Berita Samarinda Terkini
Harga Cabai di Samarinda Melonjak 100 Persen, Disperindag Beber Penyebabnya
Harga cabai di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, diketahui mengalami lonjakan menjelang Natal dan Tahun Baru 2022
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Harga cabai di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, diketahui mengalami lonjakan menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.
Khususnya di Pasar Segiri Samarinda, harga cabai mengalami peningkatan harga hingga 100 persen dari harga semula Rp 35.000 per kilo gram, saat ini telah mencapai Rp 70.000 per kilo nya.
Naiknya komoditi cabai di pasaran terutama menjelang akhir tahun ini disebut dipengaruhi oleh kendala pasokan.
Pasokan cabai di Samarinda yang sebagian masih berasal dari luar daerah terkendala oleh distribusi yang terhambat salah satu nya akibat faktor cuaca.
Baca juga: Cuaca Buruk Picu Kenaikan Harga Cabai di Kabupaten PPU hingga Tembus Rp 90 Ribu/Kg
Baca juga: Harga Cabai di Nunukan Naik Sampai Rp 75 Ribu per Kilo, Pedagang Memilih Stok dari Sulawesi
Baca juga: NEWS VIDEO Harga Cabai di Samarinda Masih Tinggi, Pedagang Kuliner Siasati Masakan Tak Terlalu Pedas
Selain itu musim penghujan yang saat ini sedang berlangsung di beberapa wilayah juga dikatakan menyebabkan penurunan kualitas panen.
Sebagian besar (cabai) memang dari luar daerah, untuk itu Pemkot rencananya juga akan meninjau lagi kampung KB.
"Kita untuk mengambil hasil produksi cabai disitu untuk dijual ke masyarakat," ujar kepala dinas perdagangan Kota Samarinda, Marnabas, Rabu (8/12/2021).
Dalam sidak pasar yang dilakukan oleh jajaran pemerintah kota Samarinda dipimpin oleh Walikota Samarinda Andi Harun, beberapa keterangan yang didapatkan dari pedagang bahwa memang kendala pasokan sebagai faktor utama naiknya harga cabai.
Baca juga: Soal Harga Cabai Terbaru, Menko Perekonomian Ingatkan Saat Ini Musim Penghujan
Namun demikian, pedagang dan Pemkot Samarinda memastikan stok dan kebutuhan cabai bagi warga kota Samarinda menjelang Nataru nanti masih mencukupi dan memadai.
"Naik 100 persen, biasanya Rp 35.000 kalau sekarang Rp 70.000," sebut salah seorang pedagang cabai di pasar Segiri Samarinda.
Pemkot sendiri belum bisa memastikan apakah kondisi harga tersebut bisa segera stabil hingga akhir tahun nanti.
Namun Walikota Samarinda telah merencanakan beberapa upaya untuk mengendalikan harga bahan pokok di pasar.
"Tadi koordinasi dengan Bulog dan PDPAU untuk ikut membeli komoditi dan kebutuhan itu kemudian dijual ke masyarakat, kita upayakan agar bisa segera stabil," tambah Marnabas menjelaskan.
Selain itu operasi pasar juga dikatakan akan menjadi salah satu cara pengendalian harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun ini.
Pemkot Samarinda memastikan juga akan turun tangan dan menindak tegas apabila diindikasikan ada permainan harga yang menyebabkan melonjaknya harga komoditi pokok di pasaran. (*)