Mata Najwa

Curhat di Mata Najwa soal IKN, Kepala Adat Suku Balik tak Puas Dengar Jawaban Menteri

Curhat di Mata Najwa soal Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kepala Adat Suku Balik Kelurahan Sepaku, Sibukdin, mengaku tak puas dengar jawaban dua menteri.

Editor: Syaiful Syafar
YouTube Mata Najwa
Sibukdin, Kepala Adat Suku Balik Kelurahan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), saat berbincang dengan presenter Mata Najwa, Najwa Shihab terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Curhat di Mata Najwa soal Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kepala Adat Suku Balik Kelurahan Sepaku, Sibukdin, mengaku tak puas dengar jawaban dua menteri.

Pernyataan Kepala Adat Suku Balik itu terungkap pada acara Mata Najwa edisi "Menelusuri Ibu Kota Baru" yang tayang di Trans7, Rabu (8/12/2021) malam.

Edisi tersebut menyajikan liputan eksklusif tim Mata Najwa terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam liputannya, tim Mata Najwa menguak fakta bahwa pemindahan IKN baru ke Kalimantan Timur menimbulkan pro dan kontra.

Salah satunya yang dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi pembangunan IKN.

Baca juga: Najwa Shihab: Warga di Lokasi IKN tak Mau Pindah meski Dibayar, Bupati PPU Jawab Begini

Diketahui, lokasi pembangunan IKN tersebut berdekatan dengan dua permukiman warga, yaitu Kelurahan Sepaku dan Kelurahan Pemaluan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kepala Adat Suku Balik Kelurahan Sepaku yang mewakili masyarakat Sepaku, Sibukdin, mengungkapkan bahwa ada banyak ketakutan yang meresahkan warga setempat.

Kepada Najwa Shihab, Sibukdin mengaku telah menempati kawasan Sepaku sejak tahun 1967.

"Saya di sini sejak kecil, masih kecil betul, karena di sini hutan semua. Masyarakat adat di sini beberapa buat rumah, (pada saat itu) belum ada perusahaan, belum ada trans (transmigrasi), jadi kita betul-betul hanya hidup di hutan. Kemudian datang perusahaan PT ITCI itu yang menghabisi hutan kami," ujar Sibukdin kepada Najwa Shihab.

Baca juga: Di Mata Najwa, Gubernur Kaltim Jamin tak Ada Tanah Adat yang Disentuh untuk Pembangunan IKN

Suku Balik yang kini tinggal di sekitar Sepaku, kata Sibukdin, tersisa kurang lebih 60-70 kepala keluarga.

Sebagai pemangku adat Suku Balik, Sibukdin mengaku dirinya memang pernah diundang untuk berdiskusi dengan pejabat terkait pemindahan IKN.

Namun itu terjadi beberapa bulan lalu dan pertemyannya hanya di wilayah kecamatan.

Seingat Sibukdin, menteri yang ditemuinya kala itu adalah Muhadjir Effendy (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia) serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang dijabat Abdul Halim Iskandar.

Dalam pertemuan itu, ia sempat menyampaikan keluh kesahnya kepada dua menteri yang ditemuinya.

"Saya tidak merasa puas dan tidak merasa ini sebagai suatu jaminan untuk saya dan warga saya. Karena hanya sebatas bicara. Kita maunya punya pegangan," tutur Sibukdin kepada Najwa Shihab.

Baca juga: Mata Najwa Bahas Ibu Kota Baru di Kaltim, Begini Reaksi Kocak Warganet Ditanya Usulan Nama

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved