Berita Nasional Terkini

Wilayahnya Jadi Langganan Aksi Teror, Bupati Intan Jaya Telepon Pimpinan KKB Papua

Sejumlah cara dilakukan agar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dapat kembali ke NKRI dan tidak membuat teror lagi

IST Via Kompas.com
Kepulan asap tebal akibat aksi teror yang dilakukan KKB Papua. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah cara dilakukan agar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dapat kembali ke NKRI dan tidak membuat teror lagi.

Berbagai macam pendekatan dilakukan, mulai dari humanis, hingga penindakan.

Namun, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni punya cara berbeda agar wilayahnya dapat aman dari aksi teror KKB Papua.

Bahkan, Natalis Tabuni tidak segan-segan untuk berbicara dengan para petinggi KKB Papua, Undius Kogoya.

Belum lama ini, Natalis Tabuni menjalin komunikasi dengan pentolan KKB Papua melalui sambungan telpon.

Seusai menelepon, Natalis Tabuni mengirimkan utusannya untuk menjemput surat dari Undius Kogoya.

Baca juga: BOCOR! DPR Bakal Tanya Calon Panglima TNI Andika Perkasa Soal Isu KKB Papua hingga Tes Keperawanan

Baca juga: Bocoran Pertanyaan Fit & Proper Test Calon Panglima TNI Andika Perkasa, KKB Papua & Tes Keperawanan

Baca juga: Juru Bicara KKB Papua Angkat Bicara Terkait Sejumlah Teror, Nyatakan Perang Terhadap TNI-Polri

Hal itu dilakukan demi menciptakan kedamaian di Intan Jaya.

"Komunikasi langsung tidak apa-apa demi kedamaian. Baru kemarin saya telepon langsung di depan Kapolres, saya telepon Undius Kogoya," ujar Natalis saat dihubungi, Kamis (4/11/2021), dilansir dari TribunPekanbaru.com berjudul Jemput Surat Dari Pentolan KKB Usai Ditelepon, Bupati Intan Jaya Kirim Utusan.

Natalis Tabuni mengutus kurir untuk mengambil pesan tertulis dari Undius Kogoya.

Menurutnya, upaya tersebut semata-mata untuk mencari jalan keluar perdamaian karena KKB dianggap sebagai saudara sebangsa yang memiliki pandangan berbeda.

Ia memastikan, keinginan KKB Papua harus sejalan dengan peraturan yang berlaku.

"Selain TNI-Polri menjalankan tugas menjaga keamanan umum, kami berupaya melakukan pendekatan persuasif dan humanis supaya bisa mengetahui isi hati mereka, juga harus sampaikan secara tertulis ke kami," katanya.

Baca juga: Akhirnya Mahfud MD Bongkar Motif KKB Papua Mengamuk Sepekan Terakhir, Singgung Agenda Jokowi di KTT

Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya terganggu usai kontak tembak terjadi di Kampung Mamba pada 26 Oktober lalu.

Akibat peristiwa itu, salah seorang prajurit TNI, Serka Asep mengalami luka tembak di bagian perut.

Serka Asep kemudian dievakuasi ke Mimika keesokan harinya.

Malamnya, kontak tembak kembali terjadi.

Seorang anak tewas terkena tembakan di perut.

Sementara seorang anak lain terluka akibat terkena peluru di punggung.

Baca juga: KKB Papua Tebar Teror di Intan Jaya, Bakar Fasilitas Umum dan Ambulans, 2 Bocah Tertembak

Saat kejadian, dua anak tersebut sedang beraktivitas dengan orangtuanya di sekitar rumah.

Setelah itu, kontak tembak masih terus terjadi di sejumlah lokasi, mulai dari Kampung Mamba hingga pusat Kota Sugapa.

Pada 29 Oktober 2021, KKB membakar Bandara Bilorai Sugapa.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Namun dua unit mobil termasuk ambulans dan satu gudang hangus terbakar.

