Virus Corona di Tana Tidung
Banyak Warga tak Miliki Sertifikat Vaksin Covid-19, Kabid P2P Dinkes KTT Beber Penyebabnya
Banyak masyarakat Kabupaten Tana Tidung yang tidak memiliki sertifikat vaksin Covid-19
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANA TIDUNG- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tana Tidung, Hanna Juniar mengatakan, banyak masyarakat Kabupaten Tana Tidung yang tidak memiliki sertifikat vaksin Covid-19.
Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki sertifikat vaksin Covid-19 itu, sehingga Dinkes Tana Tidung pun berinisiasi membuka layanan keluhan sertifikat vaksin dan seputar sistem vaksinasi Covid-19.
"Banyak yang gak ada sertifikat (vaksin Covid-19). Jadi kami (Dinkes Tana Tidung) bantu," ujarnya, Sabtu (13/11/2021)
Hanna menyebutkan, setidaknya ada tiga penyebab masyarakat tersebut tidak mendapatkan sertifikat vaksin Covid-19.
Pertama, data peserta vaksinasi tidaknterdaftar di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tana Tidung.
Baca juga: Kapolsek Pujungan Berganti, Ipda Hadi Rohadi Fokus Kejar Cakupan Vaksinasi Perbatasan RI-Malaysia
Baca juga: Peringatan HKN ke-57 Berjalan Lancar, Sekda Kubar Apresiasi Antusias Pelajar Ikut Vaksinasi
Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional, Pemkab Kubar Gelar Vaksinasi Massal Sasar Ribuan Pelajar
"Jadi saat petugas mengentri data, itu tidak bisa," ungkapnya.
Kedua, peserta vaksinasi ada yang sudah terdaftar dan masuk dalam vaksinasi gotong royong ataupun masuk dalam pendaftaran akun Polda Kalimantan Utara.
Ketiga, Kealpaan atau kelalaian vaksinator Covid-19.
"Mungkin terlalu banyak diinput, jadinya miss data," tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik meminta seluruh perangkat desa di Kabupaten Tana Tidung, untuk mensinkronkan data penduduk yang sudah maupun yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Pemkab Paser Targetkan Cakupan Vaksinasi 70% hingga Akhir Tahun, Saat Ini Baru Capai 52%
Selain itu, dia juga meminta, agar perangkat desa memperbarui data-data penduduk. Baik yang sudah meninggal dunia ataupun masyarakat yang berpindah dari desanya ke desa lainnya. (*)