Virus Corona

Epidemiolog Bocorkan Kasus Covid-19 Indonesia 10 Kali Lipat dari Data, Bukti Wilayah Anies Baswedan

Epidemiolog bocorkan kasus Covid-19 Indonesia 10 kali lipat dari data Pemerintah, bukti di wilayah Anies Baswedan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Capture YouTube Indonesia Lawyers Club
Pakar Epidemiologi Pandu Riono di acara ILC, Selasa (11/8/2020). Pandu Riono memerkirakan jumlah warga yang sudah terinfeksi Virus Corona di Indonesia sekitar 10 kali lipat dari yang terdata 

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia sudah melewati gelombang kedua kasus Covid-19.

Kini, pertambahan kasus baru Virus Corona di Tanah Air, hanya berkisar ratusan kasus per hari.

Epidemiolog membeberkan data mencengangkan usai kasus Covid-19 Indonesia tiba-tiba melandai.

Pandu Riono menyebut jumlah warga yang terpapar Virus Corona di Indonesia sudah 10 kali lipat dari yang terdata di Pemerintah.

Pandu Riono mengambil contoh hasil penelitian serologi di Jakarta yang pernah diungkapkan Anies Baswedan, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Epidemiolog UGM Citra Indriani memprediksi 80 persen warga Indonesia sudah terinfeksi varian delta.

Pemerintah berencana menerapkan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di akhir tahun ini.

Pemerintah juga terus menggencarkan program Vaksinasi.

Baca juga: Kabar Gembira, Akhirnya IDI Beber Prediksi Kapan Pandemi Covid-19 Usai, Singgung Natal & Tahun Baru

Baca juga: Epidemiolog UGM Beber Analisa Mengerikan Covid-19, 80 Persen Warga Indonesia Terinfeksi Varian Delta

Baca juga: LENGKAP Aturan dan Larangan PPKM Level 3 Nasional, Berlaku dari 24 Desember hingga 2 Januari 2022

Dilansir dari Kompas.com, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Indonesia lebih banyak daripada prediksi yang disampaikan Kemenkes.

Menurut Pandu Riono, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia 10 kali lipat dari data yang terkonfirmasi.

"Menurut saya sudah 10 kali lipat ya.

Karena sebagian besar mereka yang terinfeksi tidak bergejala enggak ditesting makanya enggak ketahuan," kata Pandu Riono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Pandu Riono mencontohkan, hasil survei serologi DKI Jakarta pada bulan Maret lalu menunjukkan hanya 10 persen mereka yang terinfeksi Covid-19 terdeteksi dalam sistem pendataan.

Hal ini, kata dia, sangat jauh dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya di DKI Jakarta.

Meski demikian, Pandu mengatakan, mereka yang sudah terinfeksi Covid-19 memiliki antibodi dan sudah menerima vaksinasi.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved