Berita Berau Terkini

Sudah Berjalan 4 Tahun, Rumah Sakit Daerah Talisayan Kabupaten Berau Masih Mencari Dokter Anestesi

Direktur Rumah Sakit Daerah atau RSD Talisayan mengakui perlu dokter spesalis tambahan, terutama spesialis anestesi.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Direktur Rumah Sakit Nursamsi bersama dengan Wakil Bupati Berau Gamalis di Rumah Sakit Daerah Talisayan. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Direktur Rumah Sakit Daerah atau RSD Talisayan mengakui perlu dokter spesalis tambahan, terutama spesialis anestesi.

Direktur RSD Talisayan, Nursamsi menjelaskan hanya terdapat 3 dokter spesialis yang bekerja. Terdiri dari dokter spesalis bedah, dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis penyakit dalam. Sementara 7 lainnya merupakan dokter umum.

Pihaknya berharap agar bisa mendapatkan dokter spesialis anestesi untuk memaksimalkan kinerja dokter spesialis lainnya.

“Kami kekurangan dokter anestesi dan telah mencari selama 4 tahun, belum ada yang menjadi spesalis di sini,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (6/10/2021).

Menurutnya, keberadaan dokter anestesi menjadi vital, lantaran diperlukan untuk memberi bius dalam pengambilan tindakan terutama saat operasi.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Berau Meningkat, Rumah Sakit Daerah Talisayan Ditutup Sementara

Baca juga: Pria Mengamuk di RS Pratama Talisayan Berau, Melukai Seorang Dokter, Pelaku Diburu Polisi

Baca juga: Prototipe RS Talisayan-Berau Masih Direvisi

Apalagi, jarak tempuh untuk rujukan ke RSUD Abdul Rivai cenderung jauh. Nursamsi memberi contoh, jika ada ibu hamil yang terdiagnosa eklamsi, harus segera dibawa ke RSUD Abdul Rivai, lantaran tidak bisa ditangani oleh dokter anestesi. Pihaknya takut bahwa ibu hamil tersebut, bisa melahirkan di jalan.

“Tentu, kami perlu dokter spesialis untuk menghindari jarak tempuh yang jauh,” bebernya.

Sementara itu, pihaknya sudah meminta kepada Pemkab Berau, agar dapat difasilitasi terkait permintaan mereka dengan formasi CPNS 2021 yang tersedia di tahun 2021 ini.

“Sudah kami usulkan ke Pemkab untuk meminta formasi 3 dokter yang akan masuk ini, untuk segera disekolahkan menjadi spesalis,” tegasnya.

Selain dokter, Nursamsi juga meminta agar Pemkab Berau bisa mengakomodir permintaan penambahan ruang layanan. Baik untuk rawat inap dan menunjang ruang kinerja dokter lainnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Melihat Lebih Dekat Hiu Tutul di Perairan Talisayan Berau

“Ya memang ini kan rumah sakit tipe D ya, tapi perlu penambahan ruangan lain, karena ada kecenderungan jumlah pasien yang meningkat,” katanya.

Begitu juga Rumah Sakit Talisayan tidak memiliki ruangan untuk inap kelas satu, dan harus menggabungkan pasien.

Nursamsi menjelaskan bahwa daya tampung sebanyak 50 pasien dan ada alokasi khusus untuk pasien Covid-19 sebanyak 14 pasien.

“Saya rasa permintaan penambahan gedung ini juga kami perlukan, karena covid-19 juga masih ada dan kami memerlukan ruangan khusus. Jadi pasien rawat inap lain bisa ditampung lebih banyak,” tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved