Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Prioritas Infrastruktur dan Eksplor Wisata

Kutai Timur dikenal di dunia internasional dengan potensi hutan dan sejumlah lokasi wisata alam yang sangat unik.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM
Manajemen Tribun Kaltim bersama Wakil Bupati Kutai Timur, Dr H. Kasmidi Bulang. 

Ini mungkin yang ke depan yang skala prioritas kita yaitu infrastruktur jalan jembatan dan infrastruktur-infrastruktur lainnya seperti sarana pendidikan dan sebagainya.

Tentunya dengan infrastruktur itu semua kita benahi akan multiplier effectnya akan tercipta, sumber daya manusia pasti akan terpacu terus, juga mungkin perekonomian akan berputar segera apalagi masa covid-19 ini ya kita harus survive bisa harus semangat.

Selanjutnya setelah infrastruktur, kita akan segera menyelesaikan air bersih dan listrik. Ini bagian dari skala prioritas yang akan kita selesaikan.

Dari itu semua itu ada juga bidang-bidang yang lain seperti perikanan, kelautan, perkebunan dan juga pariwisata kita, karena Kutai Timur ini memiliki wilayah yang komplit. Semuanya ada. Ya ada gunung, laut,pesona bawah laut, ada pantai ada hutan daratan.

Makanya kita inventarisasi semua kecamatan untuk membuat peta topografi atau peta wilayah yang sungguh menonjolkan kearifan lokal yang ada di situ ya nanti mungkin antara Kecamatan A dengan kecamatan B itu nanti potensi yang dikembangkan, jadi nggak mesti harus semuanya sama tapi kalau di kecamatan A dan Kecamatan B ada yang bisa ditonjolkan menjadi icon di kecamatan itu, itu yang akan kita kerjakan.

Ini rencananya go international atau baru wilayah Indonesia, Kaltim saja?

Sudah ada yang go international seperti Gua Telapak Tangan yang kemarin menang sebagai cagar budaya dunia. Juga hutan Wehea yang sudah dibiayai oleh internasional.

Itu bahkan setiap bulannya ada turis-turis yang datang, nah ini kan artinya tinggal kita membuka peluang saja tapi tentunya harus dibarengi dengan infrastrukturnya dulu. Orang naik ke gunung ke Gua Telapak Tangan, kemarin hanya batu-batu.

Sekarang kita bikinkan tangga sehingga orang naik ke sana itu juga unsur keselamatannya terjaga.

Bagaimana mengundang wisatawan asing ke Kutim?

Kebetulan saya ini mohon maaf, S3-nya Doktor Kebudayaan. Saya mengambil desertasi itu berkaitan dengan tarian longplay yang digunakan namanya ornamen adat Dayak, yang dari dari rumbayan daun pisang. Tarian itu namanya saya lupa.

Jadi tarian itu menggunakan rumbayan pisang. Ini kalau kita melihat unsur-unsur magic dan juga unsur lokal yang sangat kental sekali itu.

Nah terus kemarin semenjak menjadi wakilnya Pak Ismu juga sudah mengadakan satu kegiatan yang namanya ekspedisi. Ekspedisi pertama itu kita lakukan bermalam di Gua Telapak Tangan.

Artinya dengan mengajak semua teman-teman komunitas pecinta alam, terus pemerintah daerah saya ajak para kadis.

Kebetulan acaranya kita buat Sabtu Minggu weekend jadi tidak mengganggu aktivitas kantor waktu itu.
Saya bermalam di dalam gua sama istri dan teman-teman komunitas, habis itu kita ekspos. Alhamdulillah, Gua Telapak Tangan itu menjadi nominasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved