Virus Corona di Berau
Ketua DPRD Berau Tawarkan Rumah Dinasnya agar Digunakan untuk Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Ketua DPRD Berau, Madri Pani mempersilakan rumah dinasnya menjadi tempat isolasi bagi warga yang terkonfirmasi Covid-19.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Berau, Madri Pani mempersilakan rumah dinasnya menjadi tempat isolasi bagi warga yang terkonfirmasi Covid-19.
Hal ini dikarenakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai dan Rumah Sakit Darurat eks hotel Cantika Swara sudah dalam kondisi memprihatinkan.
Madri Pani yang dikonfirmasi pada Minggu (25/7/2021) mengaku miris melihat apabila tim surveilans harus berkeliling melakukan pengecekan ke rumah-rumah warga.
Tentu, hal ini membuang waktu.
Maka dari itu, dia berinisiatif untuk menggunakan rumah jabatannya sebagai wadah.
Baca juga: Ruang Terbatas dan Kasus Covid Melonjak, Pemkab Berau akan Maksimalkan RSD Eks Hotel Cantika Swara
“Saya selalu tegaskan, ini rumah rakyat. Silakan disini,” ujarnya kepada awak media.
Dia menambahkan, dengan kapasitas di rumahnya tersebut, ia menilai bisa menampung kurang lebih 30 orang.
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, bisa membangun tenda darurat di depan rumahnya tersebut, yang bisa digunakan untuk dapur umum bagi warga.
“Silakan pakai semua fasilitas yang ada di sini,” katanya.
Namun, sebelum menggunakan rumah tersebut, dia berharap agar dinas terkait bisa memberitahukan kepada dirinya dua hari sebelumnya, agar bisa bersiap-siap untuk pindah ke rumah pribadi.
Menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah.
Baca juga: PHRI Berau Sebut Sejumlah Hotel dan Resto Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
“Saya tidak pernah melarang siapapun menggunakannya. Ini fasilitas negara, dari uang masyarakat. Jadi silakan saja masyarakat menempatinya untuk perawatan,” paparnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Kampung Gurimbang ini mengatakan, dirinya kasihan melihat masyarakat Berau saat ini.
Dia berharap, agar Pemkab Berau bisa mendirikan posko bantuan untuk masyarakat, memanfaatkan ruang terbuka untuk masyarakat Berau yang melakukan isolasi mandiri dengan tujuan agar pengawasan bisa difokuskan pada satu tempat.
Para Nakes juga tidak perlu berkeliling untuk melakukan pemantauan.