Berita Penajam Terkini

Sambut Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai di Kabupaten PPU Naik Jadi Rp 40 Ribu/Kg

Harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Kepala seksi (Kasi) Bina Pasar dan Distribusi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) PPU, Marlina.TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan harga tersebut diperkirakan masih akan terus terjadi di kabupaten PPU.

Menurut penuturan Kepala seksi (Kasi) Bina Pasar dan Distribusi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) PPU, Marlina mengungkapkan, bahwa telah terjadi lonjakan kenaikan harga cabai di pasar tradisional dan saat ini  pihaknya melakukan monitoring ke pasar pada Senin (15/11) kemarin.

"Kemarin kami melakukan monitoring ke pasar-pasar dan salah satu komoditi kebutuhan pokok yaitu cabai mengalami kenaikan," ujar Marlina, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Soal Harga Cabai Terbaru, Menko Perekonomian Ingatkan Saat Ini Musim Penghujan

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Kutai Timur, Cabai Lokal Turun Jadi Rp 70 Ribu dalam Sepekan Terakhir

Baca juga: Harga Sembako di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Naik, Cabai Sudah Rp 40 Ribu per Kg

Disebutkan oleh Marlina, melalui hasil pantauan pihaknya mencatat bahwa lonjakan harga cabaik cukup signifikan, yaitu dari semula Rp 25 ribu menjadi Rp 40 ribu perkilogramnya.

Menurut Marlina, biasanya saat Natal dan Tahun Baru tiba sejumlah komoditi kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan.

"Kalau untuk kenaikan harga capai sendiri karena permintaan konsumen yang meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Selain itu pengaruh cuaca juga, karena di Kabupaten PPU belakangan ini sering hujan, nah itu mengakibatkan produksi cabai mengalami penurunan," kata dia.

Baca juga: Pasokan Cabai dan Ayam Ras Melimpah, Berimbas Tekanan Inflasi Rendah, Deflasi Tarakan 0,13 Persen

Dirinya menekankan bahwa pihaknya selalu memonitoring serta melakukan pengawasan perkembangan komoditas pangan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang sangat tinggi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved