Lebaran Idul Fitri 2021
Realisasi Penarikan Rp 107,61 Triliun, BI Kaltara Jamin Stok Uang Rupiah di ATM Usai Idul Fitri
Selama Ramadan 1442 Hijriah, pengedaran uang rupiah, terealisasi sebesar Rp 107,61 triliun atau sekitar 70,7 persen untuk penarikan uang hingga 6 Mei
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Selama Ramadan 1442 Hijriah, pengedaran uang rupiah, terealisasi sebesar Rp 107,61 triliun atau sekitar 70,7 persen untuk penarikan uang hingga 6 Mei 2021.
Dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Yufrizal, selama Ramadan, layanan kas periode awal Ramadan 1442 Hijriah yang dibuka 12 April 2021 hingga 11 Mei 2021, untuk uang pecahan besar (UPB) sebesar Rp 90,29 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 17,32 triliun.
Ia melanjutkan, di Indonesia, jumlah outlet penukaran uang se-Indonesia di tahun 2020 sebanyak 3.742 kantor bank dan 2021 sebanyak 4.608 kantor bank.
Ia juga membeberkan perbandingan kebutuhan uang di masa pandemi Covid-19. Pada pertama pandemi, diproyeksi kebutuhan uang sebesar Rp 625,1 miliar.
Baca Juga: Pantau Harga Pasar di Tarakan, KPwBI Kaltara Sebut Stabilisasi Harga Jadi Solusi Tekan Inflasi
Namun selama berjalan terdapat pembatasan akses kegiatan publik dan aktivitas lainnya di momen Ramadan dan Idulfitri dan terealisasi sekitar 44,84 persen.
Kemudian, pada tahun 2021, berdasarkan proyeksi kebutuhan uang sebesar Rp 410,7 miliar dan mengalami penurunan sebesar -34,30 persen dari proyeksi tahun 2020.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan serta adjustment proyeksi dari tahun sebelumnya.
Pada minggu ketiga periode 24 April sampai dengan 30 April 2021, terealisasi sebesar 213, 3 miliar dan diproyeksikan sampai dengan akhir minggu keempat menjelang Idulfitri dapat terealisasi sebesar Rp 305,9 miliar atau sekitar 74,48 persen dari proyeksi.
Baca Juga: KPwBI Kaltara Gelar Webinar Series 4.0 Jilid VI, Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2020 Bagus
Lebih jauh Yufrizal mengulas berdasarkan perbandingan posisi kas tahun 2020 dan 2021, tahun ini mengalami peningkatan 135 persen dari tahun sebelumnya.
Jika dilihat secara pecahan UPB tahun 2021 meningkat sebesar Rp966,75 miliar atau sekitar 139 persen. Dan UPK mengalami peningkatan juga sebesar Rp 57,35 miliar atau sekitar 88 persen.
Posisi kas KPwBI Kaltara sebesar Rp 1,7 triliun, maka momen Ramadan dan Idulfitri tahun 2021 sangat tercukupi.
Data yang dihimpun BI, uang rupiah selama Ramadan dan Idulfitri yang diminati masyarakat yakni uang pecahan Rp 10 ribu sebesar 20,45 persen dan pecahan Rp 5 ribu sebesar 25,00 persen.
Baca Juga: Gelar Webinar Series 4.0 Jilid V, Kepala KPwBI Kaltara, Yufrizal: KAD Tingkatkan Ketahanan Pangan
Adapun pembagian titik lokasi penukaran di Kaltara di antaranya ada 17 titik di lokasi perbankan Tarakan, lima titik penukaran di wilayah kas titipan Tanjung Selor.
Empat titik penukaran di wilayah kas titipan Malinau, lima titik penukaran di wilayah kas titipan Nunukan dan tiga titik penukaran di perbankan Tana Tidung.
Dalam hal ini KPwBI Kaltara bekerja sama dengan BPD Kaltimtara sebagai bank pengelola.
Dikatakan Yufrizal, untuk kebutuhan uang negara pasca Idulfitri juga dijamin mencukupi. Walaupun kantor perbankan tak membuka pelayanan, namun sudah disiapkan stok uang rupiah di berbagai anjungan tunai mandiri (ATM) yang disebar di seluruh wilayah Tarakan.
" Kami sudah minta ke perbankan, setelah Idulfitri, selama belum buka kantor, menjaga kecukupan uang di ATM," beber Yufrizal.
Sehingga lanjutnya, dari perbankan sudah ada kontrak kerjasama dengan KPwBI Kaltara. "Kalau ada trouble, teknisi ATM yang siaga," pungkasnya.
Siapkan Rp 1,7 Triliun Uang Pecahan
Berita sebelumnya. Tahun 2021, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, kembali melayani kebutuhan penukaran uang masyarakat se-Kaltara selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Total yang disiapkan KPwBI Provinsi Kaltara sebesar Rp 1,7 triliun.
Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal mengatakan, uang tunai yang disiapkan untuk seluruh pecahan yang dibutuhkan masyarakat meliputi uang kertas (UK) maupun uang logam (UL) mulai dari pecahan Rp 100 ribu sampai dengan Rp 100
Baca Juga: Kebutuhan Uang di Balikpapan Naik, Bank Indonesia Beber Ada Indikasi Pemulihan Ekonomi
Baca Juga: Bank Indonesia Kurangi Risiko Penularan Covid-19 Lewat Virtual Banking dan QRIS Expo
Saat ditanyakan apakah ada kenaikan jumlah ketersediaan uang dibandingkan tahun lalu, Yufrizal membeberkan, pada tahun 2020 persediaan uang KPwBI Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang selama Ramadhan dan Idul Fitri sebesar Rp 760,3 miliar.
"Pada tahun 2021 terjadi kenaikan sebesar Rp 1,024 triliun atau 135 persen," sebutnya.
Lebih jauh membahas pembulaan pelayanan penularan uang baru di momentum Idulfitri. Ia mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Masyarakat dapat melakukan penukaran uang ke-34 kantor cabang perbankan di wilayah Kaltara.
Baca Juga: Bank Indonesia Nilai Akselerasi Digital Penyaluran Bansos, Dianggap Lebih Aman
Baca Juga: Bank Indonesia Siapkan Teknologi Cegah Cyber Fraud
"Dan penukaran gratis tidak dipungut biaya," ungkapnya.
Sementara itu untuk mekanisme dan di layanan penukaran uang baru dalam rangka Ramadhan dan Idul Fitri 2021 dilakukan di 34 kantor cabang perbankan seluruh wilayah Kalimantan Utara.
Untukmu mekanisme penukaran, lanjutnya, masyarakat dapat langsung datang ke kantor cabang perbankan terdekat pada jam layanan dan melakukan penukaran uang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Baca Juga: E-Commerce Naik 33 Persen Tahun Ini, Begini Penjelasan Gubernur Bank Indonesia
Baca Juga: Bank Indonesia Akan Luncurkan Fast Payment Segmen Pembayaran Ritel
"Masyarakat dapat melakukan penukaran uang kertas dan uang logam pecahan Rp 20 ribu ke bawah," pungkasnya.
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo