Berita Samarinda Terkini
Longsor di Samarinda, 2 Rumah Ambruk di Kawasan Jalan Biawan dan 3 Bangunan Lain Ikut Terancam
Hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak pukul 07.00-13.00 WITA , Rabu (15/9/2021) kemarin, menyebabkan beberap
Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak pukul 07.00-13.00 WITA , Rabu (15/9/2021) kemarin, menyebabkan beberapa wilayah di ibu kota Kaltim ini diterjang bencana longsor.
Salah satu yang terparah terjadi di Jalan Biawan, Gang 15B, RT 38, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir yang menyebabkan dua rumah ambruk, satu musala dan tiga rumah lainnya terancam ambruk lantaran tidak tertopang tanah lagi.
Azis (37), salah seorang warga korban longsor menjelaskan sejak Selasa (14/9/2021) sebelumnya dinding rumahnya sudah mengalami keretakan, namun tidak mengetahui bahwa akan terjadi longsor.
"Retaknya sekitar satu centimeter, kita tambal, eh malah kemarin pagi (pukul 10.30 WITA) longsor," jelasnya.
Ketua RT 38 Sri Lestari menambahkan, kejadian tersebut merupakan kali pertama terjadi di kawasan tersebut.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Desa Purwajaya Kukar Dilanda Banjir dan Longsor, 120 Warga Terkena Dampak
Baca juga: Longsor di Balikpapan Terjang Sebuah Rumah, Korban Bersikukuh Tak Akan Mengungsi
Baca juga: Jalan Poros Sangatta Retak dan Longsor, Bupati Kutim: Kontur Tanahnya Kurang Bagus
Namun, lanjutnya, sebelum terjadi longsor susulan, warga setempat sudah diminta mengungsi ke tempat yang aman.
"Karena cuaca belum bisa diprediksi. Longsoran juga sudah mengenai rumah warga di RT 06," tutur Sri Lestari.
Sementara itu, Lurah Sidomulyo Feny Andriyani mengatakan, musibah longsor yang terjadi sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, dan untuk warga setempat sudah diminta untuk mengungsi sementara ke tempat yang aman.
"Sudah koordinasi dengan Ketua BPBD. Katanya sudah didata, semoga segera ada tindak lanjut," kata Feny Andriyani.
Selain itu, kata Feny, untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan, pihaknya sudah meminta RT setempat untuk mengaktifkan lagi Pos Ronda yang sempat terhenti.
"Jadi bisa sigap kalau ada apa-apa. Apalagi kita lihat sekarang hujan kan sering terjadinya malam saat warga terlelap," ucapnya.
Terpisah Plt Kepala BPBD Samarinda, Hambali saat dikonfirmasi mengatakan, laporan tentang longsor tersebut sudah diterimanya, dan akan diteruskan kepada Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda.
Baca juga: Tingkatkan Antisipasi Bencana, BPBD Petakan Titik Baru Banjir dan Longsor di Samarinda
"Ada laporannya di grup Pemkot. Biasanya instansi terkait, seperti PUPR akan langsung melakukan penanganan," jelas Hambali.
"Yang penting akses jalannya ada. Kalau enggak ada kita sulit juga. Sehingga biasanya masyarakat sekitar menangani secara manual, dan kalau memungkinkan personel kita bisa diturunkan," ucapnya. (*)