Berita Tarakan Terkini
Penjualan Tiket Kapal di Tarakan Dibuka, Arus Balik Penumpang Melonjak Pascapeniadaan Mudik
Mulai hari ini, Selasa (18/5/2021), PT Pelni Cabang Tarakan resmi kembali membuka pelayanan jual beli tiket penumpang kapal
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Mulai hari ini, Selasa (18/5/2021), PT Pelni Cabang Tarakan resmi kembali membuka pelayanan jual beli tiket penumpang kapal.
Dikatakan Kepala Cabang PT Pelni Tarakan, Whendy R. Imkotta, mulai besok kapal Bukit Siguntang tiba dari Nunukan menuju Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
"Kapal sudah mulai masuk besok tanggal 19 Mei lalu 23 Mei dan seterusnya," sebut Whendy.
Ia melanjutkan, hingga pukul 11.00 Wita berdasarkan laporan penjualan tiket yang masuk.
Baca Juga: Pelayanan GeNose C-19 di Pelabulan Malundung Tarakan Resmi Dibuka, Harga per Kantong Rp 50 Ribu
Total penumpang yang sudah melakukan pembelian tiket mencapai 100-an penumpang.
"Untuk angka pasti baru bisa diketahui besok. Penumpang masih didata tapi start awal kelihatamnya di 100-an antrean di loket pagi tadi," urai Whendy.
Ia melanjutkan, untuk hari pertama pascapeniadaan mudik 6 hingga 17 Mei besok, antusiasme warga atau calon penumpang belum terlalu terlihat.
"Karena ini kan baru hari pertama. Kelihatannya stabil aja normal saja. Tidak terlalu ada lonjakan," beber Whendy.
Baca Juga: Screening Penumpang Arus Balik di Tarakan, Siapkan 1.000 Stick Rapid Antigen
Berbeda untuk prediksi arus balik pada Rabu (19/5/2021) besok. Diperkirakan Whendy di arus balik akan lebih banyak penumpang yang turun.
"Kemungkinannya lebih banyak kayaknya. Karena kemarin sebelum pengetatan pasca peniadaan mudik 6-17 Mei, udah banyak yang berangkat duluan," urainya.
Sehingga arus balik mudik Idul Fitri 1442 Hijriah tahun ini diestimasikan akan banyak yang kembali ke Tarakan.
Adapun sampai saat ini, untuk syaratnya lanjut Whendy, masih memberlakukan rapid test antigen.
Baca Juga: Cegah Klaster Baru di Tarakan, Personel TNI dan Polri Maksimalkan Patroli Pintu Masuk Pelabuhan
Dan dengan bertambahnya GeNose C-19 yang sudah resmi di-launching hari ini, menambah pilihan warga yang ingin berangkat menggunakan moda transportasi laut.
"GeNose C-19 bisa. Rapid antigen juga bisa silakan saja," ujarnya.
Berbeda dengan rapid antibody. Untuk rapid antibody sudah tidak lagi diberlakukan untuk persyaratan keberangkatan penumpang. Ini dikarenakan akurasi rapid antibody berbeda dengan rapid antigen.
"Untuk antibody tidak berlaku lagi," tegasnya.
Baca Juga: Dua Tahun tak Gelar Open House Idul Fitri di Tarakan untuk Umum karena Covid-19
Adapun untuk GeNose C-19 hanya berlaku satu hari. Sementara perjalanan menggunakan kapal bisa memakan waktu hingga tiga hari.
Menyoal hal ini Whendy menegaskan semua akan menjadi tupoksi dari Tim Satgas Penanganan Covid-19.
Apakah penumpang saat sampai di lokasi tujuan masih harus melakukan uji GeNose C-19 lagi atau tidak perlu.
"Kami hanya di persyaratan keberangkatan saja. Selama kapal berjalan berapa lama sampai di sana berlaku atau tidak tergntung satgas di sana," urainya.
Adapun sosialisasi penggunaan GeNose C-19 lanjut Whendy, usai launching akan disampaikan kepada media dan juga akan disampaikan kepada penumpang saat pembelian tiket.
"Kami juga akan pasang di papan pengumuman di Pelni," pungkasnya.
Harga per Kantong Rp 50 Ribu
Launching pelayanan pemeriksaan GeNose C-19 di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara resmi diberlakukan Selasa (18/5/2021).
Pantauan TribunKaltara.com, kegiatan tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita.
Dibeberkan Darwis, General Manager (GM) Pelindo IV Cabang Tarakan, pelayanan GeNose C-19 di pelabuhan Malundung Tarakan efektif resmi dimulai hari ini, dibuka untuk calon penumpang.
"Untuk hari ini setelah launching, pelayanan dibuka mulai pukul 12.00 Wita karena kebetulan besok kapal pertama berangkat dari Nunukan," ungkap Darwis kepada TribunKaltara.com.
Baca Juga: Cegah Klaster Baru di Tarakan, Personel TNI dan Polri Maksimalkan Patroli Pintu Masuk Pelabuhan
Lebih lanjut, disampaikan Darwis, dengan adanya GeNose C-19 ini, masyarakat atau calon penumpang memiliki lebih banyak pilihan.
Adapun lokasi pengambilan sampel GeNose C-19 bisa langsung mendatangi terminal Pelabuhan Malundung Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Untuk hari ini, pihaknya membuka sampai jam 22.00 WITA malam nanti.
"Kalau masih ada antrean belum selesai masih banyak calon penumpangnya," kata Darwis.
Baca Juga: Dua Tahun tak Gelar Open House Idul Fitri di Tarakan untuk Umum karena Covid-19
Pihaknya buka sampai jam 23.59 Wita.
Ia menambahkan kegiatan launching dirangkaikan dengan aksi sosial donor darah bersama PMI Kota Tarakan di Terminal Pelabuhan Malundung Tarakan.
Adapun tarifnya sendiri lanjut Darwis, per kantong dikenakan Rp 50 ribu sama seperti tarif GeNose C-19 di Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan.
Dilanjutkan Darwis, uji coba sebelumnya sudah dilakukan Pelindo IV Cabang Tarakan pada 30 April 2021 lalu.
Baca Juga: Harga Sembako di Tarakan, 3 Hari Sebelum Idul Fitri, Pembelian Ikan Sepi Dampak dari Covid-19
Namun karena saat itu stok kantong hanya di kisaran 1.000 kantong yang tersedia, pihaknya belum berani melakukan launching.
"Sehingga kemarin kami belum ebrani launching," bebernya.
Adapun untuk jadwal dibukanya pendaftaran GeNose C-19, tidak dibuka setiap hari tetapi mengikuti jadwal kedatangan kapal Pelni yang mengangkut penumpang.
Karena tidak setiap hari datang kapal penumpang. Kita menyesuaikan jadwal kapal penumpang.
Baca Juga: Angka Kemiskinan di Tarakan Naik Setelah Pandemi Covid-19 Merebak Luas
"Misalnya dalam sebulan ada empat sampai enam kali kapal masuk, kami menyesuaikan," bebernya.
Begitulah juga untuk khusus jam pelayanan. Selain menyesuaikan di jam kerja dari pukul 08.00 WITA sampai pukul 17.00 WITA, malam pun juga pelayanan tetap dibuka.
"Jadi menyesuaikan di jam jadwal kedatangan kapal. Sehari sebelumnya 1x24 jam sebelum kapal datang kita sudah buka pelayanan. Acuannya saat ini kapal Pelni," urainya.
Karena untuk kapal lainnya belum terlalu ramai dan tidak spesifik melayani penumpang.
"Jadi kami acuannya kapal Pelni kapan datang," ujarnya.
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo