Virus Corona di Berau
Pemkab Berau akan Berusaha Keras untuk Program Tes PCR Covid-19 Gratis
Beredar keluhan terkait janji politik Bupati Berau dan Wakil Bupati Berau, terkait pemeriksaan Polymerase Chain Reaction.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Beredar keluhan terkait janji politik Bupati Berau dan Wakil Bupati Berau, terkait pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) gratis.
Begitu juga dengan janji prioritas pihaknya terkait pembangunan rumah sakit tipe B.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menanggapi hal tersebut dan mengakui dalam 18 program yang telah diwacanakan.
Salah satunya, pembangunan rumah sakit tipe B lengkap dengan alat PCR.
Baca juga: PPKM Level 4 Masih Diperpanjang, Perketat Jalur Masuk Menuju Berau
Rencana tersebut masih dalam proses dalam lima bulan berjalannya jabatan pihaknya di Kabupaten Berau.
Namun, dia tetap mengakui, hal itu akan terwujud dalam waktu dekat.
Lantaran sudah menjadi program mereka.
“Tentu itu akan berjalan, untuk pengadaan PCR. Tapi ya tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun, itu bukan masalah ya,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Ketua DPRD Kaltim Ingatkan Pemkab Berau untuk Mengoptimalkan Satgas Covid-19 hingga Tingkat RT
Menurutnya hal itu bukan masalah, lantaran sesuai dengan hasil konsultasi dengan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Berau, keuangan daerah masih mampu membelinya.
Karena pandemi Covid-19, belum diketahui kapan berakhir, pengadaan alat PCR akan dipisahkan dengan pembangunan rumah sakit.
Meski, rencana awal akan diadakan bersamaan.
“Inikan sifatnya mendesak, jadi tidak bisa dipaksakan harus bersamaan. Makanya, alat PCR diadakan lebih awal,” ucapnya.
Baca juga: Obat Pasien Positif Covid-19 akan Disediakan via Instalasi Farmasi Kabupaten Berau
Menurutnya, tahun ini pihak Pemkab Berau fokus untuk masa berbenah dan masa penanggulangan Covid-19 dulu.
Jika kondisi dalam keadaan norma dan kasus melandai, Gamalis mengakui baru akan bergerak cepat untuk pembangunan rumah sakit.
“Ya kesehatan jauh lebih penting untuk saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, sebelum membeli alat PCR baru, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai telah memiliki laboratorium PCR.
Baca juga: PHRI Berau Sebut Sejumlah Hotel dan Resto Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Hanya saja, belum digunakan karena masih menunggu persyaratan validasi.
Ketika alat PCR telah tersedia, tidak bisa langsung beroperasi. Tapi harus melalui validasi.
"Itu dilakukan di Samarinda. Jika sudah sesuai baru dioperasikan,” terangnya.
Gamalis juga melanjutkan, terkait PCR gratis, banyak oknum yang menyalah artikan.
Baca juga: 8 Persen Dana Desa untuk Penanganan Covid-19, DPMK Berau Harapkan Bisa Dimanfaatkan dengan Baik
Dia menjelaskan bahwa program itu sifatnya subsidi. Khusus pelaku perjalanan tetap akan dikenakan biaya.
Namun, biayanya lebih murah dari klinik swasta.
Sementara, proses tracing pasien Covid-19 dengan PCR tidak dipungut biaya, alias gratis.
Dan itu, telah berjalan selama ini.
Hanya belum terlaksana untuk pelaku perjalanan.
"Untuk harga kita telah menghitung, dan semoga tidak semahal di swasta," pungkasnya. (*)