Lebaran Idul Fitri 2021
Pantau Harga Pasar di Tarakan, KPwBI Kaltara Sebut Stabilisasi Harga Jadi Solusi Tekan Inflasi
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara, Yufrizal ikut mendampingi Walikota Tarakan dr. Khairul, memantau perkembangan harga.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara, Yufrizal ikut mendampingi Walikota Tarakan dr. Khairul, memantau perkembangan harga sembako di pasar H-5 Idulfitri 1442 Hijriah.
Dikatakan Yufrizal, dari data historis setiap tahun, tak dipungkiri menjelang Idulfitri selalu terjadi kenaikan harga.
Namun pengecualian di tahun 2020 lanjutnya karena momen tersebut terjadi pandemi Covid-19.
Dibeberkan Yufrizal, kenaikan harga terjadi karena dipicu peningkatan konsumsi.Sehingga ia memprediksi, pada Mei nanti bisa potensi terjadi inflasi.
Baca Juga: Zakat Fitrah di Tarakan Mulai Didistribusikan ke Mustahik, Simak Besaran yang Diterima Per KK
Namun lanjut Yufrizal, setelah memantau langsung kondisi pasar mulai dari rentan kenaikan harga, stok barang, pihaknya memprediksi kenaikan inflasi tak signifikan.
Kali ini bisa jadi ada inflasi lagi namun kalau melihat pasokan tadi cukup bagi konsumen.
"Tapi karena hari besar keagamaan nasional, tidak bisa dipungkiri pasti ada peningkatan demand (permintaan). Sehingga ada potensi terjadi inflasi di Mei," beber Yufrizal kepada Tribunkaltim.co di Kota Tarakan.
Meski demikian, ia juga tak bisa mengestimasikan nominal persentasi inflasi yang terjadi karena pihaknya masih harus melakukan survei lanjutan di minggu berikutnya.
Baca Juga: Larangan Mudik Tarakan, Aturan Kapasitas 50 Persen Kursi tak Masuk Permenhub Nomor 13 Tahun 2021
"Kalau dia nol koma, itu masih tahap normal," lanjutnya.
Ia menambahkan, angka inflasi tidak normal ketika berada di angka di bawah target yang ditetapkan.
"Target ditetapkan kan tiga plus mines satu, kalau dia empat maka tidak normal," urainya.
Salah satu cara agar bisa menekan laju inflasi yang terjadi di antaranya melakukan stabilisasi harga.
Baca Juga: Enam Motoris dan ABK di Tarakan Uji Swab, KKP dan KSOP tak Temukan 40 Penumpang yang Reaktif