Berita Samarinda Terkini

Dugaan Lambatnya Penanganan RSIA Aisyiyah Samarinda, Walikota Andi Harun Berikan Sikap

Setelah terjadinya insiden pendarahan pasien yang diduga karena lambatnya penanganan dari pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Walikota Samarinda, Andi Harun, bersama dengan Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda Tejo Sutarnoto, dan Kadinkes Samarinda Ismed Kusasih, saat mendatangi rumah sakit Aisyiyah Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (17/5/2021). TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setelah terjadinya insiden pendarahan pasien yang diduga karena lambatnya penanganan dari pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aisyiyah Samarinda, disikapi pemerintah kota. 

Kali ini, Walikota Andi Harun pada hari ini Senin (17/5/2021), bersama dengan Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda Tejo Sutarnoto, dan Kadinkes Samarinda Ismed Kusasih, mendatangi rumah sakit tersebut.

"Kemarin habis kejadian yang harus saya klarifikasi ke dua belah pihak, suapaya lebih fair" ungkap AH sapaan karibnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co pada Senin (17/5/2021).

Ia menuturkan, untuk kesimpulan atas kedatangannya dan atas insiden itu, bahwa perlunya melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pelayanan publik di bidang kesehatan baik di rumah sakit swasta, ataupun pemerintahan.

Baca Juga: Penanganan Abrasi Sungai di Samarinda Tergantung Pusat, Proteksi Jembatan Mahkota II Terus Berjalan

"Ini merupakan tugasnya Kepala Dinas Keseahatan (Ismed Kusasih) untuk melakukan evaluasi," ujarnya.

Disinggung terkait apakah ada sanksi yang diberikan kepada pihak rumah sakit. Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut menuturkan, terkait hal itu tidak bisa langsung memberikan keputusan sanksi, pertama-tama yakni bisa memberikan peringatan.

"Sanksi itu merupakan jalan terakhir, karena pihak swasta seperti rumah sakit juga melayani masyarakat, jadi kita bina dahulu, kita bisa dahulu dievaluasi dahulu, kecuali masih mucil baru kita sanksi," terangnya.

Namun kendati demikian, Selaku Walikota Samarinda Andi Harun berharap fungsi-fungsi pelayanan publik swasta termasuk rumah sakit semakin - hari semakin berkualitas.

Baca Juga: Malam Takbiran di Samarinda, Polresta Kerahkan Personel untuk Patroli Besar-besaran

Baca Juga: Walikota Andi Harun Ingatkan Taat Protokol Kesehatan Saat Jalankan Agenda Lebaran di Samarinda

"Terutama tidak berjarak, khususnya pada rakyat yang susah ataupun miskin," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Walikota Samarinda Andi Harun melalui postingan akun media sosial Facebooknya telah memposting terkait permasalahan tersebut pada, Minggu (16/5/2021).

Berikut bunyi postingannya:

"SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA | mendelay penanganan pasien yang mengalami pendarahan hanya karena soal panjar (down payment) walau sudah mendapat jaminan pembayaran dari Walikota Samarinda.

Siang ini (15/5) saya mendapat telepon dari seorang sahabat dekat, minta bantuan anak perempuannya mengalami pendarahan kehamilan dan pihak rumah sakit swasta Samarinda tersebut tidak mau melakukan tindakan medis sebelum dilakukan pembayaran panjar (DP) sebesar Rp. 3.000.000.- (tiga juta rupiah).

Sampai dititik ini, saya masih menyisakan ruang untuk memahami-pihak RS tersebut berdalih prosedur pihak rumah sakit menyatakan wajib dipenuhi sebelum tindakan medis.

Namun menjadi benar-benar diluar nalar, ketika pihak RS tetap menolak perawatan medis saat saya selaku Walikota Samarinda sudah memberikan jaminan menanggung secara pribadi melalui pernyataan via WA (karena ada aktifitas ditempat lain dan lumayan berjarak dari RS dimaksud) atas semua pembiayaan perawatan anak sahabat saya tersebut.

Hingga akhirnya saya mengrim utusan mengantarkan uang panjar tersebut ke keluarga pasien yg sudah menunggu lebih kurang 2 (dua) jam penanganan pertamanya tersebut.

Catatan ini saya buat sebagai bentuk keprihatinan atas peristiwa yang juga pernah kami alami belasan tahun silam. Insya Allah hari ini seusai kegiatan lain atau paling lambat besok kami akan tabayyun mengenai masalah ini ke RS tersebut untuk menjadi bahan kajian mengenai pokok masalahnya untuk seluruh RS yang kewenangannya berada di lingkungan Pemkot Samarinda. Demi dan untuk alasan hukum mohon maaf untuk sementara saya tidak menyebut identitas RS dimaksud. Wallahu a’lam bish-shawab,".

Dinkes akan Tindaklanjuti Laporan

Permasalahan penanganan terhadap anak sahabat Walikota Samarinda Andi Harun, di rumah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aisyiyah Samarinda langsung mendapat respon.

Bahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih ikut serta bersama Walikota Samarinda mendatangi rumah sakit tersebut.

Ia menuturkan bahwa melalui pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Andi Harun - Rusmadi, ada keinginan untuk mempercepat Universal Health Coverage (UHC). 

Baca Juga: Penanganan Abrasi Sungai di Samarinda Tergantung Pusat, Proteksi Jembatan Mahkota II Terus Berjalan

Baca Juga: Satpol PP Samarinda Sebut Bahu Jalan tak Ada Izin, Penertiban Pedagang Digelar Malam

Lantaran dengan demikian adanya UHC, Ismed menuturkan itu dapat meminimalisisr persoalan - persolan pelayanan penanganan seperti ini.

"Karena UHC itu, kalau sudah kita cover semua warga kita dalam pembiayaan BPJS, itu orang yang belum mempunyai kartu itu dibolehkan, dilayanin dan dicover langsung sama BPJS," jelasnya.

"Kalau BPJS tidak UHC pasien yang tidak mempunyai BPJS harus menunggu 14 hari kan. Tapi kalau UHC walaupun ada satu/dua pasien yang nggak punya BPJS itu bisa dicover," sambungnya.

Baca Juga: Seorang Jurnalis di Samarinda Diintimidasi Pedagang Buah Saat Bertugas, Begini Kronologisnya

Baca Juga: Akhir Libur Lebaran, Taman Borneo di Samarinda Dikunjungi 300 Orang, ke Depan Tambah Waterboom

Disinggung terkait bagaimana evaluasi yang dilakukan Dinkes Samarinda terhadap Rumah Sakit, sesuai dengan adanya intruksi dari Walikota Samarinda Andi Harun, Ismed menuturkan akan menindaklanjuti.

"Nanti saya akan mencoba menindaklanjuti apa yang diperintahkan oleh Walikota Samarinda. Ya do'akan saja mudah-mudahan dalam satu dua hari ini," sebutnya.

Di masa kepemimpinannya di Dinkes Samarinda, ia mengaku bahwa ini laporan pertama yang pernah diketahuinya terkait permasalahn tersebut.

Baca Juga: Aturan Baru Penanganan Sebaran Covid-19, Walikota Samarinda Tutup Kawasan Tepian Mahakam Malam Hari

Baca Juga: Selama Libur Lebaran Stok Darah Menipis di UDD PMI Samarinda, Berlakukan Donor Pengganti

"Di sisi lain, kalian juga harus mengerti memang fokus kita kepada penanganan Covid-19. Tapi kita juga tidak boleh mengabaikan hal-hal lain," pungkasnya. 

Berita tentang Samarinda

Berita tentang Walikota Andi Harun

Penulis M Riduan | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved