Berita Samarinda Terkini
Kasus Bencana Kebakaran Menurun tapi Warga Samarinda Harus Tetap Waspada
Meski dari penuturan Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Samarinda, Makmur Santoso, kebakaran di Samarinda tahun 2021.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kebakaran masih menjadi salah satu bencana yang tak terduga, kapan akan terjadi.
Meski dari penuturan Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Samarinda, Makmur Santoso, kebakaran di Samarinda tahun 2021 ini tergolong menurun.
Namun dia menegaskan, masyarakat harus tetap waspada. Mengingat bangunan rumah di Samarinda masih banyak yang terbuat dari kayu dan berdempet.
Saat ditemui di Kantor Dinasnya yang berada di Jalan Mulawarma Samarinda, Rabu, (2/6/2021), Makmur panggilan akrabnya, menyebut tahun ini penyebab kebakaran kebanyakan dari human error atau kelalaian manusia.
Baca Juga: Kebakaran Rumah di Samarinda Saat Agenda Silaturahmi Lebaran, Sumber Api Diduga dari Kompor
Banyak yang sedang memasak malah ditinggal dan lupa karena sibuk main handphone.
Ada juga kejadian dia masak air, malah pergi Jumatan, pulang-pulang sudah kebakaran. Jadi kalau mau melakukan aktivitas lain jangan dulu menyalakan kompor.
"Atau fokus memasak dulu, baru melakukan kegiatan lain," saran Makmur
Juga selain human error, Makmur menjelaskan bahwa kebakaran juga sering terjadi akibat hubungan arus pendek.
Baca Juga: Kebakaran di Jalan Mutiara Pasar Pagi Samarinda, Satu Rumah Ludes, Korban Lupa Kontrol Kompor
Apalagi di Kota Samarinda banyak bangunan tua yang tidak memperhatikan perawatan kabel listriknya.
Seperti kemarin ada kejadian di Lambung Mangkurat. Itu api berasal dari meteran listrik yang mengeluarkan api.
"Jadi kabelnya di dalam itu kecil, tapi di luar MCBnya besar dan menumpuk jadi tidak sinkron. Biasa juga di kos-kosan seperti itu," lanjutnya.
Selain dua hal tersebut, Makmur juga menyebut penggunaan Air Conditioner (AC) di rumah-rumah perlu diwaspadai. Karena bisa memicu kebakaran.
Baca Juga: NEWS VIDEO Kebakaran Landa Permukiman Padat di Samarinda, Api Diduga Dari Lupa Matikan Kompor
Menyalakan AC paling tidak dalam jenjang waktu 12 jam matikan. Menghindari kompresor panas. Kalau itu panas bisa meleleh dan mengeluarkan api.
"Makanya kalau rumah ber-AC kebakaran kadang api keluar dari plafon," jelasnya.
Sebagai penutup Makmur berharap masyarakat lebih waspada. Jika merasa memiliki aliran listrik yang sudah lama baiknya dilakukan perbaikan dan mengganti sesuai standar PLN.
Perhatikan hal-hal kecil saat mau keluar rumah. Cabut colokan listrik yamg tidak digunakan, perhatikan kompor.
Baca Juga: BREAKING NEWS Kebakaran Rumah di Jalan Mutiara Pasar Pagi Samarinda, Api Membesar Diterpa Angin
Juga perawatan kabel perlu. Kalau menggunakan kabel listrik biasa paling cuma 1 tahun harus diganti.
"Kalau yang bagus bisa sampai 5 tahunan," jelasnya.
"Juga kalau ada kebakaran, mohon jangan berkerumun, apa lagi di gang sempit agar api bisa segera kita atasi dan tidak melebar," tutupnya.
Bangsal di Samarinda Terbakar
Berita sebelumnya. Musibah kebakaran terjadi kembali di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (21/5/2021) dini hari sekira pukul 00.35 saat penghuni bangsal terlelap.
Tepat di Jalan Adam Malik Gang Nihaya 4 RT 21, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, sebuah bangunan berisi 10 pintu rumah bangsal ludes diamukan si jago merah.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, Makmur Santoso menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi diduga dari arus pendek listrik dari rumah bangsal.
Api juga turut melahap satu rumah tunggal yang berada di sekitar bangsalan tersebut.
Baca juga: Bangsal yang Terbakar di Samarinda Merupakan Bangunan Lama, Penyebab Kebakaran Belum Bisa Dipastikan
"Waktu kejadiannya sekitar pukul 00.35 sampai 01.45 WITA. Area terbakar total dua bangunan dengan rincian satu rumah bangsalan 10 pintu dan satu umah tunggal," jelasnya hari ini (21/5/2021).
Sedikitnya ada puluhan jiwa yang kini masih mencari sisa barang-barang yang berada di sekitar area terbakar, lantaran tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka.
"Penghuni ada 11 KK, 50 Jiwa. Korban luka atau meninggal nihil," sebut Makmur Santoso.
Penyebab asal api dugaan sementara berasal dari konsleting dibagian kilometer dari bangsalan no 9 atau 10.
Disdamkar dibantu relawan gabungan Kota Samarinda bersama unsur terkait lainnya kekurangan sumber air di lapangan.
Baca juga: Kebakaran di Perum Citra Griya, Karang Asam Ilir Samarinda, Hanguskan 10 Kamar Bangsalan
Namun berkat bantuan dari unit posko-posko Disdamkar terdekat dan relawan gabungan yang mempunyai unit tangki fire truck, api sesegera mungkin bisa dipadamkan lalu dilakukan tahap pendinginan sekitar area lokasi musibah kebakaran dini hari tadi.
"Kendala di lapangan sumber air minim, tapi banyak bantuan dari posko dan relawan gabungan serta instansi terkait.
"Ada Posko IV (wilayah mereka) yang menurunkan dua unit, bantuan dari posko III tiga unit, posko X dua unit, posko I dua unit dan posko V dua unit," ungkap Makmur Santoso.
Penulis Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo