Ramadhan 2021
Pemulung Dadakan Menjamur di Balikpapan saat Ramadhan, Satpol PP Ancam akan Sita Gerobak Mereka
Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli tak memungkiri banyak pemulung dadakan hingga pengemis di jalan saat Ramadhan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kepala Satpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli tak memungkiri banyak pemulung dadakan hingga pengemis di jalan saat Ramadhan.
Ia mengatakan, fenomena banyaknya bermunculan pemulung dan pengemis tersebut memang terjadi pada setiap tahun.
Hal ini akan mengganggu ketentraman masyarakat, tentu juga berbahaya bagi mereka lantaran berada di pinggir jalan.
"Itu penyakit setiap tahun, termasuk manusia gerobak. Tidak kita pungkiri memang menjamur lagi," katanya, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Warga Tolak Zona Zero Tolerance di Balikpapan, Berencana Layangkan Surat Terbuka Kepada Kapolri
Baca juga: Kebutuhan Uang di Balikpapan Naik, Bank Indonesia Beber Ada Indikasi Pemulihan Ekonomi
Menindaklanjuti hal tersebut, Satpol PP Kota Balikpapan pun telah memberi atensi secara khusus.
Bahkan, sebelum Ramadhan pihaknya telah melakukan operasi gembel dan pengemis (gepeng) guna meminimalisir hal tersebut.
Namun tak bisa dipungkiri, bahwa setiap bulan Ramadhan manusia gerobak bermunculan entah darimana datangnya.
Menurut Zulkifli, kebanyakan mereka adalah warga dari luar daerah yang sengaja datang ke Balikpapan mencari sedekah.
"Kebanyakan mereka ini pendatang. Menjamur pas Ramadhan saja," ucapnya.
Petugas pun kerap melakukan penertiban terhadap manusia gerobak, yakni menyita gerobak sebagai efek jera.
Sehingga, tahun ini pihaknya berharap manusia gerobak tidak mengganggu fasilitas umum dan tidak menjamur.
Baca juga: NEWS VIDEO Lakalantas Di Balikpapan Dengan Libatkan 3 Sepeda Motor
Baca juga: Cobain Lezatnya Amparan Tatak Pisang dari Omah Jajan, Kudapan Favorit Orang Balikpapan Berbuka Puasa
"Tahun lalu puluhan gerobak kita tarik, kita sita. Cuma kita beritahu jangan lagi beroperasi di fasum," ujar Zulkifli.
Adapun modus dari manusia gerobak hanya dengan bermodalkan gerobak dan berjalan keliling di pinggir jalan raya.
Lokasi yang dipilih biasanya di ruas jalan protokol, seperti di jalan MT Haryono, jalan Jenderal Sudirman, serta Jalan Ahmad Yani.
"Biasanya di dalam gerobaknya hanya sekadar beberapa lembar kardus, jadi formalitas aja. Sisanya mereka nungguin ada yang ngasih," ucapnya.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rahmad Taufiq