Opini
Menunggu Program 100 Hari Kerja Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud
Berbeda dengan kepala daerah lainnya, Rahmad Mas’ud, Senin (31/5/2021) kemarin dilantik sendiri tanpa wakil oleh Gubernur Kalimantan Timur
Penulis: Sumarsono | Editor: Syaiful Syafar
Yang tidak kalah menarik, di awal-awal kepemimpinannya, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berencana merombak struktur tatanan di Pemerintahan Kota Balikpapan.
Kepada media, termasuk Tribun Kaltim, Rahmad menyatakan perombakan struktur di Pemkot Balikpapan masuk dalam program 100 hari kerja pertamanya sebagai kepala daerah.
Apakah, Rahmad akan merombak habis-habis pejabat di lingkungan pemkot, diganti dengan “orang-orang” dia.
Atau akan menempatkan orang-orang yang memiliki kemampuan mumpuni di bidangnya masing-masing.
Perombakan tatanan pemerintahan biasanya akan berdampak pada pergeseran sejumlah kepala dinas, kepala bagian/bidang dari posisinya.
"100 hari kerja pertama adalah mewujudkan good governance. Kami akan rombak semuanya sesuai tata pemerintahan yang lebih baik," ujarnya di depan media usai pelantikan, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Target 100 Hari Kerja, Walikota Balikpapan Rahmad Masud Rombak Struktur Pemerintahan
Kebijakan yang diambil Wali Kota Rahmad Mas’ud di awal-awal menjabat ini dikhawatirkan bisa disalahartikan.
Jangan sampai perombakan pejabat menjadi moment bersih-bersih pejabat yang selama ini dianggap tidak pro. Dan, akan menempatkan pejabat yang dikenal pro dan mendukungnya.
Kekhawatiran ini, dijawab oleh Rahmad, bahwa dalam menempatkan pejabat di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan keahlian dan kemampuan di bidangnya.
Artinya betul-betul memiliki kemampuan dan skill.
Baca juga: Gubernur Kaltim Sebut Keluarga Walikota Balikpapan sebagai Bani Masud, Berperan dalam Bangun Kaltim
Menarik pernyataan Rahmad di akhir wawancara yang menyebut kemenangan yang didapatkan bukanlah kemenangan pribadinya atau kemenangan partai politik pendukungnya.
Melainkan kemenangan bagi seluruh masyarakat Kota Balikpapan.
Rahmad pun mengajak seluruh masyarakat agar menghilangkan persoalan perbedaan politik untuk bersama membangun Kota Minyak menjadi labih maju dan sejahtera.
Perbedaan politik kemarin mari kita satukan. Kita tunggu kiprah seorang politisi sekaligus pengusaha muda yang kini menjadi orang nomor 1 di Kota Balikpapan. Apakah nanti akan terlihat di 100 hari kerjanya? (*)