Berita Nunukan Terkini
Bantah Disperindagkop Kaltara, Pemkab Nunukan Ungkap Kelangkaan Tabung Elpiji di Krayan
Pemerintah Kabupaten Nunukan membantah Disperindagkop Kaltara terkait alasan tabung Elpiji di Krayan langka
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Pemerintah Kabupaten Nunukan membantah Disperindagkop Kaltara terkait alasan tabung Elpiji di Krayan langka.
Melalui pemberitaan TribunKaltim.Co, Tanjung Selor, Pelaksana Tugas Kepala Disperindagkop Kaltara Hasriyani, mengungkapkan akan ada 1.000 tabung Elpiji berukuran 14 Kg, yang dipasok dari Serawak Malaysia ke wilayah Krayan.
Kedatangan pasokan tabung gas Elpiji itu dalam rangka mengatasi kelangkaan tabung gas Elpiji di wilayah Krayan.
Penyebabnya, kata dia pesawat yang biasa digunakan untuk memasok tabung gas Elpiji dari Pertamina sedang rusak.
Mendengar itu, Kabag Ekonomi Setkab Nunukan, Muktar bantah sebab kelangkaan tabung Elpiji di Krayan, akibat pesawat rusak.
Baca juga: Tabung Elpiji di Krayan Nunukan Langka, Solusinya Warga Beli Kayu Bakar Buat Masak
Baca juga: Disperindagkop Kaltara Sebut Krayan Akan Kedatangan 1.000 Tabung Elpiji Dari Malaysia
Baca juga: Penyebab Kebakaran di Kilometer Satu Samarinda, Polisi Beber Kaitannya dengan Tabung Elpiji
"Bukan pesawat dari Tarakan rusak. Ongkos angkut tabung Elpiji ke Krayan kan dari CSR Pertamina. Bukan dari Kementerian," kata Muktar kepada TribunKaltim.Co, Selasa (23/11/2021), pukul 13.30 Wita.
Lebih lanjut Muktar sampaikan, subsidi tabung Elpiji 14 Kg dari Tarakan ke Krayan sebesar Rp1,7 juta per tabung.
"CSR Pertamina itu diperjuangkan sama anggota DPR RI. Subsidi ongkos angkutnya besar. Kalau sudah habis mau gimana lagi.
Kita tidak bisa jamin. Pertamina tidak sanggup kalau terus-terusan gitu. Kami sudah bawa ke tingkat Kementerian, tapi tidak ada yang bisa angkut," ucapnya.
Mengenai sudah berapa kali flight ke Krayan menggunakan CSR Pertamina, Muktar katakan dia tidak mengetahui pasti.
Namun, Muktar mengaku, Oktober lalu, pasokan tabung Elpiji 14 Kg sudah didatangkan dari Lawas, Serawak Malaysia ke Krayan.
Tak hanya tabung Elpiji, sembako, dan bahan material bangunan juga didatangkan dari Malaysia.
"Soal berapa kali flight dari Tarakan, tidak ada laporan masuk. Bulan lalu ada 300 tabung Elpiji yang 14 Kg datang dari Lawas. Itu koperasi binaan badan pengelola perbatasan yang kasi masuk," ujarnya.
Menurutnya, kedatangan tabung gas Elpiji dari negeri jiran, Malaysia itu setengah resmi.
"Setengah resmi, karena diserahkan sama Konjen (Konsulat Jenderal) Serawak. Kalau mau resmi harus ada importir. Tapi ini dimasukkan oleh koperasi atas persetujuan Konjen Malaysia dan Indonesia," tuturnya.
Muktar meminta agar warga Krayan tidak perlu khawatir akan kelangkaan tabung Elpiji.
Dan kata Muktar, lebih murah memasok tabung gas Elpiji dari Malaysia dibanding dipasok dari Tarakan.
"Kalau banyak permintaan, saya masukan lagi. Itukan kerjasama dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, dan Kementerian Badan Pengelola Perbatasan. Daripada kita lewat SOA barang, biayanya besar," ungkapnya.
Bupati Nunukan Belum Terima Laporan Kelangkaan
Terpisah, Bupati Nunukan Asmin Laura menyampaikan, dirinya belum mendapat laporan kelangkaan tabung Elpiji di wilayah Krayan.
Baca juga: Disperindagkop KTT Sebut Elpiji di Tana Tidung tak Alami Kelangkaan
"Sejauh ini belum ada keresahan berlebihan yang dilaporkan kepada kamu. Mungkin warga punya persediaan tabung, tapi menipis. Nanti bagian ekonomi akan cek. Dari Camat belum lapor resmi artinya masih bisa ditanggulangi," imbuh Asmin Laura.
Meski SOA barang pokok ke wilayah Krayan sudah habis, namun persediaan sembako hingga akhir tahun, kata Laura masih aman.
"Camat di sana sudah atur soal persediaan sembako sampai akhir tahun. Jadi aman terkendali," pungkasnya. (*)