Berita Nasional Terkini
Salip Anies Baswedan & Prabowo, AHY Berada di Bawah Ganjar Pranowo Survei Tokoh Pilpres 2024 CISA
Salip Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, AHY berada di bawah Ganjar Pranowo di survei tokoh Pilpres 2024 CISA,
TRIBUNKALTIM.CO - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) membuat kejutan dalam survei tokoh menuju Pilpres 2024.
Survei terbaru ini dirilis Centre for Indonesia Strategic Actions atau CISA.
AHY menyalip elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini hanya satu strip di bawah Ganjar Pranowo yang memuncaki hasil survei.
Sebelumnya, beberapa lembaga survei selalu menempatkan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dalam 3 besar elektabilitas tertinggi.
Baca juga: Lengkap, Hasil Survei Elektabilitas Tokoh Menuju Pilpres 2024 dari 5 Lembaga, Anies, Prabowo, Ganjar
Baca juga: Survei Cawapres Pilpres 2024, Sandiaga Tertatas AHY di Tengah, M Qodari: PDIP-Gerindra Bisa Bubar
Baca juga: Gagal Maju Pilpres 2024, Arief Poyuono Beber Anies & Ganjar Habis Bensin di 2022, Survei Indikator
Tak hanya AHY, nama Sandiaga Uno juga melejit di survei yang dirilis oleh CISA.
Dilansir dari Wartakota dalam artikel berjudul Survei CISA, AHY Masuk Daftar Lima Besar Capres 2024, Berada Satu Tingkat di Bawah Ganjar Pranowo, untuk kesekian kalinya, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam lima besar Calon Presiden RI.
Hal ini merujuk survei dari lembaga analis dan konsultan sosial politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA).
Survei termin keempat ini dilakukan selama sepekan dari 1-7 Desember 2021 dengan menyasar 1.200 responden di 34 provinsi.
Survei ini juga dilakukan secara proporsional melalui penarikan sampel dengan memakai random sampling.
“Jika pemilihan Presiden dilakukan saat ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dengan mendapatkan 16 persen.
Kemudian disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mencapai 14 persen,” kata Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa berdasarkan keterangannya pada Jumat (10/12/2021).
Sementara pada posisi ketiga, kata dia, ada sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapatkan 13,33 persen dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI Sandiaga Uno mendapatkan 6,93 persen.
Kemudian disusul Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 6,25 persen, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus rela keluar dari posisi lima besar yang mendapatkan enam persen.
“Selanjutnya ada nama Ridwan Kamil di 4,67 persen, Puan Maharani 4,58 persen, Andika Perkasa 3,92 persen, La Nyala Matalitti 3,83 persen, Muhaimin Iskandar 3,25 persen, Khofiffah Indar Parawansa 2,83 persen, Erick Thorir 2,83 persen, Salim Segaf Al Jufri 2,25 persen serta Zulkifli Hasan 1,67 persen.
Sedangkan yang menjawab Tidak Tahu atau Tidak Menjawab mencapai 7,67 persen,” papar Herry.
Baca juga: Pengamat Bongkar Alasan Anies Baswedan Tak Dukung Lagi Reuni 212, Takut Cap Radikal di Pilpres 2024?
Survei nasional yang bertajuk Performa Pemerintah dan Tren Elektoral Terkini ini juga mengukur kepuasan publik terhadap pemerintah jelang akhir tahun 2021 mencapai 44,33 persen.
Adapun survei CISA yang ini memiliki margin of error mencapai 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Masuknya AHY dalam lima besar calon presiden 2024 hasil survei CISA, membuat para kader berlambang Mercy ini optimis.
Seperti yang diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Desie Christhyana Sari.
Dengan jeda waktu dua tahun, Desie meyakini elektabilitas AHY akan semakin meningkat saat pilpres digelar pada 2024 mendatang.
“Kerja keras kader dalam memperjuangkan hak rakyat harus ditingkatkan dua tahun mendatang.
Tujuannya agar masyarakat semakin percaya bahwa Partai Demokrat selalu ada ketika mereka membutuhkan,” ujar Desie.
Sebelumnya, CISA meluncurkan hasil surveinya yang bertajuk 'Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini'.
Mengenai tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh dan parpol menuju pemilu tahun 2024 terproyeksikan jika pilpres dan pileg dilakukan hari ini.
“Terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo yang membuatnya unggul dari semua kandidat setelah pada periode survei CISA sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan 16,75 persen," kata Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA, melalui siaran tertulis yang diterima, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: HASIL SURVEI 3 Pasangan Terkuat di Pilpres 2024: Prabowo - Puan, Ganjar - Ridwan Kamil & Anies - AHY
“Posisi kedua masih dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen,” ujar Herry.
Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC)
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) beberapa waktu lalu menyatakan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih berada di posisi teratas dengan 18,1 persen terkait calon presiden 2024.
Survei dilakukan dengan simulasi pilihan semi terbuka.
Dari survei tersebut, posisi kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabilitas 15,8 persen, disusul nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 11,1 persen.
Sementara, di posisi berikutnya ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 4,8 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,6 persen.
Baca juga: Akhirnya Gerindra Ajak PDIP Koalisi di Pilpres 2024, Nasib Ganjar Pranowo Batal Ikuti Jejak Jokowi?
Survei IPO
Dalam survei Indonesia Political Opinian ( IPO), belum lama ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin moncer sebagai calon presiden ( capres) 2024
Elektabilitas Anies paling tinggi, jauh meninggalkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Survei IPO dilakukan pada periode 29 November - 2 Desember 2021.
Pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), dan melibatkan 1.200 responden.
Sampling error dalam survei ini sebesar 2,50 persen.
"Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum," kata peneliti utama IPO, Catur Nugroho dalam rilis surveinya, Sabtu (4/12/2021). (*)