Hari AIDS Sedunia
Diperingati Setiap 1 Desember, Inilah Daftar Pesohor dan Atlet Dunia Meninggal Karena HIV/AIDS
HIV/AIDS tak memandang bulu. Layaknya publik pada umumnya, para pesohor dan atlet kelas dunia juga bisa terkena HIV/AIDS
TRIBUNKALTIM.CO - Pada 1 Desember setiap tahunnya, diperingati sebagai hari AIDS sedunia.
Biasanya digelar beragam kegiatan pada peringatan hari AIDS sedunia.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya penyakit HIV/AIDS.
Termasuk memberikan dorongan maupun penguatan bagi pengidap HIV/AIDS.
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah suatu kondisi penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV).
Virus ini berpotensi mengancam kehidupan dan masih belum ditemukan obatnya.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia: Sejarah Singkat dan Kumpulan Link Twibbon untuk Memperingatinya di 1 Desember
Baca juga: Ini Tema Hari AIDS Sedunia 2021, Ulasan Penyakit AIDS disebabkan oleh Virus Apa & Bedanya dengan HIV
Baca juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Ini 5 Mitos Keliru Seputar HIV/AIDS, Nyamuk bisa Jadi Media Penularan?
HIV/AIDS tak memandang bulu.
Layaknya publik pada umumnya, para pesohor dan atlet kelas dunia juga bisa terkena HIV/AIDS.
Bahkan, berakhir dengan kematian.
Berikut daftar pesohor dunia yang meninggal karena AIDS, dilansir dari TribunBatam.id berjudul 4 Pesohor Dunia yang Meninggal Karena HIV/AIDS, Termasuk Freddie Mercury Vokalis Queen:
Vokalis band rock legendaris dari Inggris, Freddie Mercury tutup usia pada tahun 1991 karena menderita HIV/AIDS.
Pentolan band Queen ini meninggal pada 23 November 1991, di usai ke-45 tahun.
Freddie sempat menyembunyikan penyakitnya ini dari publik selama bertahun-tahun.
Detik-detik menjelang kematiannya, Freddie Mercury membuka rahasianya pada publik.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia: Sejarah Kematian Freddie Mercury yang Sembunyikan Penyakit HIV dari Fans
2. Gia Carangi
Gia Carangi adalah supermodel dunia asal Amerika.
Gia Carangi berjaya pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Model cantik ini tutup usia pada umur 26 tahun karena terjangkit HIV/AIDS.
Penyakit ini dia dapatkan karena kecanduan obat terlarang dengan jarum suntik yang tidak steril.
Kisah hidup Gia pernah ditampilkan dalam drama di HBO yang dibintangi oleh Angelina Jolie pada tahun 1998.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Kapan Pertama Kali Virus HIV Terdeteksi? Pernah Diibaratkan Sebagai Hukuman Mati
3. Amanda Blake
Amanda Blake adalah aktris Amerika yang berjaya pada tahun 1950-an.
Amanda Blake dikabarkan meninggal dunia karena kanker pada tahun 1989, tapi dokter menyatakan kanker ini adalah komplikasi AIDS.
Amanda diduga tertular dari suaminya yang meninggal beberapa tahun sebelumnya karena penyakit yang sama.
4. Eazy-E
Rapper bernama lahir Eric Lynn Wright ini meninggal dunia pada tahun 1995.
Penyebab kematiannya pun menuai kontraversi.
Namun kemudian, diketahuilah Easy-Z terjangkit HIV/AIDS positif.
Berikut Atlet Top Dunia Meninggal Karena HIV/AIDS:
Sementara itu, dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS sedunia kami merangkum lima atlet top dunia yang diketahui mengidap HIV/AIDS.
1. Magic Johnson
Pada 1991, Magic Johnson mengumumkan bahwa dirinya positif terkena virus HIV.
Saat itu pula, ia memutuskan mundur dari panggung NBA.
Johnson sempat kembali tampil di NBA All Star edisi 1992 dan memenangi gelar MVP alias pemain terbaik.
Namun, lantaran menuai protes dari sesama pemain, pemilik lima cincin juara ini pensiun lagi untuk kali kedua.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Kapan Pertama Kali Virus HIV Terdeteksi? Pernah Diibaratkan Sebagai Hukuman Mati
2. Arthur Ashe
Arthur Ashe merupakan petenis putra andalan Amerika Serikat pada era 1970-an.
Kolektor tiga gelar juara grand slam ini diketahui tertular HIV sejak April 1988.
Virus tersebut didapat Ashe ketika menjalani transfusi darah saat menjalani operasi hati.
Ia menyembunyikan penyakitnya sampai akhirnya wafat pada 6 Februari 1993.
3. Tim Richmond
Pebalap NASCAR asal Amerika Serikat ini wafat pada 13 Agustus 1989 akibat AIDS.
Jasad Tim Richmond dikremasi di Ashland, Ohio.
Richmond tertular virus HIV setelah bersetubuh dengan seorang wanita.
Hal tersebut diungkapkan dokter pribadi sang pebalap, David Odson.
"Tidak ada yang tahu siapa wanita itu. Tim adalah selebriti dengan kharisma besar dan punya ketampanan. Dia bisa menggaet banyak wanita," ucap Odson.
Baca juga: 850 Warga Binaan Lapas Tenggarong Jalani Screening TB-HIV Tahap II, Gunakan Metode Rapid Test
4. Tommy Morrison
Pada 1996, Tommy Morrison memutuskan pensiun dari dunia tinju profesional setelah dinyatakan positif terkena HIV.
Seiring kesehatan yang semakin memburuk, mantan juara kelas berat ini meninggal dunia pada 1 September 2013.
Morrison mencatatkan 48 kemenangan, 3 kekalahan, dan 1 kali seri dalam 52 pertarungan.
Ia pernah menjadi bintang tamu dalam film Rocky
5. Mike Beuttler
Dari lintasan F1, ada nama Mike Beuttler. Pebalap asal Inggris ini meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 29 Desember 1988.
Beuttler wafat setelah bertahun-tahun melawan penyakit AIDS. Ia meninggal pada usia 48 tahun.
Makna Pita Merah
Hari peringatan HID/AIDS sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember setiap tahunnya, identik dengan pita merah.
Lalu, tahukah kalian mengenai makna dari pita merah yang kerap muncul sebagai simbol di hari HIV/AIDS?
Berikut penjelasan mengenai makna pita merah pada hari HIV/AIDS:
Pita merah sendiri sudah menjadi simbol kesadaran terhadap AIDS yang diakui secara internasional, digunakan untuk memberikan dukungan pada orang-orang dengan HIV dan mengenang mereka yang meninggal karena penyakti terkait AIDS.
Bagaimana asalnya penggunaan pita merah tersebut?
Baca juga: Pertamina RU Balikpapan Laksanakan Donor Darah dan VCT HIV/AIDS
Pada 1988, sebuah kelompok bernama Visual AIDS didirikan oleh para profesional seni sebagai respons terhadap pengaruh AIDS pada komunitas seni sekaligus cara untuk mengajak para pelaku dan penikmat seni untuk berkontribusi memerangi AIDS.
Tiga tahun kemudian pada 1991, para seniman Visual AIDS bersama-sama merancang simbol visual sebagai wujud belas kasih bagi orang-orang dengan HIV dan orang-orang yang merawat mereka.
Pita itu ternyata terinspirasi dari pita kuning untuk menghormati para tentara Amerika yang bertugas dalam perang Teluk.
Namun, para seniman memilih pita merah sebagai lambang dukungan dan solidaritas mereka untuk orang-orang dengan HIV dan untuk mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.
Warna merah sendiri dipilih karena dianggap berhubungan dengan darah dan gagasan dari sebuah gairah (passion).
"Tidak hanya dalam hal kemarahan tetapi juga cinta," demikian diungkapkan oleh pendiri Red Ribbon Porject (Proyek Pita Merah), seperti dilansir situs UNAIDS.
Dalam sebuah kampanye spontan pada 1991, para sukarelawan Proyek Pita Merah mengirimkan surat dan pita merah kepada semua peserta yang menghadiri Tony Awards di Amerika Serikat, di mana aktor Jeremy Irons tampil di televisi nasional dengan pita merah tersemat di kerah pakaiannya.
Baca juga: Sederet Khasiat Buah Sawo, Cegah Kanker hingga HIV, Simak Tips Menyimpan dan Mengonsumsi Sawo
Simbol itu kemudian datang ke Eropa dalam skala massal pada Senin Paskah di 1992, ketika lebih dari 100.000 pita merah dibagikan selama Konser Penghormatan Kesadaran AIDS Freddy Mercury di stadion Wembley, Inggris.
Lebih dari satu miliar orang di lebih dari 70 negara menonton pertunjukan tersebut melalui televisi.
Sepanjang era '90-an, banyak selebritas menggunakan pita merah, yang juga didukung oleh kepedulian tinggi Putri Diana terhadap AIDS.
"Fakta bahwa gerakan itu diikuti secara luas sungguh menakjubkan. Kami tidak percaya," ungkap salah satu seniman Visual AIDS, Allan Frame, yang juga terlibat dalam pembuatan lambang pita merah, dilansir dari Kompas.com.
Hari ini, pita merah telah menjadi simbol solidaritas dan dukungan internasional bagi orang-orang dengan HIV.
Mengenakan pita merah adalah cara sederhana dan ampuh untuk menantang stigma dan prasangka seputar AIDS. (*)