Berita Nasional Terkini

Mengaku Sebagai Pimpinan KKB Papua, Inilah Fernando Worabai, Kelompoknya Kerap Membuat Bom Rakitan

Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen

Dok Polda Papua
Aksi Teror KKB Papua. Kabar terbaru, muncul KKB Papua pimpinan Fernando Worabai, kelompoknya dikenal kerap membuat bom rakitan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Teror demi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, membuat TNI dan Polri terus bergerak mengejar dan menumpas KKB Papua.

Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas teror yang dilakukan KKB Papua dinilai mengalami peningkatan.

Bahkan, tak sedikit pula korban jiwa yang gugur dari aksi keji yang dilakukan KKB Papua.

Namun, TNI dan Polri terus bergerak menumpas KKB Papua, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Papua.

Selama beberapa bulan terakhir, kontak senjata kedua pihak sering terjadi, khususnya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Selain itu, tim gabungan juga mengejar anggota KKB di daerah Puncak Jaya.

Baca juga: KKB Papua Kelompok Lamek Teplo Punya Permintaan Aneh, Bersihkan Intel, Sebut Nakes Keluarkan Pistol

Baca juga: 4 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua Saat Tertidur, Janji TNI Buru Pelaku Hingga ke Ujung Dunia

Baca juga: TNPB Tuding Militer Indonesia Sengaja Hilangkan Kaki Pimpinan KKB Papua Hingga Tewas

Ya, sudah bukan rahasia lagi KKB Papua Puncak Jaya memang terdapat beberapa kelompok.

Namun yang paling sering menjadi sorotan adalah kelompok yang dipimpin oleh sosok Lekagak Telenggen.

Bukan tanpa alasan, KKB pimpinan Lekagak Telenggen memang yang paling sering menebar teror.

Bahkan ia sempat jadi sorotan saat terang-terangan mengirim tantangan perang terbuka dengan pasukan gabungan TNI-Polri.

Tetapi ternyata bukan hanya kelompok yang dipimpin Lekagak Telenggen saja yang harus diwaspadai.

Baru-baru ini, salah satu KKB Papua yang dipimpin oleh Fernando Worabai tengah jadi sorotan aparat keamanan.

Baca juga: Usai 2 Hari Berturut-turut Serang Pos Keamanan, TNI-Polri Pukul Mundur KKB Papua, 1 Teroris Tewas

Hal itu lantaran sosok yang mengangkat dirinya sebagai pimpinan KKB Papua di Kepulauan Yapen tersebut memiliki kemampuan lebih dibanding Lekagak Telenggen.

Bahkan, ia sampai berani menyematkan pangkat Brigjen di depan namanya setelah mengangkat diri sebagai pimpinan KKB Papua.

Melansir dari Tribratanews, Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen.

Brigjen Fernando Worabai pimpinan KKB Papua Kepulauan Yapen
Brigjen Fernando Worabai pimpinan KKB Papua Kepulauan Yapen (Tangkap layar Youtube)

Kelompoknya berdiri sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan berafiliasi dengan kelompok TPNPB wilayah lain.

Fernando dan anak buahnya juga sering terlihat melakukan latihan militer versi mereka.

Ada 10 orang anggota KKB Papua pimpinan Fernando Worabai yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Demi Tumpas KKB Papua, KSAD Jenderal Andika Perkasa Lakukan Perubahan di Jajaran TNI

Sedangkan simpatisan atau pengikutnya ada 25-30 orang dengan 12-15 pucuk senjata api laras panjang rakitan, serta 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.

Mereka berusaha merekrut masyarakat yang belum paham kamtibmas, dan kegiatan kriminal mereka sudah sering terjadi.

Motif berupa menunjukkan keberadaan kelompok yang menganggap dirinya bagian dari gerakan perlawanan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Polri melakukan kegiatan penegakan hukum terhadap KKB Papua di Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, pukul 10.30 WIT hari Jumat (6/8/2021).

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan kegiatan penegakan hukum ini berdasarkan hasil analisa dan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas KKB itu.

"Tindakan atau kejadian itu telah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi termasuk juga hasil monitoring jaringan tertutup. Sudah bisa kita pastikan bahwa pelaku kegiatan ataupun aksi kriminal yang dilakukan ini oleh KKB di bawah kendali menyebut dirinya selaku panglima TPNPB Wilayah II Saireri adalah Fernando Worabai dan kelompoknya" ujar AKBP Ferdyan, dilansir dari Tribun-Timur.com berjudul Inilah Fernando Worabai, Anggota KKB Berpangkat Brigjen dan Punya Kemampuan Bikin Bom Rakitan.

Baca juga: Geram! KSAD Jenderal Andika Perkasa Lakukan Perubahan, TNI Bakal Buat KKB Papua Tak Berkutik

Ketika TNI-Polri sudah sampai di lokasi, ditemukan beberapa orang yang berkaitan erat dengan kelompok ini melakukan aktivitas menggunakan senjata api laras panjang.

"Setelah kita lakukan pendalaman dan tindakan di TKP, kelompok KKB Papua tersebut melarikan diri. Dalam penyisiran oleh aparat ditemukan 3 pucuk senjata api rakitan ilegal beserta barang bukti lain. Juga 2 buah tabung gas elpiji yang telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan melakukan perlawanan yang diduga sebagai bom rakitan," ungkap Kapolres

Sementara itu, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lamek Taplo kembali mengeluarkan ancaman.

Kali ini, Lamek Taplo meminta Presiden Joko Widodo / Jokowi untuk segera menarik semua intel yang sedang bertugas di wilayahnya.

Intel tersebut kini disebut menyamar di Pegununan Bintang, Papua dan mengintai KKB.

Tak hanya itu, mereka juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak macam-macam.

Baca juga: Kelompok Lamek Taplo Beraksi Lagi, 2 Polisi Jadi Korban KKB Papua, Satgas Nemangkawi Kuasai Kiwirok

Mereka bahkan menuding Presiden Jokowi sebagai seorang pembunuh.

Lamek Taplo dan Enos Alol Mabin serta seluruh anggota TPNPB, secara tegas meminta semua untuk segera mengosongkan Pegunungan Bintang, Papua.

Hal ini terliaht dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube 'SUARA MAMBRUK PAPUA' pada 28 September 2021.

Mereka mengakui bahwa sudah tiga kali memberikan peringatan untuk orang-orang di luar Papua untuk pergi dari tanah Papua.

Bahkan secara tegas mereka mengatakan peringatan tersebut dilontarkan sebelum terjadinya peperangan.

"Sebelum perang kami sudah sampaikan jangan bingung, khususnya orang rambut lurus, entah itu guru, entah itu dokter, suster tukang sengso, tukang bagunan dan lainnya, kami sudah peringatkan tiga kali, untuk meninggalkan daerah konflik," kata dia.

Lamek Taplo menegaskan, untuk orang rambut lurus dan Intel yang menyamar jadi guru, dan tenaga medis segera mengosongkan wilayah konflik, Pegunungan Bintang, Papua.

Permintaan ini disampaikan atasa alasan adanya tiga orang mantri melepaskan tembakan.

Atas muntahan tembakan dari tiga mantri tersebut akhrnya menimbulkan konflik besar di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin, 13 September 2021, lalu.

"Kami tidak mau lihat, kami bakar rumah sakit dan puskesmas, sebelum kami perang, ambil strategi begini dokter dan Mantri 3 orang kasi keluar pistol dan menembak," kata dia.

"Khususnya Joko Widodo Anda pembunuh, tidak boleh macam-macam sudah, siap Merdeka, siap bersihkan,"pungkasnya Lamek Taplo. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved