Berita Tarakan Terkini
Sempat Didemo Warga, Walikota Tarakan Tetap Lanjutkan Pembangunan di Pantai Amal
Walikota Tarakan dr Khairul merespons tuntutan warga Pantai Amal Lama yang melakukan aksi demo pada Senin (20/9/2021) kemarin.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Walikota Tarakan dr Khairul merespons tuntutan warga Pantai Amal Lama yang melakukan aksi demo pada Senin (20/9/2021) kemarin.
Khairul mengatakan, koordinasi sudah dilakukan sejak sebelum pembangunan dimulai, termasuk sosialisasi sudah dilakukan kepada warga sekitar.
“Bahkan sekarang sudah berjalan. Tidak mungkin tidak ada sosialisasi. Kecuali tanah mereka diambil, itu baru dipersoalkan. Karena ini dibangun di atas lahan pemerintah,” beber Khairul.
Ia menambahkan, saat pembuatan pagar, pihaknya sudah membuat fasilitas di luar, termasuk jalan lingkungan dan jembatan dan jalannya tembus hingga ke jalan besar.
“Kenapa mesti lewat di dalam. Kalau dia jualan misalnya dipersoalkan, mereka kan sudah diakomodir semua bisa jualan di dalam nanti saat sudah diresmikan,” ujarnya.
Baca juga: Demo Tolak Tembok di Pantai Amal Lama Tarakan, Hasilkan 3 Poin Kesepakatan dan akan RDP
Baca juga: Ratusan Masyarakat Tolak Pembangunan Tembok di Kawasan Wisata Pantai Amal Tarakan
Baca juga: Tenant Kembali Ajukan Gugatan Perdata, Minta Kepastian Soal Hibah Pemkot Tarakan
Tujuan pemerintah saat ini adalah menata kawasan itu agar lebih ramai dikunjungi, berbeda jika lahan yang digunakan untuk pembangunan adalah lahan mereka.
“Karena itu tanah negara. Kalau itu lahan mereka silakan tunjukkan buktinya. Karena ini negara hukum,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan pembangunan akan tetap dilanjutkan karena dibangun di atas tanah negara, di mana itu bagian dari asset negara.
“Pembangunan tetap berjalan. Kami sudah jelaskan dan sosialisasi sudah dilakukan di awal,” ujarnya.
Sebelumnya pada Senin (20/9/2021) kemarin dalam Forum Masyarakat Amal Lama Bergerak, Korlap Aksi, M. Rijal mengungkapkan pembangunan tembok di kawasan wisata Pantai Amal mengganggu masyarakat yang ingin melaut.
“Sudah ada jalan khusus untuk nelayan kami siapkan. Lewat di bawah. Memangnya nelayan harus lewat di atas? Kan akses menuju perahunya sudah ada,” kata Khairul.
Kembali alasan warga karena akses ke lokasi dinilai terlalu jauh untuk berputar.
Khairul menjelaskan, sudah ada lokasi perahu disiapkan bagi nelayan.
Baca juga: Hasilkan Tiga Poin Kesepakatan, DPRD Agendakan Besok atau Lusa RDP Dengan Pemkot Tarakan
“Kalau air surut misalnya nanti disiapkan di Marina. Nanti kalau air pasang bisa masuk. Semua sudah dipikirkan. Jalan di luar, jalan lingkungan. Bahkan jalannya lebih bagus yang kita bikinkan dari sebelumnya,” ujarnya.
Nanti pihaknya akan menugaskan dinas teknis yang berurusan dengan proyek pembangunan tersebut, jika nanti ada dijadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Tarakan.
“Ya dihadirilah. Nanti saya kerahkan dinas teknisnya,” ucapnya. (*)