Virus Corona
Anies Baswedan Buka-bukaan Ungkap Pihak Penyumbang Terbesar Tingginya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap penyumbang terbesar tingginya kasus covid--19 di DKI jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap penyumbang terbesar tingginya kasus covid--19 di DKI jakarta.
Anies Baswedan menyebut, perusahaan non esensial dan non kritikal yang tetap meminta karyawannya work from office (WFO) adalah penyumbang penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota.
Padahal, selama PPKM darurat 3-20 Juli, para pekerja di sektor non esensial dan non kritikal diminta bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, ketentuan soal PPKM darurat ini tidak dipatuhi.
Baca juga: Anies Baswedan Terbitkan Seruan Gubernur DKI Soal Pelaksanaan Idul Adha 1442 H, Dasarnya Fatwa MUI
"Saya minta kepada non esensial dan kritikal kalau anda tetap menugaskan karyawannya bekerja, maka anda termasuk penyumbang penambahan kasus Covid di Jakarta," kata Anies, Kamis (15/7/2021) dilansir TribunJakarta.com di artikel berjudul Gubernur Anies: Perusahan Non Esensial dan Kritikal Penyumbang Kasus Covid-19.
Anies juga menyinggung para pemimpin perusahaan yang memilih bekerja dari rumah, tetapi tetap meminta karyawannya datang ke kantor.
"Jangan sampai karyawan yang sesungguhnya bisa bekerja dari rumah, tetapi kebijakan perusahaan mengharuskan mereka bekerja di kantor, sehingga terjadilah mobilitas yang tetap tinggi, terjadilah potensi penularan," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan, memaksa karyawan untuk bekerja dari kantor merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab.
"Itu adalah orang-orang yang tidak bertanggungjawab, tidak bermoral," kata Anies.
"Dalam situasi seperti sekarang tunjukan bahwa kita menjunjung tinggi keselamatan sesama manusia, apalagi itu karyawannya," tambahnya.
Untuk diketahui, per Kamis kemarin, tercatat penambahan 12.691 kasus baru di Ibu Kota.
Baca juga: Rincian Hasil Survei Kapasitas Capres 2024, Skill Komunikasi Anies Baswedan Tertinggi
Sebanyak 13 persen di antaranya merupakan anak-anak.
Rinciannya, 1.481 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 412 kasus anak usia 0-5 tahun.
Sedangkan 9.609 kasus adalah usia 19-59 tahun dan 1.189 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
Dengan penambahan kasus itu, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 714.601 kasus.