Virus Corona di Tarakan
Pembelajaran Tatap Muka di SMPN 7 Tarakan, Satu Kelas Ada yang Hanya Diisi 2 Siswa
Kegiatan pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tarakan sudah dimulai sejak Senin 12 Juli 2021 lalu
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kegiatan pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tarakan sudah dimulai sejak Senin 12 Juli 2021 lalu.
Hari ini memasuki hari ketiga pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMPN 7 Tarakan, Rabu (14/7/2021).
Dikatakan Friny Napasti, Kepala SMP Negeri 7 Tarakan, total dalam satu kelas maksimal diisi 16 siswa.
Namun berdasarkan data yang masuk tidak semua di dalam kelas diisi 16 siswa karena ada orang tua yang masih menginginkan anaknya belajar daring di rumah.
Baca juga: Tarakan Datangkan Vaksin Baru Jenis Moderna, Prioritas untuk Nakes yang Rawat Pasien Covid-19
Karena dalam surat persetujuan orang tua juga tidak semua menyetujui pembelajaran tatap muka.
"Bahkan dalam satu kelas ada yang hanya diisi dua orang saja untuk pembelajaran tatap muka-nya dan sisanya dilayani secara daring," beber Friny kepada TribunKaltara.com.
Adapun untuk ruangan kelas yang haya diisi dua siswa yakni kelas delapan.
Sistem pembelajarannya sama, guru dan siswa mengikuti tatap muka seperti biasa hanya saja untuk prokes, guru tidak boleh mendekati siswa.
Baca juga: Disdikbud Beber Satu SMP Negeri di Tarakan, Mulai 12 Juli 2021 Jalankan Pembelajaran Tatap Muka
Untuk penugasan tidak menggunakan kertas tetapi menggunakan buku siswa.
Dan sudah ditegaskan sesama siswa tak boleh meminjam alat tulis seperti buku, pulpen. “Harus mandiri siswanya,” bebernya.
Lebih lanjut Friny mengungkapkan, sekolah pada dasarnya menyiapkan sistem pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka mengikuti keinginan orang tua.
Hingga hari ketiga pelaksanaan pembelajaran tatap muka, ada evaluasi per hari.
Evaluasi ini dilakukan mengingat ini pengalaman pertama yang dilakukan di SMPN 7 Tarakan selama masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas Tarakan Buka Layanan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Warga
Adapun yang dievaluasi lanjut Friny, misalnya bagaimana penerapa protokol kesehatan baik guru dan siswa, semua akan dievaluasi.
Tak Ada Istirahat
Untuk lama kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 10.20 Wita.
Dan tidak ada pelaksanaan istirahat untuk siswa. Jika siswa ingin minum dan makan, siswa diberi kesempatan makan dan minum di luar kelas dengan pemantauan guru mata pelajaran.
Ada juga siswa keluar makan di luar kelas dipantau guru dan tidak banyak.
Hanya satu, dua murid saja, yang memang katanya tidak sempat sarapan di rumah.
Baca juga: Dampak PPKM Darurat Saat Pendemi Covid-19, Tarakan Menunggu Alokasi Jatah Beras
"Sehingga dia minta waktu untuk sarapan saat pertengahan jam mata pelajaran di luar kelas," urai Friny.
Ia melanjutkan, untuk siswa diberikan waktu untuk sarapan dan kembali mengikuti jam mata pelajaran sesuai jadwal harian di sekolah yang sudah ditetapkan.
Dan memang sekolah sudah menerapkan aturan tidak makan dalam ruangan kelas termasuk tidak boleh berkerumun.
Ia menjelaskan kembali, pembelajaran tatap muka yang dilakukan di SMPN 7 Tarakan adalah pembelajaran tatap muka yang terbatas.
Baca juga: Serbuan Vaksin Covid-19, Sasar Anggota Keluarga Personel Lantamal XIII Tarakan
Artinya memang siswa yang datang ke sekolah adalah siswa yang diperkenankan orang tua dan sudah menyetujui untuk pembelajaran tatap muka.
"Tidak ada paksaan sama sekali dari sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka itu," urainya.
Siswa dan orang tua boleh memilih. Sebagian besar diakuinya orang tua siswa menghendaki dilaksanakan pembelajaran tatap muka.
Total siswa saat ini di SMPN 7 Tarakan 600 siswa. Dan orang tua yang bersedia pembelajaran tatap muka sekitar 400-an.
Baca juga: Kasus Positif Covid Melonjak, Ruang Perawatan dan Isolasi RSUD Tarakan Terisi 30 Persen
"Kami memutuskan pembelajaran tatap muka sudah melalui tahapan dan persetujuan dari dinas terkait,” bebernya.
Saat ini total ruangan kelas di SMPN 7 ada 21 rombel. Dengan ruangan yang tersedia dianggap cukup menampug 400 siswa yang ingin kembali pembelajaran tatap muka.
Ia juga mengakui tak ada sistem shift siswa masuk dalam sekolah.
"Kami full pagi dari pukul 08.00 Wita sampai pukul 10.20 Wita," pungkasnya. (*)