Berita Kutai Barat Terkini
Kantor Bahasa Provinsi Kaltim Lakukan Pengumpulan Kosakata Bahasa Dayak di Kubar
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan pengumpulan kosakata bahasa (Lema) di wilayah Kabupaten Kubar
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SENDAWAR - Seiring perkembngan zaman, penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari saat ini terbilang sangat jarang digunakan bahkan dinilai secara perlahan mulai ditinggalkan.
Hal ini pun sangat dikhawatirkan kosa kata keaslian dari bahasa daerah itu sendiri tergantikan dengan bahasa modern.
Sebagai upaya menjaga kelestarian bahasa daerah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan pengumpulan kosakata bahasa (Lema) di wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Baca Juga: Kecepatan Mobil 20 Km/Jam Akibat Jalan Samarinda-Kubar Rusak Parah, Veridiana Minta BBPJN Perbaiki
Baca Juga: Lestarikan Olahraga Tradisional, Dispora Kubar Serahkan Mesin Pembuat Gasing ke Komunitas Oltrad
Tim UPT Kantor Bahasa Provinsi Kaltim menyasar salah satu etnis/suku di pedalaman Sungai Mahakam, yakni etnis Dayak Bahau.
"Menurut data dari Badan Bahasa yang ada di Jakarta, bahasa daerah yang ada di Kaltim ini berjumlah sekitar 16 bahasa.
Sehingga tujuan besar kita adalah untuk melestarikan bahasa daerah agar bisa terus langgeng," kata Kepala UPT Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Anang Santosa saat diwawancara pada Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Dirut RS HIS Kubar dr Akbar, Pastikan Insentif Perawat dan Relawan Kesehatan Dibayar Pekan Ini
Baca Juga: Sempat Diragukan, Poltek Sendawar Kubar Sukses Wisuda Mahasiswa Angkatan XIII
Pengumpulan kosakata bahasa daerah etnis Dayak Bahau ini kata Anang bekerja sama dengan Pemerintah Kampung Ngenyan, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
Dimana dalam upaya pengumpulan kosakata ini melibatkan beberapa orang yang dianggap sebagai tokoh masyarakat dan berasal dari etnis Dayak Bahau serta menetap di Kubar.
Serta beberapa komunitas etnis Dayak Bahau yang sudah terbentuk di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.
Anang pun mengapresiasi dan menyambut gembira adanya komunitas-komunitas penutur bahasa daerah sebagai wadah komunikasi antar penutur bahasa daerah di Kubar
. Komunitas semacam itu, akan menjadi basis penting bagi upaya pelindungan bahasa yang dilaksanakan langsung oleh masyarakat dan didukung oleh pemangku kebijakan di daerah.