Berita Internasional Terkini

Korea Utara Larang Warganya Tertawa Selama 11 Hari, Kim Jong Un Perintahkan Eksekusi Bagi Pelanggar

Pemerintah Korea Utara kembali memberlakukan aturan baru kepada warganya, dengan sanksi berat bagi yang melanggar, yakni larangan tertawa

REUTERS
Kim Jong-un di sebuah acara militer Korea Utara, dalam foto yang diedarkan kantor berita Korut akhir April lalu 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Korea Utara kembali memberlakukan aturan baru kepada warganya, dengan sanksi berat bagi yang melanggar.

Aturan itu sendiri dibuat oleh Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.

Kim Jong Un melarang warganya tertawa dan bergembira selama 11 hari.

Aturan tersebut diberlakukan untuk memperingati hari kematian ayahnya, Kim Jong Il yang ke-10 tahun.

Untuk diketahui, Kim Jong Il merupakan generasi kedua pemimpin Korea Utara.

Ia menjadi penerus generasi pertama sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il-sung pada 1994.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam Baru, Apa Respons Amerika dan Korea Selatan?

Baca juga: Korea Utara dan Korsel Mencoba untuk Perbaiki Hubungan Demi Melonggarkan Sanksi Ekonomi

Baca juga: Jepang Bersikap Waspada Atas Korea Utara yang Diduga Lepas Rudal Balistik

Kim Jong Il memerintah Korea Utara hingga kematiannya pada 2011 dan kemudian diteruskan oleh putranya Kim Jong Un.

Masa kekuasaan Kim Jong Il diwarnai salah satu periode tergelap sepanjang sejarah negara tertutup itu, yaitu bencana kelaparan 1994-1998, yang membunuh jutaan orang.

Meski setiap tahun hari peringatan kematian Kim Il-sung dan Kim Jong Il selalu dilakukan, namun durasinya berbeda.

Untuk Kim Il-Sung hari peringatannya dilaksanakan selama sepekan, sedangkan Kim Jong Il lebih lama, karena kematiannya merupakan yang terdekat.

Biasanya hari peringatan berkabung dilakukan selama 10 hari, tetapi untuk Kim Jong Il tahun ini lebih lama karena merupakan peringatan 10 tahun.

Warga dilarang menunjukkan apa pun selain berkabung di hadapan publik, sedangkan negara mengingat kehidupan dan pencapaiannya.

Baca juga: Konflik Kekerasan Israel,  Korea Utara Sebut Jalur Gaza Jadi Tempat Jegal Manusia dan Anak-anak

“Selama periode berkabung, kami tak boleh meminum alkohol, tertawa atau menunjukkan aktivitas bergembira,” ujar warga dari Kota Sinuiju, yang berbatasan dengan China kepada Radio Free Asia, dilansir dari Tribunnews.com berjudul Kim Jong Un Larang Rakyat Korea Utara Tertawa 11 Hari ke Depan, Ini Penyebabnya.

Sumber itu juga mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang selama hari peringatan kematian itu.

“Dulu banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung, dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved