Berita Tarakan Terkini
Pemkot Tarakan Dukung Stimulan Petani Wujudkan Wisata Buah-buahan
Di tengah kondisi lahan terbatas, perlu ada inovasi dan kreativitas mengembangkan komoditas pertanian
TRIBUNKALTIM.COM, TARAKAN - Di tengah kondisi lahan terbatas, perlu ada inovasi dan kreativitas mengembangkan komoditas pertanian.
Salah satunya dikatakan Wali Kota Tarakan, pertanian metode hidroponik yang bisa dilakukan di pekarangan rumah masing-masing warga Tarakan, Minggu (17/10/2021).
Selain itu ia juga mengharapkan adanya kesamaan visi dan misi kepada masyarakat jika ingin mewujudkan Kawasan wisata pertanian seperti buah-buahan.
Pihaknya juga mengakui ada bantuan stimulant tentunya yang akan diberikan seperti bantuan bibit, bantuan pupuk dan saat ini sedang diupayakan.
Baca juga: Ekspor Perdana Bandeng Beku dari Kota Tarakan dengan Tujuan ke Tiongkok
Baca juga: Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian di Kaltara, KPwBI Perkenalkan Metode Hazton
Baca juga: Astra Kreatif: PT WKP Beri Bantuan Holtikultura & Perlengkapan Pertanian kepada Kelompok Tani
“Jadi melihat holtikurtura, sayur-mayur kita di Tarakan sudah bisa swasembada. Kebutuhan dan produksi seimbang,” ujarnya.
Meski lanjutnya, ada waktu tertentu misalnya karena musim, musim hujan, panen komoditas cabai misalnya bisa terjadi penurunan begitu juga beberapa jenis sayuran.
"Tinggal itu yang disiasati bagaimana supaya kontinuitas. Dan itu kan bisa dengan teknologi. Dan saya katakan ini Tarakan ini takdir kita lahan kita terbatas," bebernya.
Sehingga tentu sulit untuk dikembangkan. Namun lanjutnya, dengan kondisi lahan terbatas harus bisa tetap survive.
Baca juga: Petani Usulkan Bantuan Alat Pertanian, Kades Malinau Kota Sebut Pengadaan Dianggarkan Tahun 2022
Teknologi pertanian seperti hidroponik menjadi solusi pengembangan di kondisi lahan terbatas.
"Misalnya memanfaatkan pekarangan terbatas dan semua melakukan itu, jika ditotal pasti hasilnya cukup besar," ujarnya.
Sehingga dari akses produksi, sustanaibilitas bisa terjaga. Diakuinya seperti beras masih harus dipasok dari luar Kaltara dan lokal Kalimantan Utara.
Ia melanjutkan, rencana pengembangan wisata buah, saat ini yang sedang proses stimulasi.
Baca juga: Pemkab Kukar ke Lokasi Rencana Pendirian Akademi Pertanian di Desa Mulawarman
Membuat ide, apa yang bisa dikembangkan dalam satu kampung tapi harus ada kesamaan visi masyarakat di satu kampung tersebut.
"Kita hanya beri ide. Misalnya buat Kampung Anggur atau Kampung Strawberry," katanya.
"Misalnya di Tarakan ada buah terap, bisa dijadikan ikon juga," ujarnya.