Kebakaran di Samarinda
Kronologi Kebakaran di Samarinda, Penghuni Rumah Sedang Mengupas Bawang, Api Tiba-tiba Berkobar
Leni (28), salah seorang penghuni rumah bangsal nomor 2 di kawasan tersebut menerangkan api awalnya berasal dari bangsal pintu
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Petugas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda dibantu para relawan, berhasil memadamkan api yang melahap 4 rumah tunggal dan 17 bangsalan di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, RT 103, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, pada pukul 15.30 WITA lalu.
Leni (28), salah seorang penghuni rumah bangsal nomor 2 di kawasan tersebut menerangkan api awalnya berasal dari bangsal pintu nomor 1.
Kala itu waktu menunjukan pukul 14.10 WITA, dirinya bersama para ibu rumah tangga lainnya sedang asyik mengupas bawang di teras rumah.
Namun tiba-tiba, hawa berubah panas diikuti banyaknya kepulan asap yang menyesakkan dada.
"Pas noleh ke kiri, saya langsung teriak karena api sudah sangat besar. Tidak berfikir apa-apa lagi selain lari bersama anak saya dan tetangga semua," terang wanita asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.
Baca juga: Sumber Air Terbatas Saat Kebakaran, PMK Kota Samarinda dan Relawan Terpaksa Gali Parit
Baca juga: BREAKING NEWS Kebakaran di Jalan Gerilya Samarinda, 10 Unit Mobil Damkar Diturunkan
Baca juga: Polisi Sudah Periksa 7 Saksi Kebakaran di RM H Ijay Samarinda
Ia dan beberapa penghuni lainnya mengaku tidak sempat menyelamatkan satu barang apapun selain pakaian yang melekat di tubuh.
Sebenarnya, lanjut Leni, ketika api mulai membesar, mereka berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun, karena bangunan sebagian besar terbuat dari material kayu, dan terbatasnya sumber air, membuat mereka akhirnya pasrah menyaksikan rumah kontrakan mereka terlahap api.
Baca juga: Pascakebakaran Lapas Tangerang Tewaskan 49 Napi, Kemenkumham Akhirnya Menonaktifkan Kalapas
"Habis semua mba. Kita sangat berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Karena kami hanya pendatang. Bingung sekali mau kemana," ucap Leni terbata sambil mengusap air matanya. (*)