Berita Nasional Terkini

Bocoran Konsep dari Jenderal Andika Perkasa usai Jadi Panglima TNI, Cara Menumpas KKB Papua

Dengan menjalankan rambu-rambu regulasi, Jenderal Andika Perkasa berupaya akan memperbaiki permasalahan konflik di Papua

Tribunnews.com/Jeprima
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Inilah bocoran konsep dari Jenderal Andika Perkasa, tentang cara menumpas KKB Papua. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa akhirnya resmi menjabat sebagai Panglima TNI, setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (17/11/2021) lalu, di Istana Negara, Jakarta.

Jenderal Andika Perkasa menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, yang memasuki masa pensiun.

Pelantikan juga dilakukan bersamaan dengan diangkatnya Jenderal Dudung Abdurachman sebagai KSAD dan Mayjen TNI Suharyanto menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dengan pelantikan ini, Jenderal Andika Perkasa kini mempunyai tugas besar dalam membangun angkatan bersenjata Indonesia ke depan.

Terlebih, tantangan itu harus ia kerjakan dalam waktu singkat.

Setidaknya, ia memimpin TNI hanya dalam tempo 13 bulan ke depan sebelum memasuki masa purnatugas pada Desember 2022.

Baca juga: Jokowi Penentu, Andika Perkasa Siapkan Daftar Calon Pangkostrad, Menantu Luhut Pandjaitan Menguat

Baca juga: Sederet PR Menanti Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto Kirim Pesan

Baca juga: NEWS VIDEO Momen Andika Perkasa Terus Genggam Tangan Istri seusai Dilantik Jadi Panglima TNI

Salah satu pekerjaan yang akan menjadi prioritas Jenderal Andika Perkasa dalam setahun ke depan adalah pembenahan di internal tubuh TNI.

"Internal, harus saya akui. Harus banyak berbenah karena memang itu sesuatu yang harus kita lebih teliti," ujar Andika usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, dilansir dari Kompas.com.

Evaluasi dan perbaikan ini juga berlaku untuk di luar internal TNI yang berhubungan dengan militer.

Hal itu dilakukan supaya ke depan TNI dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja pemerintah.

Namun yang pasti, Jenderal Andika Perkasa berkomitmen bahwa dirinya bakal menjalankan tugas barunya sebaik mungkin.

"Intinya saya akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya," tegas dia.

Baca juga: Gelar Panglima TNI yang Baru Ternyata Cukup Panjang, Ini Biodata dan Profil Jenderal Andika Perkasa

Ia juga mengungkapkan, program yang sudah ada akan tetap dilanjutkan, namun perlu ada evaluasi dan perbaikan.

"Saya akan terus (melanjutkan program kerja yang ada), tapi memang detailnya saja dari tiap-tiap tugas itu yang mungkin perlu sedikit evaluasi dan perbaikan sana-sini," ucap dia.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ini berjanji bakal melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Dengan menjalankan rambu-rambu regulasi ini, ia pun berupaya akan memperbaiki permasalahan konflik di Papua.

"Papua pasti kita akan perbaiki karena memang saya ingin menggunakan peraturan perundangan," kata Jenderal Andika Perkasa.

Jenderal Andika Perkasa tak ingin mengambil kewenangan orang dalam penyelesaian permasalahan di Papua.

Baca juga: Dilantik Jokowi dan Resmi Jadi Panglima TNI, Ini Profil Jenderal Andika Perkasa

Untuk itu, ia pun akan mengevaluasi penanganan masalah di Papua.

"Jadi saya akan lakukan evaluasi, lakukan perubahan dalam hal bagaimana kita beraktivitas, bukan hanya di Papua, tapi juga di seluruh wilayah NKRI," tegas dia.

Jenderal Andika Perkasa mengaku ingin agar TNI dapat melakukan tugas-tugas di Papua sebagaimana halnya di daerah lain, seperti Jakarta dan Jawa.

Menurut dia, status Papua sama dengan daerah lain di Indonesia.

"Karena statusnya sama jadi kita kembali ke sana. Detailnya setelah saya sudah lakukan evaluasi, saya sudah ada konsep sehingga itu yang akan saya lakukan," imbuh Jenderal Andika Perkasa.

Untuk diketahui, bercokolnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disejumlah kawasan Papua, membuat keamanan masyarakat setempat terancam.

Tidak sedikit korban jiwa berjatuhan akibat aksi teror yang dilakukan KKB Papua.

Tidak hanya masyarakat sipil saja yang menjadi korban, namun aparat keamanan TNI maupun Polri tak luput jadi korban kekejaman KKB Papua.

Sementara itu, Hadi Tjahjanto berharap Jenderal Andika Perkasa dapat menjalankan tugas barunya dengan lancar.

Baca juga: Kisah & Profil KSAD Dudung Abdurahman Pengganti Andika Perkasa, Dagangannya Pernah Ditendang Tentara

"Saya selalu mendoakan Jenderal Andika Perkasa dapat melaksanakan tugas dengan aman dan lancar," kata Hadi.

Hadi menyebutkan, medan penugasan itu selayaknya tempat mencari amal sebagai ladang ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Oleh sebab itu kita akan bisa melaksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas demi tugas pokok yang diberikan kepada kita," kata dia.

Kontras Angkat Bicara Soal Penunjukkan Jenderal Andika Perkasa

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengkritik penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.

Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti mengatakan, penunjukan itu menguatkan indikasi Presiden Jokowi tidak berkomitmen penuh dalam pemajuan dan penuntasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Gantikan Jenderal Andika Perkasa Sebagai KSAD, Letjen Dudung Dikenal Keras ke FPI & Debt Collector

“Hal ini semakin menandakan bahwa memang Jokowi tidak memiliki komitmen penuh terhadap pemajuan HAM dan penuntasan pelanggaran HAM khususnya pelanggaran HAM berat masa lalu,” kata Fatia kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

Sebab, Fatia menilai Jokowi masih mengangkat jenderal yang diduga terlibat pelanggaran HAM ke dalam lingkup pemerintahan.

Adapun, sempat beredar adanya dugaan keterkaitan Jenderal Andika Perkasa dalam pelanggaran HAM pembunuhan tokoh Papua, Theiys Hiyo Eluay.

“Hal ini tentu saja menambah preseden buruk rekam jejak pemerintahan Jokowi dalam agenda hak asasi manusia," ujar dia.

Selain itu, Fatia mengingatkan adanya tantangan bagi Panglima TNI baru untuk membenahi strategi internalnya dalam menangani kasus di Papua.

“Memperbaiki internal TNI, membentuk mekanisme korektif dan evaluatif dan menarik pasukan militer dari Papua,” imbuhnya.

Terkait hal itu, setelah menggelar fit and proper test oleh DPR RI beberapa waktu lalu, Jenderal Andika Perkasa mengaku terbuka atas kasus dugaan pelanggaran HAM yang disebut-sebut melibatkannya.

Jenderal Andika Perkasa mengaku tidak takut apabila kasus tersebut dibuka kembali.

"Saya benar-benar terbuka kalau memang ada dugaan atau apa, saya terbuka," kata Andika setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

"Monggo, enggak ada keraguan atau ketakutanlah," kata kepala staf TNI Angkatan Darat itu. (*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved