Ekonomi dan Bisnis
BI Balikpapan Luncurkan Laporan Survei, Menakar Dampak Pandemi Covid-19 pada Ekonomi Daerah
Bank Indonesia (BI) Balikpapan, menggelar Launching Laporan Survei dan Dialog Ekonomi dengan tema Menakar Dampak Pandemi Covid-19
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, menggelar Launching Laporan Survei dan Dialog Ekonomi dengan tema Menakar Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian Daerah secara virtual pada Kamis (29/7/2021).
Acara ini dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo dan dihadiri oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Balikpapan.
OPD dari Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser, pimpinan perusahaan, pimpinan perbankan, pimpinan pondok pesantren, asosiasi pelaku usaha, akademisi serta masyarakat umum.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan launching laporan survei Bank Indonesia Balikpapan periode triwulan I-2021.
Baca juga: Bansos Tunai Rp 300 di Balikpapan Cair, Penerima BST Cukup Bawa 2 Dokumen Ini di Kantor Pos
Laporan survei ini berisi hasil-hasil survei untuk tracking perekonomian.
Seperti Survei Konsumen, Survei Penjualan Eceran, Survei Harga Properti Residensial, dan Survei Properti Komersial.
Laporan tersebut juga merupakan bentuk diseminasi publik tentang hasil survei yang dilakukan BI Balikpapan.
Dan diharapkan menjadi input dalam pengambilan keputusan, khususnya bagi pengampu kebijakan maupun pelaku usaha.
Baca juga: Komoditas Beras jadi Penyumbang Terbesar dalam Membentuk Garis Kemiskinan di Kalimantan Utara
Serta menjadi sumber literasi bagi para akademisi dan masyarakat umum.
Sri Darmadi Sudibyo dalam sambutannya memaparkan, perkembangan ekonomi di Balikpapan hingga triwulan II-2021.
Tentu saja diperkirakan bertumbuh karena adanya penguatan konsumsi pada momen HBKN, meskipun pandemi Covid-19 masih berlanjut.
Selain itu, investasi juga diperkirakan meningkat seiring penyelesaian proyek strategis nasional di Kota Balikpapan.
Baca juga: Imbas PPKM di Kalimantan Timur dan Kaltara, Kapasitas Penumpang Bus Damri Turun 70 Persen
Namun demikian, belanja pemerintah perlu dioptimalkan mengingat masih belum maksimalnya penyerapan anggaran.
"Hingga pertengahan tahun 2021 ini," kata Sri Darmadi.
Mencermati perkembangan kasus covid-19, konsumsi masyarakat pada triwulan III 2021 diperkirakan akan lebih rendah karena dampak dari pemberlakuan PPKM darurat.