Virus Corona di Berau

Wabup Berau Gamalis Prihatin pada Nasib 8 Orang Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 

Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyapa Nurul (24) lewat video call, yang merupakan anak sulung dari 8 bersaudara.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyapa Nurul (24) lewat video call, yang merupakan anak sulung dari 8 bersaudara yang menjadi yatim piatu akibat kedua orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyapa Nurul (24) lewat video call, yang merupakan anak sulung dari 8 bersaudara yang menjadi yatim piatu akibat kedua orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

Wabup Gamalis beserta istrinya, Sri Aslinda Gamalis, memberikan semangat kepada Nurul yang kini menjadi tulang punggung keluarga serta merawat adik-adiknya yang masih berusia belia.

“Alhamdulillah kondisi mereka sehat,” jelasnya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (27/8/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Gamalis mengutarakan rasa prihatinnya atas kepergian kedua orangtua yang dialami Nurul dan tujuh adik lainnya.

Baca juga: Pajak Sarang Walet Berau jadi Sorotan, Potensi yang Bisa Digali

Masih berusia 24 tahun, Nurul harus menjadi tulang punggung keluarganya, bekerja sembari merawat adik-adiknya.

“Saya sungguh prihatin dengan kondisi mereka. Apalagi tadi Nurul bercerita sampai membawa adiknya yang usia 5 tahun pergi bekerja di Kantor Kepala Kampung,” tuturnya.

Gamalis menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam waktu dekat ini akan berkunjung ke rumah Nurul di Kampung Ampen Medang, Kecamatan Batu Putih.

“Pemkab Berau akan memberikan perhatian serius kepada kedelapan anak ini. Kita sudah berkoordinasi dengan Dinsos Berau untuk memberikan bantuan sembako,” imbuhnya.

Baca juga: 6 September Mendatang, Akan Tersedia Vaksin untuk Pelajar di Berau

Dirinya juga mengakui seperti pemberian santunan untuk mengupayakan mereka semua tetap bersekolah juga menjadi sangat penting.

“Pemkab akan semaksimal mungkin membantu anak yatim piatu yang ditinggal pasca Covid-19. Ini perhatian kami yang serius,” jugkapnya.

Sebelumnya, diberitakan delapan anak di Kampung Ampen Medang menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Ibunya meninggal dunia pada 13 Agustus lalu, kemudian disusul ayahnya enam hari setelahnya.

Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil di Berau Masih Terkendala Stok Dosis Vaksin, Sasaran Usia Kehamilan 13-33 Minggu

Sudah dua pekan ini, Nurul bersama ketujuh adiknya tinggal bersama di rumah kayu kecil peninggalan orang tuanya di Kampung Ampen Medang.

Meski ayah ibunya telah tiada, mereka tetap tegar dan menjalani aktivitas seperti biasa di rumah.

Seperti memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, belajar dan bermain. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved