Berita Viral

Hasil Rekonstruksi Kasus Sejoli Nagreg Ditabrak 3 Oknum TNI, Kolonel Priyanto Dibotak dan Terborgol

Hasil rekonstruksi kasus sejoli Nagreg ditabrak 3 oknum TNI, Kolonel Priyanto dibotak dan terborgol

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunJabar
Proses rekonstruksi oknum TNI penabrak sejoli di Nagreg 

TRIBUNKALTIM.CO - Mabes TNI akhirnya menggelar rekonstruksi kasus 3 oknum TNI menabrak sejoli di Nagreg.

Kasus ini menjadi viral lantaran sejoli yang terluka tersebut tak dibawa ke rumah sakit, melainkan dibuang ke Sungai Serayu hingga akhirnya tewas.

Kasus ini melibatkan perwira menengah TNI AD yakni Kolonel Priyanto dan dua prajurit lainnya.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pun memberi atensi khusus terhadap kasus ini.

Proses rekonstruksi di Nagreg disaksikan warga dan berlangsung dalam pengawalan ketat Polisi Militer.

Baca juga: Tak Tinggal Diam, Fadli Zon Sorot Aksi Jenderal Bintang 1 TNI ke Ponpes Habib Bahar, Kelewat Batas

Baca juga: VIRAL Bahar Bin Smith Adu Mulut dengan Anggota TNI, Kuasa Hukum Sebut Untuk Saling Menasihati Saja

Baca juga: Kerap Bakar Bandara, Akhirnya TNI Turunkan Pasukan Elit Korps Baret Jingga Atasi Brutalnya KKB Papua

Dalam rekonstruksi kasus yang menewaskan Salsabila dan Handi Harisaputra tersebut, Kolonel Priyanto tampak berbeda.

Rambutnya tampak botak, mengenakan baju tahanan dan dengan tangan terborgol.

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Rekonstruksi Kasus Salsabila-Handi di Bandung, Kolonel Priyanto Diborgol, tiga pelaku kasus Nagreg, Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh menjalani rekonstruksi kasus.

Ketiga pelaku, tabrak lari sadis di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dihadirkan saat reka adegan, Senin (3/1/2022).

Reka adegan tersebut, berlangsung cepat, sekitar 10 menit.

Dalam reka adegan, terdapat 5 adegan yang dilakukan.

Adegan pertama, korban tertabrak Salsa berada di kolong mobil hitam yang menabraknya, sedangkan korban Handi, berada di samping mobil dan dua pelaku turun dari mobil.

Lalu dalam adegan kedua, dua pelaku dan satu saksi, mengevakuasi korban pertama ke pinggir jalan.

Adegan ketiga, korban Salsabila ditarik dari kolong mobil dibawa ke pinggir jalan, disimpan di dekat korban Handi. Lalu tersangka 1 dan 2 membawa korban Salsabila ke mobil dimasukkan ke jok tengah mobil, atau pintu kedua.

Adegan keempat, korban laki laki dimasukkan ke bagian belakang mobil atau pintu belakang mobil oleh tersangka 1 dan 3, bersama saksi.

Sedangkan adegan kelima, tersangka pergi dan membawa kabur kedua korban.

Disoraki Warga

Warga di sekitar menyaksikan proses rekontruksi yang berlangsung sekira 10 menit itu. Ketiganya mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning dan kepala mereka sudah botak, tidak cepak lagi seperti saat hari kejadian.

Warga menyoraki ketiga tersangka saat keluar dari mobil dan berjalan menuju titik lokasi kejadian. Tampak ketiga tersangka hanya mengenakan sendal jepit dan tangannya diborgol.

Dari rekontruksi itu, dimulai dari tersangka keluar dari mobil, mengecek Salsa dan Handi yang digantikan dengan boneka.

Mereka kemudian mengangkat dua korban ke dalam mobil. Satu di bagian tengah kabin mobil dan satu lagi di bagian belakang.Setelah itu, para pelaku meninggalkan lokasi kejadian.

Puluhan anggota polisi militer tampak mengawal. ketat proses rekontruksi itu.

Rekonstruksi dipimpin oleh penyidik TNI AD, penyidik Mabes TNI, dan Oditur Militer Mabes TNI.

Baca juga: Panglima TNI Bongkar Upaya Berbohong, Kolonel P Penabrak Sejoli Nagreg Dikurung di Penjara Canggih

Rekontruksi ini sendiri akan digelar di dua lokasi berbeda. Satu di Nagreg dan satu lagi di Sungai Serayu, tempat pelaku membuang jasad korban.

Jarak antara Nagreg dengan Jembatan Sungai Serayu sekitar 6 jam perjalanan darat.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, jika rekonstruksi di Nagreg hari ini berlangsung lama, maka rekonstruksi di Jembatan Sungai Serayu akan dilakukan besok, Selasa (4/1/2022).

"Kalau rencana hari Senin rekonstruksi di Nagreg-nya agak lama, untuk rekonstruksi di jembatan Sungai Serayu dilakukan hari Selasa," kata Andika dilansir Kompas.com, Senin (3/1/2022).

Lebih lanjut Andika mengatakan bahwa pemberkasan kasus ini akan segera selesai.

Pasalnya pihak penyidik akan segera melimpahkan pemberkasan kepada Oditur Militer pada Kamis (6/1/2022).

"Kita semua sudah merencanakan pemberkasan dari penyidik sudah akan selesai, hari Kamis (6/1/2022) untuk dlimpahkan ke Oditur," imbuhnya.

Kolonel P Jadi Otak Pembunuhan Sejoli di Nagreg

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kasus sejoli bernama Handi (17) dan Salsabila (14) yang menjadi korban kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat dan jasadnya dibuang di Sungai Serayu, Jawa Tengah oleh tiga anggota TNI AD masih dalam proses penyelidikan.

Satu per satu dari fakta baru dari kasus yang menjadi sorotan publik ini mulai terkuak.

Terbaru, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan update terbaru mengenai kasus yang melibatkan tiga anak buahnya ini.

Adapun tiga anggota TNI AD yang terlibat adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Baca juga: Memelas ke Jokowi, Orangtua Sejoli Nagreg yang Ditabrak 3 Oknum Prajurit TNI Sebut Bukan Kasus Kecil

Andika menyebut, Kolonel P adalah dalang di balik pembunuhan keji yang melibatkan sejoli Handi dan Salsabila.

Hal itu setelah ketiga oknum anggota TNI menjalani pemeriksaan secara bersama-sama.

"Kami akhirnya bisa mengkonfrontir, tiga-tiganya bahkan dalam satu pemeriksaan."

"Dan memang yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P," kata Andika, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (1/1/2022). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved