Berita Samarinda Terkini
30 Tahun Hidup Berdampingan dengan Sampah, Kisah Warga Jalan Cendana, Samarinda, Ibukota Kaltim
30 tahun hidup berdampingan dengan sampah, itulah yang dirasakan warga di Jalan Cendana, Samarinda, Ibukota Kalimantan Timur ( Kaltim )
TRIBUNKALTIM.CO - Kawasan jalan Cendana, Kota Samarinda, Ibukota Kalimantan Timur ( Kaltim ) jadi perhatian publik lantaran banyaknya sampah yang menumpuk di pinggir jalan
Seperti misalnya yang terpantau di sekitar RT 18, jalan Cendana, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Pengamantan TribunKaltim.co di lokasi tersebut, banyak tumpukan sampah yang sudah menutup hampir separuh jalan, Kamis (19/8/2021).
Warga di RT 18, Jalan Cendana, Samarinda ini rupanya sudah sangat akrab dengan sampah.
Bahkan selama 30 tahun, warga harus hidup berdampingan dengan sampah.
Sebelumnya, di kawsan RT 18 Jalan Cendana ini ada ssebuah TPS.
Namun, TPS ini menutup jalan masuk ke rumah warga.
Baca juga: Wacana Pemkot Samarinda Beli Lahan untuk Pindahkan TPS Sampah di Cendana
"Karena 30 tahun kita sudah bersabar hidup dengan polusi sampah tersebut," ucap Husni Darwin, Tokoh Masyarakat RT 18
"Kalau pagi kita keluar rumah, ingin menghirup udara segar, yang ada kita disambut bau tidak sedap dari sampah," lanjutnya.
Bahkan ia mengatakan, beberapa warga setempat kesehatannya terganggu karena dampak menumpuknya sampah di lingkungan mereka.
Hingga akhirnya keluar Instruksi Walikota Samarinda di mana 17 TPS di pinggir jalan harus ditutup dan direlokasi.
Selanjutnya, mulai Juli 2021 lalu, 17 TPS yang di pinggir jalan ditutup dan direlokasi sesuai dengan nstruksi Walikota Samarinda.
Sayangnya, dampak dari penutupan dan pemindahan TPS ini belum menjadi solusi pengelolaan sampah di kawasan Jalan Cendana.
Masih terlihat tumpukan sampah, bahkan hingga meluber ke jalan.
"Namun ada 3 TPS yang belum dipindahkan.
Nah, yang terparah di Jalan Cendana ini karena TPS lain ditutup, jadi warga dari tempat lain ikut buang di sini (pinggir jalan Cendana)," jelas Didin, Ketua RT 18 Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda kepada TribunKaltim.co.
Akibat menumpuknya sampah tersebut, Didin mengatakan warga sekitar sering mengajukan keluhan.
Bahwa usaha mereka menjadi sepi pengunjung akibat bau tidak sedap yang ditimbulkan tumpukan sampah tersebut.
"Apalagi yang punya usaha makanan berat dan ringan.
Jadi kami lakukan pendekatan dan mengimbau untuk saling membantu, saling memperingatkan agar tidak membuang sampah di sana," kata Didin.
Masalah pengelolaan sampah ini, warga berharap Pemerintah Kota mempunya solusi yang konkrit untuk memenuhi pelayanan pengelolaan sampah.
"Kita sudah 6 kali melakukan rapat terkait pemindahan TPS ini, dan hari ini akhirnya mendapat kesepakatan," terangnya.
Juga akan dilanjutkan rapat dengan Walikota hari ini.
"Semoga bisa ada solusi karena selain merusak pemandangan, menimbulkan bau tidak sedap."
"Juga bisa mencemari sungai karena pasti ada yang terjatuh ke drainase," kata Husni Darwin lagi.
Solusi Sementara
Menurut Ketua RT 18 telah dilakukan rapat dengan pihak kelurahan, kecamatan dan Pemkot untuk mengatasi permasalahan sampah di Jalan Cendana ini.
"Kita akan melakukan rapat dengan Walikota untuk secara langsung membahas solusi yang terbaik untuk keadaan ini," kata Didin.
Ketua RT ini juga mengatakan mereka sudah melakukan rapat dengan pihak Kecamatan, Kelurahan, dan beberapa tokoh masyarakat serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk membicarakan permasalahan tersebut.
Ia menjelaskan dari hasil rapat didapat kesepakatan DLH akan membantu beberapa unit truk sampah yang akan siap siaga di titik lokasi pembuangan tersebut.
Jadi masyarakat langsung buang sampahnya ke truk tersebut.
Ada waktunya, kalau pagi dari pukul 04.00-06.00 Wita, sore pukul 18.00-21.00 Wita.
"Lewat dari itu tidak boleh," tegas Didin.
Nanti akan ada petugas yang piket untuk mengawasi.
Pemkot Samarinda Bakal Beli Lahan
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, membuka kemungkinan untuk membeli lahan guna memindahkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Cendana yang ditutup oleh warga.
"Sementara telah ada kesepakatan dengan warga setempat untuk pemkot menyediakan alat angkut di depan TPS itu," jelas Andi Harun saat dikonfirmasi, Kamis (19/8/2021).

Sebelumnya pihak kecamatan dan kelurahan telah bersurat kepada walikota agar dapat menggunakan lahan PDAM sebagai lokasi pemindahan TPS tersebut.
Namun setelah bertemu dengan pihak PDAM, dijelaskan bahwa lahan itu tak memungkinkan sebagai tempat pemindahan TPS karena dikatakan bahwa terdapat instalasi pipa air di bawahnya yang riskan apabila digunakan peruntukkan lain.
Maka Andi Harun memerintahkan camat dan lurah untuk mencari lahan lain di sekitar lokasi tersebut sebagai alternatif pemindahan TPS.
"Ya untuk membeli lahan yang memungkinkan dan terjangkau di tempat tersebut, sekitar satu kapling, lalu akan kita bangun permanen, nanti juga perlu ada Rembugan dengan warga," ungkap Walikota Andi Harun.
Baca juga: Tidak Ada TPS Tetap, Warga Jalan Cendana Samarinda Buang Sampah di Pinggir Jalan
(TribunKaltim.co/Rita Lavenia/Hanivan Maruf)