Berita Kubar Terkini

Kerusakan Jalan Poros Trans Kalimantan Picu Lonjakan Harga Sembako di Kubar, Warga Ingin Perbaikan

Jalan Poros Trans Kalimantan yang menghubungkan dua wilayah Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara terus menuai protes dari masyarakat.

Penulis: Zainul |
HO/TRIBUNKALTIM.CO
Jalan poros Trans Kalimantan merupakan satu-satunya akses angkutan logistik dan penghubung antarwilayah Kabupaten Kutai Barat - Kabupaten Kutai Kartanegara, namun kondisinya kini justru rusak parah hingga memicu terjadinya Lakalantas. HO/TRIBUNKALTIM.CO 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Jalan Poros Trans Kalimantan yang menghubungkan dua wilayah Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara terus menuai protes dari masyarakat. 

Hal itu dikarenakan kondisinya mengalami rusak parah, bahkan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) truk terguling yang kemudian mengakibatkan kemacetan panjang berkilo-kilo meter.

Banyak warga yang mendesak pemerintah terkait untuk segera melakukan perbaikan.

Pasalnya jika kerusakan jalan tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka dikhawatirkan berdampak pada tingginya harga kebutuhan pokok.

"Kami harap pemerintah harus betindak cepat karena bisa saja nanti membuat harga bahan pokok di Kubar jadi mahal," ujar Wiliam, salah satu warga di Kecamatan Bongan, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Jalan Poros Trans Kalimantan Samarinda-Kubar Rusak, Picu Peningkatan Inflasi di Kutai Barat

Baca juga: Akses Jalan Poros Trans Kalimantan Rusak Parah, Picu Kekurangan Pasokan Sembako

Dia menjelaskan, para sopir ekspedisi sembako biasanya menempuh jarak dari Samarinda - Kutai Barat hanya memakan waktu 9-10 jam, namun karena kondisi jalan rusak bisa sampai 2 hari.

"Belum lagi kalau yang dibawa itu daging otomatis pasti tidak segar lagi,"jelasnya.  

Warga lainnya juga menyebutkan kondisi kerusakan jalan tersebut lantaran sering dilalui kendaraan besar yang mengangkut berpuluh-puluhan ton CPO kelapa sawit.

"Ini belum lama diperbaiki sebenarnya tapi hanya sepotong-sepotong rusak lagi karena hari-hari truk angkutan sawit yang muatannya sampai 20 ton itu, ya jelas rusak apalagi tiap hari sampai malam mereka lewat," ujar Abidin, warga Kampung Bongan.

Diketahui, jalan poros trans Kalimantan ini merupakan jalan nasional yang perbaikannya merupakan tanggung  jawab APBN. 

Sementara jalan-jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah juga kondisinya mulai rusak parah meskipun upaya perbaikan terus dilakukan bertahap.

Baca juga: Pemerintah Percepat Bangun Jaringan Tol, Terkoneksi ke Ibu Kota Negara dan Trans Kalimantan

"Kami tahu mana jalan provinsi, mana jalan nasional, tetapi setidaknya pemerintah harus saling koordinasi dengan kondisi jalan begini karena ini akan mengancam perekonomian masyarakat di Kabupaten Kutai Barat.

Apalagi kebutuhan pokok di Kutai Barat ini mayoritas dari luar, seperti Samarinda dan Balikpapan," jelas Wanda, salah satu sopir ekpedisi.

Sebelumnya, pemerintah Kutai Barat bersama DPRD Kutai Barat mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait perbaikan jalan tersebut, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.

"Beberapa waktu lalu kita sudah datang di PU Provinsi perwakilan di Balikpapan itu. Kami melaporkan kondisi jalan ini dan itu akan ditindaklanjuti bersama pemerintah pusat," kata Ketua DPRD Kubar, Ridwai.

Menurut Ridwai, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan program perbaikan jalan poros tersebut secara bertahap. 

"Dari Pemerintah Kutai Barat dan Pemerintah Provinsi Kaltim itu sebenarnya terus melakukan perbaikan tetapi karena anggaran kita terbatas sehingga kita bikin bertahap," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved