Berita Tarakan Terkini
Juni 2021, SAR Tarakan Kembali Dapat Jatah Satu Unit Kapal Penyelamat
Jika tak ada aral melintang, Juni 2021 mendatang, Kantor Search and Reschue (SAR) Tarakan kembali mendapatkan tambahan satu unit kapal.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Jika tak ada aral melintang, Juni 2021 mendatang, Kantor Search and Reschue (SAR) Tarakan kembali mendapatkan tambahan satu unit kapal negara (KN) untuk menunjang operasi pencarian.
Dikatakan Amiruddin, Kepala Kantor SAR Tarakan, jika berbicara standar kecukupan dan kelengkapan alat penunjang, mengacu standar kepuasan diakuinya belum maksimal.
Karena semua alutsista yang dimiliki saat ini orientasinya kepada perairan yang menyisir sungai.
Sementara kenyataannya, di depan wilayah Kaltara ada Laut Sulawesi yang dilintasi jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Baca Juga: Boleh Mudik Lokal, Walikota Tarakan dr Khairul Tegaskan Prokes dan Kapasitas 50 Persen Masih Berlaku
ALKI II sendiri dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran internasional yang cukup padat.
Salah satunya Laut Sulawesi. Dan lanjutnya, Kantor SAR ini lingkup kerjanya bukan hanya Kota Tarakan melainkan juga lingkup Kaltara.
Dan sebagian perairan di Laut Sulawesi. Sehingga untuk representatifnya memang harus ada satu unit kapal negara (KN) yang disediakan.
"Di stanby kan untuk mengantisipasi jika terjadi kasus pelayaran di daerah Laut Sulawesi," urai Amiruddin.
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan, THR di Tarakan tak Boleh Dicicil dan Wajib Dibayar secara Penuh
Untuk itu lanjutnya, dalam waktu dekat, pimpinan di pusat usai presentasi, pihaknya dialokasikan satu unit KN yang berfungsi sebagai kapal penyelamat.
Dengan adanya penambahan alutsista ini, pihaknya akan meningkatkan kinerja pelayanan jasa.
"Bisa meng-cover sebagian perairan Kaltara dan daratan,"urainya.
Diketahui KN memiliki ukuran panjang 40 meter dengan kecepatan maksimum 33 knot. Dan itu bisa meng-cover perairan canggih mendetksi kapal pelayaran.
Baca Juga: Hilang Kontak dari Pertambakan Pulau Selayu Tanjung Selor, Hari Kedua SAR Tarakan Masih Cari Candra
"Sudah ada automatic identification sistem (AIS), GPS yang bisa tracking lebih cepat," urainya.
Saat ini lanjutnya, kru kapal pihaknya sudah berangkat ke Batam dan melakukan familiarisasi dan ditarget awal Juni kapal itu tiba di Tarakan.
Jika nanti kapal tersebut sudah didatangkan ke Kaltara, menurut, Amiruddin sudah cukup memadai untuk pencarian mengguanakan kapal besar di jalur internasional.
Namun lanjutnya, ada peralatan yang masih dibutuhkan seperti elektrifikasi, peralatan untuk melihat waktu malam.
Baca Juga: Kisah WNI Asal Tarakan Tertahan Satu Tahun di Malaysia, Niat Berkunjung ke Orangtua
Peralatan ini perlu bagi tim SAR karena operasi SAR tidak melihat siang dan malam.
"Kami siaga 24 jam. Dan jika ada alat ini, malam pun bisa susur sungai dilengkapi kamera ini,"urainya.
Ia juga melanjutkan, sebagai upaya memperkuat Kaltara, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Kaltara untuk membuka Pos Unit Siaga SAR di Kabupaten Bulungam.
Lebih jauh ia menambahkan, untuk bagian darat Kaltara, akan memudahkam menjangkau perbatasan Malaysia- Indoneaia khusus daratannya.
