Ramadhan 2021
Harga Sembako di Kutim, Pertengahan Puasa Ramadhan, Komoditas Cabai Nilainya Mulai Turun
Memasuki hari ke-18 bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Memasuki hari ke-18 bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami beberapa perubahan.
Harga komoditas cabai lokal yang beberapa minggu terakhir menjulang tinggi akibat menipisnya stok, justru mengalami penurunan drastis.
Penurunan harga tersebut tercantum dalam daftar harga pokok strategis mingguan yang didata oleh UPT Pasar Induk Sangatta Utara, Jumat (30/4/2021).
Pedagang yang minggu lalu menawarkan harga cabai lokal di kisaran Rp 90.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 55.000 per kilogram.
Baca Juga: Harga Sembako di Kutai Barat, Pasar Murah di Melak, Disdagkop Kubar Beri Subsidi, Diskon 30 Persen
Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah besar dan keriting yang sebelumnya berada di harga Rp 50.000 per kilogram, kini hanya Rp 35.000 per kilogram.
Sukran, salah satu pedagang cabai di Pasar Induk mengatakan bahwa penurunan harga terjadi karena pasokan cabai datang secara melimpah dari produsen.
"Stok banyak dari petani, jadi kita pedagang ya jual murah supaya cepat habis," ujarnya pada tribunkaltim.co.
Namun Sukran tidak bisa memastikan harga cabai lokal tetap stabil ketika mendekati hari raya Idulfitri pertengahan bulan Mei mendatang.
Baca Juga: Harga Sembako di Kaltara, Komoditas Bawang dan Cabai Kerap Naik, Dinas Pertanian Klaim Panen Kurang
Menurutnya, meskipun pasokan melimpah, peningkatan kebutuhan konsumen juga akan berpengaruh dengan harga komoditas di pasaran.
"Ya kalau dekat lebaran biasanya banyak yang butuh cabai. Kalau tidak mencukupi kebutuhan ya pasti naik (harga)," ucapnya.
Pemprov Kaltim Perintahkan Satgas Pangan
Berita sebelumnya. Setiap tahun Satgas Pangan selalu memantau perkembangan pasar selama bulan suci Ramadhan dan menjelang hari raya.
Jika memang ada temuan oknum yang bermain harga maka akan ditindak tegas.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kaltim Nazrin, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Inflasi 3 Bulan Terakhir tak Sampai 1 Persen, BI Kaltim Minta Satgas Pangan Pantau Harga Sembako
Baca Juga: Tak Berikan Izin Pasar Ramadhan di Lapangan Ahmad Yani, Bupati Bulungan: Jangan Salah Persepsi
Pihaknya bersama Satgas Pangan akan terus memantau kondisi harga sembako selama Ramadhan berlangsung.
Jika memang ada laporan dari warga terkait lonjakan harga sembako, pihaknya langsung gerak cepat untuk memberikan tindakan.
Untuk tindakan pertama yaitu memberikan teguran terlebih dahulu bagi spekulan ataupun oknum pedagang yang bermain harga.
Baca Juga: Sambut Ramadhan 2021, Bazma Pertamina RU V Tebar Sembako Dukung Siaga Pangan
Baca Juga: Lahan Tidur di Kaltim Bisa Diolah untuk Produksi Pangan, Wamen ATR Surya Tjandra: Bisa Dimanfaatkan
Jika teguran tersebut tidak memberikan dampak maka akan diberikan sanksi. Ia menegaskan sanksi paling berat adalah sanksi pidana.
Namun selama ini belum ada sanksi pidana yang terjadi di lapangan.
"Tindakan ada selama ini tindakan ada. Biasanya paling sering elpiji BBM Kita Ada namanya Peringatan satu dua kalau tidak berubah akan ditindak. Belum ada dipidana saat ini masih (belum)," ucap Nazrin.
Sementara itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli kebutuhan dengan jumlah banyak.
Baca Juga: Jelang Ramadan 2021 di Kutai Timur, Harga Bahan Pokok Pangan Masih Terpantau Normal
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Ketua DPRD Berau Madri Pani Minta Pemkab Pastikan Stok Pangan Warga Terpenuhi
Untuk itu ia berpesan jika membeli bahan pokok sesuai dengan kebutuhan.
"Kebiasaan kita mau bulan puasa stok banyak padahal kita masih ada tiga empat bulan. ibu-ibu ini harus menahan dirilah. Tidak usah panik," pungkasnya.
Penulis Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo