Virus Corona di Bontang

DPRD Bontang Desak Pemkot Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Juli 2021

Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, mendesak Pemkot Bontang agar tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
PENDIDIKAN - Ujian tatap muka beberapa waktu lalu di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. DPRD Bontang mendesak Pemkot Bontang agar tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai yang dijadwalkan Juli mendatang di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (30/6/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, mendesak Pemkot Bontang agar tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai yang dijadwalkan Juli mendatang di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

"Segara dilaksanakan. Asal ikuti prokes. Kalau hanya karena alasan Covid-19 terus mau sampai kapan," terangnya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (30/6/2021).

Tugas dan tanggung jawab pemerintah itu harusnya hanya menjamin keselamatan para siswa di lingkup pendidikan.

Artinya, protokol kesehatan di sekolah perlu diawasi ketat.

Baca juga: Perketat Aturan PPKM Mikro, Cafe dan Warung Makan di Bontang Boleh Jualan Sampai Jam 20.00

Jika membatalkan pembelajaran tatap muka ini dengan alasan keselamatan, maka menurutnya itu adalah keputusan yang keliru.

Kata dia, bagaimanapun resiko virus itu akan selalu ada tapi bukan berarti melumpuhkan aktivitas di sekolah.

Keputusan yang diambil itu harus ditingkatkan fasilitas protokol kesehatannya, supaya para siswa siswi itu tetap aman saat belajar tatap muka di sekolah.

"Memang ada risikonya. Makanya difasilitas dan diawasi prokesnya. Jangan dihentikan aktivitas belajarnya di sekolah," tutur Agus.

Interaksi Langsung di Sekolah

Menurut Politisi Gerindra itu, 70 persen ilmu itu ditransfer dari guru ke murid jika berintraksi langsung di sekolah.

Pelajaran lebihnya, para murid bisa belajar bersosialisasi antar siswa.

Sebab kalau hanya di rumah, para murid akan kurang aktif dan cenderung lebih senang menyendiri dengan smartphone nya masing-masing.

Ditambah lagi keresahan para orang tua yang kewalahan setiap hari mendampingi dan mengawasi anaknya belajar online setiap jam sekolah.

Baca juga: Covid-19 Tembus 604 Kasus, RSUD Bontang Siapkan Tambahan Kamar Isolasi dan Faskes

Sudah setahun lebih lamanya para siswa siswi melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Akibatnya, kualitas pendidikan nanti di Kota Bontang bakal merosot jauh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved