Berita Nasional Terkini
Stafsus Mensesneg Beber Keberhasilan PPKM, Faldo Maldini Sebut Anies Baswedan Pun Ikut Memuji
Stafsus Mensesneg beber keberhasilan PPKM, Faldo Maldini sebut Anies Baswedan pun ikut memuji
TRIBUNKALTIM.CO - Penularan kasus baru Covid-19 terus menurun dibandingkan sebulan sebelumnya.
Diketahui, kasus baru penularan Virus Corona di Indonesia semula menyentuh angka sekitar 50 ribu per hari.
Fasilitas kesehatan pun kewalahan menampung pasien Covid-19 yang terus datang.
Peningkatan kasus penularan juga diikuti tingginya angka kematian akibat Virus Corona.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) langsung mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Belakangan, PPKM Darurat berganti nama menjadi PPKM level 4.
Baca juga: Anies Baswedan Surati Risma Soal Puluhan Ribu Data Ganda KPM di Jakarta, Mensos Kebingungan
Stafsus Mensesneg Faldo Maldini pun memuji kebijakan PPKM yang kini membuahkan hasil.
Bahkan, Faldo Maldini juga menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengapresiasi program PPKM dalam mengendalikan penularan Covid-19.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Staf Khusus Mensesneg: Kemarin Pak Anies kan Juga Puji Kebijakan PPKM Memberikan Hasil, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg) Faldo Maldini yakin kebijakan PPKM ( Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) merupakan pilihan yang tepat.
Menurutnya, kerja dari semua pihak dalam mendukung kebijakan tersebut sudah memperlihatkan hasil.
"Menurut kami, ini kerja semua orang.
Masyarakat berkorban besar.
Pemerintah memilih kebijakan yang tepat.
Maka, kita mulai melihat hasil sementara.
Fasilitas kesehatan kita dapat di-recharge.
Dipersiapkan ulang, waspada bila ada kemungkinan yang terjadi di depan.
Terimakasih untuk yang sudah menjaga, terimakasih nakes yang sudah berkorban," kata Faldo Maldini melalui keterangannya kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Menurutnya, kemampuan memahami pandemi Covid-19 dari semua pihak mengalami kemajuan.
Komitmen pemerintah untuk terus mencari format terbaik adalah kunci dari keberhasilan.
"PSBB kan terdesentralisasi, kita belajar cepat, harus ada yang lebih top-down, urus wabah mesti ada arahan dari atas, yang dibawah dukung arahan-arahan itu.
Ya, ini buah keberhasilan itu.
Kemaren, Pak Gubernur DKI Anies juga puji kebijakan ini, memberikan hasil.
Kepala daerah lain pun harusnya juga merasakan dampak yang sama.
Kuncinya satu, keberanian mencoba berbagai skenario," ucap Faldo.
Politikus PSI ini menyoroti penurunan BOR (Bed Occupancy Ratio) yang drastis terjadi di Wisma Atlet Kemayoran.
Dia mengatakan kesempatan ini dapat digunakan untuk terus bersiap.
"Sebulan yang lalu sempat tembus 90 persen, bahkan sampai 94 persen.
Lampu nyala semua.
Hampir semua kamar terpakai. Setelah PPKM, angkanya turun signifikan, sampai ke angka 27,5 persen.
Ini kemajuan yang mengagumkan," katanya.
Baca juga: Revisi RPJMD, PDIP Bongkar 3 Janji Kampanye Anies Baswedan Gagal, Termasuk Dipromosikan Sandiaga Uno
"Pemerintahan Presiden Joko Widodo akan melakukan segalanya untuk mempertahankan ini.
Kesempatan ini dapat kita gunakan untuk bersiap lebih optimal, kita waspada, tidak tahu apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi di depan," pungkasnya.
Warga Jakarta Bisa Bebas Penyekatan
Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, warga di DKI Jakarta yang sudah divaksin dua kali bisa bebas ke mana saja.
Dia mengatakan, pemeriksaan penyekatan akan langsung meloloskan bagi yang sudah menjalani vaksinasi kali kedua.
"Jadi kalau mau kemana-mana, buka aplikasinya (JAKI) tunjukan Anda hijau, Anda bisa kemana saja.
Warna merah jangan pergi-pergi dulu karena berisiko," kata Anies Baswedan dalam rekaman suara, Minggu (1/8/2021).
Anies Baswedan menjelaskan, indikator warna di aplikasi JAKI merupakan indikator tanda orang sudah divaksin atau belum.
Indikator warna merah, kuning dan hijau dalam aplikasi JAKI akan menjadi patokan petugas di lapangan untuk memperlihatkan apakah seseorang sudah divaksin atau belum.
"Tinggal masukan nomor induk kependudukan (ke Aplikasi JAKI) lalu akan muncul warna hijau sudah vaksin 2 kali, warna kuning sudah vaksin 1 kali, warna merah belum vaksin," tutur Anies Baswedan.
Anies mengibaratkan vaksinasi sama seperti helm ketika mengendarai kendaraan bermotor roda dua.
Seorang pengendara sepeda motor yang menggunakan helm belum tentu terhindar dari kecelakaan.
Namun helm akan mengurangi risiko fatal saat terjadi kecelakaan.
"Tapi kalau Anda pakai helm, sampai kejadian kecelakaan pun insya Allah risiko fatalitas lebih rendah," ucap Anies.
Namun, jika ada masyarakat yang belum tervaksinasi dengan alasan medis dan hendak beraktivitas keluar rumah, maka bisa menggunakan surat keterangan dari dokter.
"Mereka cukup bawa surat keterangan dari dokter bahwa mereka memang belum bisa vaksin, atau kalau ada persoalan medis tidak bisa vaksin cukup keterangan dokter itu akan bisa dikecualikan," ucap Anies Baswedan.
Anies Baswedan tetap menyarankan agar mereka yang belum tervaksinasi untuk berkegiatan di rumah agar terhindar dari risiko tinggi terpapar Covid-19.
Baca juga: Anies Baswedan Klaim Jakarta Sudah Lewati Situasi Genting Pandemi Covid-19, Cek Data Terbarunya
Anies Baswedan juga mengatakan kebebasan bepergian setelah divaksin mengikuti aturan pemerintah pusat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang belum ditentukan akan diperpanjang atau tidak.
Anies Baswedan menyebut apabila DKI Jakarta turun ke dalam PPKM level 3, ada kemungkinan banyak sektor yang akan dilonggarkan.
Di saat itu DKI Jakarta akan menambah syarat wajib vaksinasi untuk mobilitas warga.
"Jadi walaupun sektornya dinyatakan diizinkan, tapi untuk di DKI ada penambahan, harus apa?
Harus sudah vaksin," ucap Anies Baswedan. (*)