Kabar lainnya, KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge baru saja kehilangan seorang pentolannya, Yentinus Kogoya (29).

Baca juga: Bantu Aksi Teror KKB Papua, Satgas Nemangkawi Tangkap 2 Polisi, Sebelumnya Camat & PNS Diciduk

Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya berhasil diringkus TNI-Polri di kawasan Jalur 3 Paradiso, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (2/11/2021).

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge telah menorehkan sejumlah catatan kriminal.

Korban serangan KKB Papua Tendius Gwijangge tak hanya TNI-Polri, tapi juga masyarakat sipil.

Diungkapkan Direskrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani, Tendius Gwijangge merupakan orang baru di Yahukimo karena ia sebelumnya kerap berpindah lokasi.

Awalnya Tendius Gwijangge ikut bersama Lekagak Telenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak.

Namun setelah Satgas Nemangkawi melakukan penegakan hukum di lokasi tersebut, ia pecah dari kelompok Lekagak.

Baca juga: Akhirnya Terbongkar, 2 Polisi Penjual Amunisi ke KKB Papua Dibekuk Satgas Nemangkawi, Respon Polri?

Faisal menyebutkan, karena di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya, maka Tendius Gwijangge akhirnya bergeser ke Yahukimo.

Tendius Gwijangge alias Tendinus Murib, adalah pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang telah menembak mati 4 orang di Yahukimo.

4 orang yang ditembak mati ini adalah pekerja bangunan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021) pagi.

Sebelum ditembak mati, para pekerja yang diangkur truk ini dihadang Tendius Gwijengga bersama sekitar 30 anak buahnya saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, mengungkapkan, Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.

Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.

Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.

Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan.

Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.

Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.

Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.

"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.

Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.

"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.

Data sementara, korban meninggal itu adalah Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).

Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.

Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.

Diketahui, salah satu pentolan KKB Papua Egianus Kogoya, Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya ditangkap di kawasan Jalur 3 Paradiso, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (2/11/2021).

Yentinus Kogoya sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus pembunuhan empat pekerja bangunan di Distrik Seradala, pada 25 Juni 2021.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengungkapkan, Yentinus Kogoya ditangkap saat sedang melintas menggunakan sepeda motor bersama seorang rekannya.

“Rekannya tidak terlibat, sehingga dipulangkan, kalau Yentinus langsung diamankan,” beber Kamal.

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa Yentinus Kogoya telah berada di Kota Dekai selama 4 tahun.

“Dirinya bekerja di tambang yang berada di Kali I, Kabupaten Yahukimo,” jelasnya.

Penangkapan tersebut berdasarkan LP Polres Yahukimo, nomor LP/16/V/2021/Papua/Res Yahukimo, LP/23/VI/2021/PAPUA/RES YAHUKIMO tanggal 25 Juni 2021 dan LP/27/VII/2021/Papua/Res Yahukimo, tanggal 10 Juli 2021.

Yentinus Kogoya diduga terlibat beberapa kasus kekerasan termasuk kasus pembunuhan terhadap warga yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 1 luka termasuk 2 tukang bangunan eks pekerja tambang.

Dari tangan Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya aparat keamanan berhasil mengamankan barang bukti :

* 5 KTP elektronik An Nus Haselo, Stephanus Pangalerang, Rutin Silakan dan Delius Gwijangge;

* 1 SIM C an. Stephanus Pangalerang ;

* 1 kartu BPJS an. Stephanus Pangalerang ;

* 1 buah ATM BRI;

* 1 butir Peluru Kaliber 45 ACP;

* 1 butir Selongsong peluru kaliber 5,56;

* 1 Kartu Amazone ;

* 3 lembar kupon

* Uang Rp. 75 ribu dengan pecahan 50 ribu, 20 ribu dan 5 ribu;

* 1 buah Dompet kulit;

* 1 Minyak urut GPU;;

* 1 buah Senter kepala;

* Pinang kering dan kapur

* 1 buah Noken;

* 1 buah cermin. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved