Minim Sarana Prasarana Kesehatan, Poliklinik Lapas Klas IIA Balikpapan Andalkan Fasilitas Seadanya

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Demi menunjang kesehatan warga binaan, Lapas Klas IIA Balikpapan tersedia fasilitas Poliklinik.

Didalamnya, seorang dokter dan perawat.

Namun dalam praktiknya, ketersediaan fasilitas hingga sarana-prasarana dinilai kurang dalam melayani warga binaan.

Baca Juga: Kali Pertama, Tenaga Kesehatan di Lapas Klas IIA Balikpapan Diisi Kaum Perempuan

Baca Juga: BNNP Kaltim Bongkar Kasus 5 Kg Sabu, Pengendali Barang dari Balik Jeruji Lapas

Dokter poliklinik Lapas Klas IIA Balikpapan, Deborah Kristi Sinaga mengatakan, obat-obatan sering menjadi hal yang kurang dalam ketersediaan.

"Tantangan pertama itu fasilitas. Kalau di RS, ada pasien datang kita bisa langsung cek ini, kalau ini engga bisa, dari fasilitas obat-obatan," tutur Deborah.

Terlebih khususnya saat ada pasien yang mengalami gangguan mental seperti bipolar disorder.

Dimana dia nantinya hanya bisa diam dan jarang bisa berbuat sesuatu demi menenangkan hal itu.

"Kayak waktu bulan lalu, jadi dia datang, napi narkotik apa gitu, tiba-tiba mukul meja. Saya cuma terdiam, nunggu teman," tutur Deborah.

Baca Juga: Tiga Napi Kabur dari Lapas Nunukan, Kemenkumham Kaltim Sebarkan Orang untuk Lakukan Pencarian

Baca Juga: Kecolongan, Warga Binaan Kendalikan Peredaran 5,28 Kg Sabu dari Dalam Lapas Bontang

Meski demikian, dirinya pun memaklumi jika pasien yang mengalami bipolar kerap meledak-ledak dalam bersikap.

Menurutnya, wajar akibat pandemi, kunjungan besuk tentunya dibatasi.

"Nanti dia curhat disini smpe setengah jam saya dengerin. Mereka kan disini terkurung apalagi sejak corona kan kunjungan agak sulit. Jadi banyak yang sakitnya pusing ini tapi pemeriksaan fisiknya normal," ucapnya.