupun pemupukan dengan drone," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR RI Dapil Kaltim Siap Perjuangkan Pemenuhan Infrastruktur di Mahulu
Di sisi lain, dengan dilibatkannya petani millenial, akan memudahkan pemkab untuk mengintip prospek komoditas pertanian bernilai tinggi di daerah lain dan perbatasan Malaysia.
"Kalau perlu di Kabupaten Mahulu yang ekspor ke Malaysia. Cukup di perbatasan transaksi ekspor," ujarnya. (*)