Berita Kaltim Terkini

Sampah Sekitar Resort Pulau Maratua, Kadispar Berau Sebut Sampah Kiriman dari Luar Negeri

Selama kunjungan media bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur di Maratua, para rombongan disuguhkan dengan pemandangan laut yang indah

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Salah satu resort di Pulau Maratua Kabupaten Berau, Minggu (7/11/2021). Hampir semua bangunan resort di Maratua menggunakan kayu ulin. TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Selama kunjungan media bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur di Maratua, para rombongan disuguhkan dengan pemandangan laut yang indah.

Bahkan pada siang hari ikan-ikan maupun terumbu karang nampak terlihat dari atas dermaga resort.

Bahkan di laut lepas, lumba-lumba nampak berenang mengikuti arah speedboat.

Hanya saja ada sedikit pemandangan kurang mengenakkan ketika berada di bibir pantai pulau Maratua.

Terlihat sampah plastik sesekali mengambang di laut. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Berau Masrani mengatakan sampah tersebut bukanlah sampah rumah tangga warga sekitar.

Baca juga: Kepala BI Kaltim ke Pulau Maratua Berau, Ingatkan Pola Pikir Warga Harus Berbasis Wisata

Baca juga: Banyak Anjing Liar dan Kera, Pulau Maratua di Berau Punya Potensi Tinggi dalam Penyebaran Rabies

Baca juga: Bangun BTS di Akhir Tahun, Tempat Wisata Pulau Maratua akan Terlepas dari Wilayah Blank Spot

Sampah tersebut ia duga berasal dari Filipina dan Malaysia.

Meskipun begitu ia bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Berau untuk membersihkan area sampah di area bibir pantai dan laut.

"Kami kordinasi dengan DLH untuk menempatkan UPT di wisata Maratua," ucapnya.

Selain itu, ia menjelaskan terkait bangunan resort di kawasan Maratua.

Bangunan tersebut menggunakan kayu ulin sebagai bahan utama pembangunan resort.

Baca juga: Pulau Maratua Bakal Bangun Patung Soekarno Setinggi 7 Meter, Anggaran dari Pemerintah Pusat

Ia menjelaskan berasal dari Talisayan. Ia tidak tahu persis apa status kayu itu legal ataukah ilegal.

"Talisayan status legal atau tidak saya tidak tahu darimana," tuturnya, Minggu (7/11/2021). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved