Virus Corona di Berau

Kasus Covid-19 di Berau Melonjak, RSUD Abdul Rivai akan Tambah Ruang Isolasi

Manajemen RSUD Abdul Rivai mengakui harus menambah ruang isolasi lantaran lonjakan kasus di Berau kurang terkendali.

HO/DINKES BERAU
Nakes yang bertugas di ruang ICU RSUD Abdul Rivai, beberapa di antaranya terpapar Covid-19. Pihak RSUD Abdul Rivai Berau akan menambah ruang isolasi. HO/DINKES BERAU 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Manajemen RSUD Abdul Rivai mengakui harus menambah ruang isolasi lantaran lonjakan kasus di Berau kurang terkendali.

Sesuai data terbaru yang dirilis melalui Dinas Kesehatan Berau per 21 Juli 2021, kasus positif di Kabupaten Berau kini sebanyak 1.056 positif dan kematian sebanyak 152 kasus.

Sementara itu, Dokter spesialis paru RSUD Abdul Rivai, Robert Christian Naiborhu mewakili RSUD Abdul Rivai mengatakan, penggunaan ruang flamboyan untuk menjadi ruang isolasi baru adalah alternatif terbaik saat ini.

“Itu salah satu pilihan yang terbaik, melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (21/7/2021).

Pasien yang berada di ruang Flamboyan nantinya akan bergeser ke ruang Melati. Sebab, kondisi ruangan masih jarang terpakai.

Baca juga: Zona Merah di Pedalaman Berau, Banyak Kasus Positif Covid-19 di Kampung Merabu

“Ruang Melati itu berada di lantai dua, Itu VVIP pasien anak. Kebetulan jarang terisi, jadi nanti pasien umum bisa dirawat di atas. Dan bawahnya itu ruang isolasi pasien Covid-19,” katanya.

Selain ruangan, pihaknya juga harus menyiapkan penambahan bed dan oksigen sentral.

Sehingga, kemungkinan dalam waktu dekat ruangan tersebut akan dibongkar dan dirombak sesuai dengan aturan ruang isolasi.

“Mungkin juga yang harus diperhatikan adalah penambahan tenaga kesehatan. Karena, tidak mungkin pasien isolasi tanpa ada pengawasan dari tenaga kesehatan,” tuturnya.

Pihaknya bersama Pemkab Berau telah merekrut tenaga kesehatan baru, serta harus dilakukan pendampingan oleh petugas yang lama.

Tetapi Robert mengakui kendala saat ini masih banyak mayoritas petugas kesehatan yang lama, berstatus masih menjadi pasien konfirmasi positif Covid-19, dan banyak yang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Langkah Antisipasi Penyebaran Covid-19, Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb Berau Bagikan APD

Relawan yang direkrut saat ini masih awam dan masih harus diajari terlebih dahulu, namun pihaknya berkomitmen untuk bekerja membimbing rekan yang baru bergabung.

“Nakes yang lama, mayoritas sedang terpapar Covid-19. Jadi harus menunggu lagi,” tuturnya.

Robert menambahkan semua tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 bekerja ekstra, karena tanggung jawab, banyak rekan sejawatnya yang bekerja di atas batas kemampuan.

“Kami sering berada di ruang isolasi lebih dari batas waktu yang ditentukan. Bukan karena sengaja, tapi memang kondisi pasien yang memaksa kami bertahan lebih lama. Itu yang membuat kondisi kami drop,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved