Berita Kukar Terkini
Belum Ada Pusat Pendaratan Ikan di Samboja, DPRD Kukar Budiman Usul ke Pemkab Bangun TPI
Daerah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, dikenal sebagai wilayah pesisir.
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Daerah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, dikenal sebagai wilayah pesisir yang mayoritas masyarakatnya bermata pencarian sebagai nelayan.
Tidak heran, di wilayah pesisir tersebut kekayaan ikan beraneka ragam melimpah dan merupakan hasil tangkapan para nelayan disana.
Namun, melimpahnya ikan di Samboja tersebut masih kurang diimbangi dengan fasilitas dan sarana untuk melakukan kegiatan perikanan.
Seperti belum ada nya tempat pelelangan ikan (TPI) sebagai pendaratan ikan hasil tangkapan nelayan.
Baca Juga: Sulit Peroleh Solar, DPRD Kukar Beber Nelayan Pesisir Butuh SPBU Terapung di Samboja
Hal itu diungkapkan, Anggota DPRD Kukar dapil Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga, Budiman belum lama ini.
Dikatakan Budiman, dengan belum adanya tempat pendaratan ikan seperti TPI, kebanyakan hasil tangkapan para nelayan langsung dibawa ke beberapa tempat penuualan, seperti di Kota Samarinda dan Kota Balikpapan.
Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah Kabupaten Kukar (Kukar) melalui dinas terkait untuk dapat peduli dengan membangunkan TPI di sekitar wilayah pesisir Samboja.
“Harapan saya kesepan ada TPI di Samboja untuk para nelayan,” ujarnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid Apresiasi Kinerja Pemkab dalam Persepsi Anggaran Pembangunan
Budiman menjelaskan, TPI dapat dimanfaatkan sebagai sentral pendaratan ikan di Samboja.
Sehingga saat nelayan pulang dari menangkap ikan, hasil tangkapannya bisa terpusat di TPI tersebut.
Terlebih dapat menjadi aset daerah yang menghasilkan Pendapat Asli Daerah (PAD).
“Bahkan, nelayan di daerah tetangga seperti di Muara Jawa juga bisa merapat ke TPI itu, jadi tidak terpencar kemana-mana,” ungkapnya.
Baca Juga: DPRD Kukar Tekankan Perusahaan Harus Salurkan THR ke Karyawan Paling Lambat H-7 Lebaran
Ia menerangkan, kondisi saat ini cukup merepotkan, karena di Samboja belum ada wadah semtral untuk pendaratan ikan.
Sehingga proses pendaratan dan penjualannya masih terpencar, hal itu juga berdampak pada harga jual ikan yang tidak stabil.
Harga jual beli ikan di TPI tidak merugikan nelayan maupun masyarakat.
"Selain itu kita juga bisa memikirkan SPBU terapung untuk memenuhi kebutuhan nelayan," pungkasnya.
Nelayan Pesisir Butuh SPBU Terapung
Berita sebelumnya. Nelayan di wilayah Pesisir Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar Solar untuk bekerja mencari ikan menggunakan kapal.
Hal itu menjadi perhatian serius Budiman, Anggota DPRD Kukar dapil Pesisir yakni Samboja, Muara Jawa dan Sangasanga.
Dikatakan Budiman, walau SPBU di daratan ada, namun para nelayan masih mengeluh sulit mendapatkan solar dikarenakan akses yang teralu jauh.
Oleh sebab itu, katanya, perlu adanya solusi konkret sebagai upaya kepedulian terhadap para nelayan di pesisir, Khususnya wilayah kecamatan Samboja.
Baca Juga: Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid Apresiasi Kinerja Pemkab dalam Persepsi Anggaran Pembangunan
“Walaupun kapalnya ada tapi bahan bakarnya sulit didapatkan, sama saja menjadi kendala bagi nelayan,” ujarnya. Kamis, (20/5/2021).
Berdasarkan aspirasi yang ia serap, para nelayan menginginkan adanya SPBU terapung di pinggir sungai.
Sehingga memudahkanpra nelayan untuk mendapatka bahan bakar untuk melaut.
Dan untuk mewujudkan itu kata Budiman, perlu adanya kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan DPRD Kukar.
Baca Juga: Wacana Pemekaran Kecamatan Tenggarong Bakal Diakomodir DPRD Kukar
Baca Juga: DPRD Kukar Tekankan Perusahaan Harus Salurkan THR ke Karyawan Paling Lambat H-7 Lebaran
Bahkan, DPRD selalu mengusulkan agar dibuatkan SPBU terapung guna memudahkan aktivitas nelayan.
"Agak susah juga nelayan jika tak didukung seperti itu," tegasnya.
Budiman juga menambahkan, selain menyediakan tempat bahan bakar.
Pemerintah daerah juga memiliki peran untuk membantu sarana berupa alat tangkap yang biasa dipakai masyarakat yang mencari ikan di pinggir sungai atau laut secara tradisional.
“Alat tangkapnya itu bisa seperti pakai alat tangkap jaring. Ini menjadi perhatian pemerintah untuk membantu dan menyiapkan alat sarana masyarakat pesisir,” pungkasnya.
Baca Juga: Perusahaan Perseroan Daerah TP dan KSDE jadi Sorotan DPRD Kukar
Baca Juga: DPRD Kukar Gelar Paripurna Pengumuman Masa Berakhirnya Masa Jabatan Bupati dan Wabup
Ia menegaskan, masyarakat pesisir yang mayoritas nelayan tidak bisa dipungkiri.
Bahwa ikan yang dihasilkan mampu mensuplai kebutuhan di Tenggarong, Samarinda bahkan di Balikpapan.
“Mereka ini sangat membantu dalam pertumbuhan ekonomi di Kukar,” tutupnya.
Berita tentang Kalimantan Timur
Penulis Aris Joni | Editor: Budi Susilo