Berita Samarinda Terkini
Kebakaran di 3 RT Daerah Samarinda, Bangunan dari Kayu, Api Cepat Membesar
Telah terjadi kebakaran hebat di Jalan Elang, RT 16, 18 dan 19, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda,
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Telah terjadi kebakaran hebat di Jalan Elang, RT 16, 18 dan 19, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (1/12/2021) pukul 02.30 Wita.
Kebakaran besar ini berhasil menghanguskan 2 bangunan 9 pintu.
Satu warung kelontong dan 1 warung makan milik para korban.
Menurut keterangan Nurtati (38), kebakaran terjadi begitu mendadak saat dirinya dan penghuni lainnya sedang tertidur pulas.
Baca juga: Relawan Pemadaman Kebakaran di Samarinda Gelar Simulasi, Beberkan Tujuan Hingga Suka Duka Mereka
Baca juga: VIRAL, Lafaz Allah dan Foto Guru Sekumpul Tak Dilalap Api dalam Musibah Kebakaran di Samarinda
Baca juga: Kebakaran di Samarinda, Diduga Obat Nyamuk jadi Penyebab Rumah Terbakar hingga Ludes
Dijelaskannya kepada TribunKaltim.co, kebakaran pertama kali diketahui oleh anaknya yang bernama Mardiansyah (21).
Kala itu anak sulungnya tersebut baru saja pulang membeli makan.
Saat sedang asik menikmati santapannya, Mardiansyah tiba-tiba melihat sebuah cahaya dari samping rumahnya.
Awalnya, sang anak mengira cahaya terang tersebut merupakan cahaya lampu dari kendaraan yang hendak keluar.
Baca juga: Nyaris Terjadi Kebakaran di Samarinda, Disdamkar Imbau Warga Teliti Peralatan Elektronik di Rumah
"Tapi makin lama katanya kok makin terang. Jadi anak saya ini keluar dan api sudah membesar dari belakang," ungkapnya kepada pewarta ini.
Menyadari terjadi kebakaran, anak pertama dari lima bersaudara itu pun berteriak histeris yang membuat seisi rumah terbangun, termasuk sang empunya rumah dari sumber api.
"Awal apinya itu dari rumah Anwar, keluarga saya juga, tepatnya dari kamarnya. Katanya dari colokannya (terminal listrik)," jelas Ibu dari lima anak ini.
Karena bangunan terbuat dari material kayu, api cepat membesar dan dalam waktu singkat membumi hanguskan rumah tersebut.
"Untung ada anak saya yang begadang. Kalau tidak, mungkin beberapa dari kami sudah tidak ada," kata Nurtati.
Sementara itu, dari pantauan TribunKaltim.co di lapangan, nampak saat itu Nurtati dan beberapa korban lainnya tengah mencari barang berharga yang masih bisa dimanfaatkan.
Para korban mengatakan tidak ada harta benda yang bisa terselamatkan selain baju yang menempel di tubuh masing-masing.