Ekonomi dan Bisnis
BI Balikpapan Luncurkan Laporan Survei, Menakar Dampak Pandemi Covid-19 pada Ekonomi Daerah
Bank Indonesia (BI) Balikpapan, menggelar Launching Laporan Survei dan Dialog Ekonomi dengan tema Menakar Dampak Pandemi Covid-19
Sementara Investasi diperkirakan masih tumbuh karena ditopang oleh pembangunan kilang minyak, meskipun berpotensi terbatas seiring pembatasan mobilitas pekerja dan kebijakan WFH.
Baca juga: Progres Pembangunan Ibu Kota Negara, Jokowi Minta Ada Jalan Tol, Balikpapan-Penajam Hanya 30 Menit
"Di sisi lain, belanja pemerintah daerah diharapkan berpotensi meningkat khususnya program-program akselerasi terkait penanganan covid-19," lanjutnya.
Dari sisi ekspor, Balikpapan diperkirakan mengalami peningkatan seiring menguatnya permintaan CPO meskipun dibayangi potensi lockdown di negara mitra dagang sebagai dampak penyebaran covid-19.
Sementara Impor diperkirakan masih akan meningkat khususnya bersumber dari barang modal pembangunan proyek strategis.
Pemberlakuan PPKM diperkirakan akan sedikit menghambat kinerja sektor utama meskipun masih bersifat moderat.
Baca juga: Bantuan UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19, Pemkab Siapkan Dana Rp 2,5 Miliar
Selain itu, PPKM juga akan mempengaruhi penurunan kinerja sektor penyediaan akomodasi dan mamin, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor transportasi dan pergudangan, sektor jasa keuangan dan asuransi seiring pembatasan operasional yang akan memengaruhi penurunan permintaan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog ekonomi dengan narasumber Joshua Pardede, Chief Economist Bank Permata, dan dr. Pandu Riono, MPH,PH.D, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia dipandu moderator Kamidia Radisti, public speaker dan presenter.
Berpengaruh ke Ekonomi Global
Joshua Pardede memaparkan bahwa pandemi covid-19 sangat berdampak terhadap kondisi ekonomi baik secara global maupun domestik.
Namun, saat ini kondisi ekonomi global cenderung mengalami perbaikan utamanya negara-negara mitra dagang Indonesia.
"Hal ini juga akan berimplikasi pada kenaikan permintaan sehingga diprakirakan geliat ekonomi domestik ke depan semakin membaik," ujarnya.
Pemerintah juga telah mengeluarkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total anggaran Rp 25,46 triliun melalui berbagai program perlindungan sosial, kesehatan, insentif usaha dan dukungan terhadap UMKM.
Baca juga: Program BPUM untuk UMKM di Penajam Paser Utara Dibuka Lagi, Pendaftaran hingga 5 Agustus
Di sisi lain, narasumber dr.Pandu Riono, MPS memaparkan bahwa tingkat kenaikan penderita covid-19 khususnya varian delta di Indonesia saat ini semakin meningkat.
Menurutnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi dari pemerintah dan implementasi tracing sangat berperan dalam penurunan kasus Covid-19.
Kantor Perwakilan BI Balikpapan menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder
Khususnya responden survei BI dalam pelaksanaan survei serta mendukung pelaksanaan tugas BI di daerah.
Kantor Perwakilan BI Balikpapan juga akan senantiasa berkolaborasi dan bersinergi bersama pemangku kebijakan di daerah untuk mengawal pemulihan ekonomi serta mendukung penanganan Covid-19. (*)