"Sehingga memang lebih intens menjangkau akan kemampuan personel melaksanakan latihan dengan cara koordinasi instansi daerah di Kaltara," pungkasnya.
Kehebatan Rigid Inflatable Boat
Kantor Pos Search and Reschue (SAR) Kota Tarakan menerima satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan terhadap orang hilang dan tenggelam di perairan.
Satu unit RIB ini didatangkan dari Jakarta pada 26 April 2021 lalu. Dibeberkan Kepala Kantor SAR Tarakan, Amiruddin, alat yang didatangkan merupakan salah satu alat utama yang diberikan Kantor Basarnas pusat ke kantor SAR Tarakan dan memiliki spesifikasi high speed.
"High speed dimaksudkan alutsista transportasi air yang memiliki gerak cepat sehingga bisa cepat menjawab respons time," beber Amiruddin.
Dilanjutkannya, RIB ini berbahan dasar aluminium dan di samping kiri kanannya terdapat angin sehingga geraknya sangat ringan karena memiliki daya dorong mesin 500 PK.
Baca Juga: Kisah Tim SAR Gabungan Evakuasi Pria di Samarinda yang Menetap pada Tebing Tinggi 10 Meter
Alat ini lanjutnya, memang didesain untuk bergerak cepat dan lincah. Apalagi diketahui di daerah Kaltara memiliki sungai.
"Sehingga pencarian paling efektif menggunakan RIB karena spesifikasinya high speed," jelasnya.
Ia melanjutkan, RIB memiliki ukuran panjang 12 meter. Dengan tambahan alutsista ini lanjut Amiruddin, total yang dimiliki Kantor SAR saat ini ada empat unit.
Satu berada di Nunukan dan tiga berada di Tarakan. Untuk Nunukan, RIB yang dimiliki memiliki spesifikasi ukuran cuma 5,8 meter panjangnya.
Baca Juga: NEWS VIDEO Proses Evakuasi Pasien dari Tebing Setinggi 10 Meter oleh Tim SAR Gabungan Samarinda
Sementara RIB yang ada di Tarakan, ada 2 unit dengan panjang 12 meter dan 1 unit memiliki panjang 9 meter.
" Semua ini peruntukannya untuk menjawab respons time (gerak cepat) sehingga pada saat masuk ke area sungai efektif," paparnya.
Terlebih lagi lanjut Amiruddin, spesifikasi desainnya bagus sekali bermain di gelombang.
Diketahui Kota Tarakan berhadapan langsung dengan perairan Laut Sulawesi dan masuk jalur ALKI 2 yang merupakan jalun pelayaran internasional.
Baca Juga: NEWS VIDEO Tim SAR Gabungan Lakukan Evakuasi Rumah Roboh Di Balikpapan
Baca Juga: Mobil Berhasil Diangkat, Sejumlah Kendala Didapatkan Tim SAR Gabungan di Samarinda
Ia melanjutkan pada 27 April 202 lalu, uji coba atau sea trial sudah dilakukan Kantor SAR Tarakan.
Uji coba langsung dipimpin olehnya dan menjadi motoris membawa sebagian personel SAR ke tengah laut.
"Persiapan dilakukan sebelumnya. Dan bagian vendor datang bersama teknisinya untuk mengenalkan pengngoperasian RIB," jelasnya.
Amiruddin menambahkan, sebelumnya pula kegiatan pengenalan sudah dilakukan dan diberikan training pengoperasian.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Ardi yang Tenggelam di Sungai Mahakam, Kondisi Meninggal Dunia
Alat ini nantinya akan disimpan di Pelabuhan Tengkayu dimana, Pelabuhan Tengkayu merupakan salah satu sentral yang menghubungkan kabupaten dan kota di Kaltara.
"Sehingga jika terjadi suatu kasus speedboat yang melayani masyarakat, kami cepat dapatkan info," ujarnya.
"Dan kami cepat melakukan aksi penyelamatan," pungkasnya.
Berita tentang Kalimantan Utara
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo