Virus Corona di Paser

Pemerintah Pusat Bakal Beri Bantuan Laptop ke 100 Sekolah di Paser

Baru-baru ini, beberapa Sekolah Dasar (SD) mengaku kesulitan dalam menghadapi proses Assesment Kompetensi Minimum.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
PANDEMI CORONA - Murhariyanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Paser, menjelaskan terkait kendala yang dihadapi Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dalam menghadapi Assesment Kompetensi Minimum (AKM) pada Senin (7/6/2021). 

Dende meminta menyusun perkembangan manusia dengan potongan-potongan gambar yang ditemukan di koran Tribun Kaltim.

Satu di antara siswa yang ikut program belajar dari guru Dende ini adalah Muhammad Aufan Gaffan.

Siswa tersebut menyusun potongan gambar sesuai dengan umurnya.

Baca Juga: Tantangan Guru SD dalam Pandemi Covid-19 di Kukar, Hingga Membuat Duta Orangtua

Gambar pertama anak bayi berusia 8 bulan, kemudian anak kecil berusia 7 tahun, dan hingga paling dewasa diibaratkan umur bapak Aufan.

Aufan dan teman-teman mempresentasikan di grup kelas melalui Google Classroom dalam bentuk video, gambar, dan tulisan.

Interaksi dan komunikasi tetap terjalin walaupun pembelajaran diadakan daring.

Proses diskusi berkembang hidup, satu sama lain antar siswa terjadi pertukaran gagasan, saling memberikan saran dan kritikan. 

Baca Juga: Hardiknas 2021, Bupati Nunukan Asmin Harap Guru dan Peserta Didik Tetap Produktif meski Pandemi

Contohnya, salah satu teman Aufan, tidak setuju Aufan menggambarkan usia anak yang berusia 8 bulan.

Mengingat, teman Aufan merasa, adiknya yang digambarkan Aufan sudah menginjak umur 1 tahun.

Tentu saja, Dende menjaga diskusi tetap hidup dan mengarahkan diskusi untuk membahas pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun.

Setelah diskusi, Dende melakukan penguatan dengan memberikan pemahaman bahwa manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sesuai perkembangan.

Baca Juga: Syarat Pembelajaran Tatap Muka, Guru di Tarakan Wajib Menjalani Vaksinasi Covid-19

Masa pubertas dialami setelah masa anak-anak. Dende mengajak siswa refleksi.

"Belajar hari ini menyenangkan dan malu," ungkap Dian.

Kemasan pembelajaran ini masih berlanjut pada 2 pertemuan berikutnya secara detail agar setiap siswa bisa paham dan benar-benar teringat sepanjang masa.

Kegiatan pertemuan kedua akan membahas pubertas lebih rinci dengan membahas ciri khas biologis pertemuan pubertas.

"Sedangkan di pertemuan terakhir membuat poster yang menarik pada masa pubertas," ungkap Dende. (ADV)

Berita tentang Paser

Penulis Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved