Berita Nasional Terkini
TERKUAK Identitas Anggota KKB Papua yang Tewas Baku Tembak Sama Kopassus TNI, Punya Jabatan Penting
Terkuak identitas anggota Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua yang tewas baku tembak sama Kopassus TNI, punya jabatan penting.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya terkuak identitas anggota Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua yang tewas baku tembak sama Kopassus TNI.
Identitas anggota KKB yang tewas telah dikantongi aparat TNI/Polri, berikut dengan asal kelompok yang bersangkutan.
Satu dia antara 2 anggota KKB yang tewas saat kontak senjata di Distrik Illaga kawasan Puncak Papua punya jabatan penting.
Anggota KKB yang tewas dalam pertempuran senjata itu bernama Lesmin Waker.
Ya, Lesmin Walker adalah Komandan Pasukan Pintu Angin kelompok teroris Lekagak Telenggen di Papua, Indonesia.
Baca juga: KKB Baku Tembak Sama Kopassus di Kawasan Segitiga Hitam, Cek Kondisi Terkini Papua: 2 Teroris Tewas
Dilansir Kompas.TV dua anggota kelompok kriminal bersenjata ( KKB) pimpinan Lekagak Telenggen dinyatakan tewas saat baku tembak dengan aparat TNI dan Polri.
Diketahui, baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (13/5/2021).
Pangdam XVII/ Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, mengatakan dari unsur TNI, pihaknya menerjunkan pasukan gabungan dalam kontak senjata kali ini.
Itu antara lain prajurit Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Kemudian Kostrad dan Yonif 500/R.
"Pasukan yang kontak tembak adalah gabungan TNI (Kopassus, Kostrad dan Yonif 500/R)," kata Mayjen Yogo, seperti dikutip dari Kompas.com pada Jumat, (14/5/2021).
Baca juga: Mensos Risma Mau Bertolak ke Papua tak Takut KKB, Ingin Tengok Warga tapi tak Dapat Izin Presiden
Sementara itu, Kepala Satgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes M. Iqbal Alqudusy, mengatakan dari dua anggota KKB yang tewas, seorang di antaranya bernama Lesmin Waker.
Menurut Iqbal, Lesmin Waker adalah Komandan Pasukan Pintu Angin kelompok teroris Lekagak Telenggen.
Dia salah satu penembak Bharada Komang, anggota Satgas Operasi Nemangkawi yang gugur dalam tugas.
"Setelah pemburuan di wilayah Wuloni, pasukan TNI/Polri menembak Lesmin Waker, komandan Pasukan Pintu Angin, kelompok teroris Lekagak Telenggen," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, lokasi kontak senjata berada di sekitar Kampung Wuloni yang diduga sebagai salah satu tempat persembunyian kelompok Lekagak Talenggen.
“TKP kontak tembak berada di sekitar Kampung Wuloni yang diduga sebagai salah satu tempat persembunyian kelompok teroris Lekagak Telenggen,” ucap Iqbal.
Baca juga: PELAN-PELAN Terkuak Siapa Donor Dana KKB Papua Sampai Punya Senjata Mahal, Terbongkar Gara-Gara Ini
Iqbal menambahkan, tim gabungan juga mengamankan sejumlah barang bukti usai terlibat baku tembak dengan KKB yang menewaskan Lesmin Waker.
Saat melakukan penyisiran di lokasi kejadian, aparat menemukan barang bukti yang ada di dalam honai milik Lesmin Waker.
Barang bukti tersebut antara lain 1 unit helm militer, dokumen, berbagai senjata tajam, panah, dan ponsel.
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Sukses Ubah Penampilan Istri Baru, Fatimah Az Zahra Sanjung UAS Setinggi Langit
Sebelumnya, Pasukan TNI dan Polri pada Rabu 12/5/2021 melakukan penindakan terhadap KKB di Kampung Tagalowa.
Dari penindakan tersebut, aparat berhasil menguasai camp Tagalowa san mengamankan barang bukti berupa 3 bendera bintang kejora.
Lalu, 1 buku cetak menuju Papua baru oleh Dr. Benny Giay, 4 Buah Kapak, 3 Linggis, 4 Parang, 1 Palu, 46 anak panah dan 1 busur.
Baca juga: KISAH Seram Segitiga Hitam Papua, Tempat KKB Terkejam Tinggal yang Jadi Target Operasi TNI dan Polri
Segitiga Hitam Papua
Pasca pemerintah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua sebagai teroris, aksi-aksi KKB mulai masif meneror aparat dan warga sipil.
Kontak senjata antara KKB Papua dan TNI/Polri tak dapat terhindarkan.
Korban dari kedua belah pihak juga saling berjatuhan.
Ironisnya, warga sipil yang tak tahu apa-apa jadi korban sasaran KKB Papua.
Sekolah, fasilitas kesehatan hingga pemukiman warga jadi target teror KKB Papua belakangan ini.
Berikut kisah seram Segitiga Hitam Papua, tempat kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terkejam tinggal yang jadi target operasi TNI dan Polri.
Pada 3 daerah tersebut bermukim kelompok KKB terkejam dan tersadis, lantaran mereka tak segan untuk melukai warga sipil yang tak seideologi dengan mereka.
Baca juga: AKHIRNYA Komplotan Debt Collector yang Sok Jago Intimidasi TNI Resmi jadi Tersangka, Begini Nasibnya
Baca juga: Di Balik Kisah Bos Besar KKB Menyerah, Ada Jeritan Hati Bongkar Penyiksaan Warga Papua dan Pendatang
Dilansir TribunTimur.com inilah fakta-fakta daerah Segitiga Hitam Papua, lokasi bermukim Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) paling keji.
Kini lokasi itu jadi sasaran TNI.
Mengingat sebelumnya pemerintahan Jokowi sudah resmi menyebut KKB sebagai resmi melabeli KKB di Papua sebagai teroris.
Dikutip tribuntimur dari gridHot, diketahui kelompok kriminal ini memang sering membuat onar hingga melukai penduduk tak bersalah.
Polda Papua megungkapkan kalau pihaknya menemukan adanya tiga kabupaten yang kini dikuasai KKB Papua secara kejam.
Dikutip Gridhot dari Antara News, tiga kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya dijuluki sebagai jalur segitigas hitam karena selalu dikuasai kelompok kriminal bersenjata ( KKB).
Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya adalah kabupaten yang terletak di wilayah Pegunungan tengah Papua.
Baca juga: DAFTAR Nama 3 KKB yang Serang TNI/Polri di Ilaga Papua, Tembaki Polres! Warga Lari ke Kantor Bupati
Topografi wilayah ketiga kabupaten itu nyaris sama, yakni berbukit dan memiliki banyak lembah.
Tanah subuh, masyarakat setempat selalu memanfaatkan tanah di daerah tersebut untuk bercocok tanam, khususnya umbi-umbian.
Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak merupakan dua kabupaten pemekaran pada tahun 2008.
Selanjutnya, Kabupaten Lanny Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Sementara Kabupaten Puncak merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya.
Transportasi ke tiga kabupaten ini dengan menggunakan transportasi udara atau pesawat berbadan kecil.
Selain menggunakan pesawat berbadan kecil, ketiga kabupaten tersebut bisa dilalui jalur darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Untuk ke Lanny Jaya misalnya dari Wamena bisa ditempuh dengan perjalanan empat jam.
Sementara dari Wamena ke Puncak Jaya dapat ditempuh selama 12 jam. Jalur-jalur ini juga hanya bisa ditempuh dengan mobil khusus yang memiliki double gardan atau masyarakat setempat menyebutkan dengan mobil Strada atau Hi-Lux.
Baca juga: TERUNGKAP Cara KKB Undianus Kogoya Rekrut Pasukan, TNI Buat Kelompok Teroris Kocar-Kacir di Papua
Sepanjang perjalanan ke Lanny Jaya ataupun Puncak Jaya disuguhi dengan pemandangan yang elok.
Udara pegunungan yang sejuk dan tak jarang jalur-jalur ini berkabut, karena terletak di ketinggian.
"Kami selalu berjalan beriringan jika ada suatu kejadian penembakan atau kekerasan lainnya di jalur ini," kata Amiruddin, salah satu sopir Wamena-Puncak Jaya, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis.
Tak jarang untuk melewati jalur ini, sejumlah angkutan antar kabupaten dikawal oleh aparat keamanan.
"Ada juga jalur-jalur tertentu yang harus dilalui dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti penembakan atau kekerasan lain yang biasa dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tambah Amiruddin.
Baca juga: TERBARU Hasil & Klasemen Liga Italia: Selangkah Lagi AC Milan Main di UCL, Juve Terancam Turun Kasta
Daerah Segitiga Hitam
Tak heran jika tiga kabupaten itu dijuluki sebagai segitiga hitam oleh Kepolisian Daerah Papua.
Ini dikarenakan banyaknya kasus penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB).
Di Lanny Jaya misalnya KKB dikuasai oleh Puron Wenda dan Enden Wanimbo. Lalu di Kabupaten Puncak Jaya, KKB dikuasai oleh beberapa kelompok yakni Goliat Tabuni dan juga kelompok Yambi pimpinan Lekagak, Tengahmati Telenggen dan Kalenap Murib.
"Kelompok Yambi ini yang diduga selalu menyeberang ke wilayah Kabupten Puncak dan melakukan aksi penembakan dan kekerasan disana," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Polda Papua mengklaim bahwa KKB yang sering melakukan aksi kekerasan di tanah Papua tak ada hubungannya dengan suatu organisasi.
Kepentingan KKB ini adalah untuk mempertahankan sebagai kelompok pengacau dan ingin tetap menunjukkan eksitensi dengan merampas senjata, menganiaya, membunuh serta melakukan kekerasan.
"Sepanjang Desember 2015-Maret 2016 sudah ada tiga catatan penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Ini tak bisa lagi dibiarkan dan harus ditindak tegas," kata Kapolda Paulus.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Anggota KKB Tewas dalam Baku Tembak dengan Kopassus"
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Inilah Segitiga Hitam Papua Lokasi KKB Paling Keji Bermukim, Kini Jadi Sasaran TNI,